Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SETAHUN KEMUDIAN
taeyong-ie🐣
sayang? gimana hasilnya?
aku lulus aku izin ya, mau rayain sama temen-temen
selamat yaa, taeyongnya akuu! dimana? acaranya jam berapa? selesainya?
club paling janjian jam 7 malem balik pagi kali
oh, yaudah jaga diri aja yaa! kalo udah pulang, kabarin aku
setelah mengetikkan balasan terakhirnya, arin menaruh ponselnya di nakas balkonnya. ia masuk kedalam dalam keadaan lesu. jujur saja, sebenarnya ia sangat khawatir terhadap taeyong. karena, tidak seperti biasanya taeyong membalas singkat seperti itu. pasti ada apa-apa disana.
arin mengambil macbooknya dan menaruhnya di sofa ruang tengah. ia membuat coklat hangat untuk menetralkan rasa cemasnya. ya, siapa tau saja berhasil. setelah selesai dengan coklat panasnya, arin duduk di sofa dan memangku bantal serta macbooknya. tidak ingin ambil pusing perihal taeyong dan lebih memilih menyibukkan diri dengan tugasnya.
arin mengambil remote tv di nakas samping coklat panasnya. ia membuka yucub dan mengetikkan lagu 'little things - one direction' dan setelahnya terdengar lagi dengan iringan petikan gitar yg indah.
arin mengetikkan jarinya lincah diatas macbooknya. seperti biasa, arin suka lupa waktu kalau sudah menyangkut tugas. mulai jam 5 sore ia berkutat dengan macbooknya dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. ya, sudah terhitung 4 jam berada depan layar laptop dan tandanya arin harus segera menutup macbooknya dan menaruh di sofa ruang tengah.
arin melangkahkan kakinya kedalam kamarnya dan mulai terlelap. tak sadar, bahwa ponselnya masih tertinggal di balkon. dan, tentu saja pintu balkon juga belum tertutup. ditengah tidur nyenyaknya, tepat pukul satu dini hari, arin terbangun dari tidurnya dan merasa haus. setelah minum untuk menuntaskan dahaganya, perut arin berbunyi. ia juga lupa yg satu ini; makan. ia belum makan dari siang.
arin kembali ke kamar ingin mengambil ponselnya, namun nihil. karena ponselnya tidak disana, melainkan masih tertinggal di balkon dan arin lupa akan hal itu. karena sudah lelah mencari, arin mengecek rak-rak di dapurnya. ternyata stok ramennya juga habis. kalau sudah begini, yg bisa dilakukan hanyalah turun kebawah dan membeli ramen dan snack di supermarket.
arin mengambil uang dan mengantonginya di saku baju tidurnya. ia keluar dari apartemennya dan turun kebawah untuk pergi ke supermarket. tenang aja, supermarketnya persis di sebelah gedung apartemennya, jadi aman walaupun keluar jam segini.
sesampainya di supermarket, arin mengambil keranjang belanja dan mulai memasukkan satu persatu yg akan ia beli. seusai memilih, ia langsung bergegas ke arah kasir. tapi ternyata masih ada satu orang yg masih membayar. dengan memakai hoodie yg kupluknya menutupi rambut dan kepalanya ditambah tas gendong dan kopernya yg membuat orang itu terlihat agak kerepotan.
"thank you." ucapnya pada sang kasir dan berlalu keluar dari supermarket.
arin hanya mengacuhkan orang tadi dan segera membayar seluruh jajanannya. tak lama, arin kembali memasuki gedung apartemennya dan menaiki lift untuk sampai ke kamarnya. jantungnya bagai dihantam benda keras, ia melihat seseorang berjongkok depan pintu apartemennya dengan hoodie yg menutupi kepalanya hingga setengah wajahnya.
dejavu.
kejadian ini... pernah dialaminya dua tahun yg lalu. tapi, siapa orang yg bertamu ke apartemennya di jam segini? apalagi ini kan negeri orang, arin juga bersekolah disini, bukan untuk main-main.
arin melangkahkan kakinya pelan-pelan, dengan seplastik belanjaan yg dipeluknya erat-erat. saat sampai di depan orang itu, arin berjongkok dan mencolek lengan orang itu,
"hey, wake up." ucap arin pelan namun ternyata masih bisa di dengar oleh orang itu.
orang itu masih menunduk dan mengusap wajahnya kasar. arin kembali mengeluarkan suaranya,
"are you lost, sir? can i help y—," ucapan arin terpotong kala orang itu mendongakkan kepalanya dan pandangan mereka bertemu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"no, babygirl, im not..."
"...i already at my home to marry someone here..."
ada jeda pada kalimatnya,
tangan taeyong membuka sebuah kotak kecil berwarna merah dan menampakkan sebuah cincin permata,
"so, will you marry me, sweetheart?"
- THE END -
• • •
aAAAAA AKHIRNYA AKU SELESAIN BOOK INI JUGAAAA😭✊🏻
MAAF YA KARENA SEMPET UNDISC JUGA, EH AKUNYA YG MALAH NGERASA BERSALAH UEUEUE
Terima kasih banyak yg udah support aku sampai sejauh ini yaaa ! maaf juga kalau ceritaku kurang bagus, karena aku ini juga manusia biasa yg tidak luput dari kesalahan sKSKSKSKSK