Chapter Empat

521 86 3
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translate

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Aku bertemu dengan anak laki-laki itu sudah tiga tahun.

Sejak pertama kali bertemu dengannya hingga sekarang, aku merasa ini lebih menyenangkan dibandingkan dengan kehidupan yang tidak punya tujuan, tapi sekarang aku tidak ingin ada perubahan apapun, setidaknya ada tujuan dalam hidup itu sudah cukup.

Tetapi ketika aku melihat sebuah harapan yang kabur menjadi nyata, aku menjadi berharap lebih, dan mulai berharap lebih banyak.

Berharap si anak laki-laki melihatku, berharap anak laki-laki itu mendengar suaraku.

.....atau mengetahui siapa aku....

Di dalam hidupku, aku terlalu banyak kehilangan harapan. Jika disebutkan dari awal, yaitu dimulai sejak aku membuka mataku melihat dunia ini, menyadari aku berbeda dengan orang lain.

Kehilangan harapan selanjutnya adalah saat kedua orang tuaku mengalami kecelakaan, meninggalkanku hidup sebatang kara.

Aku adalah orang yang takut terus mengalami kekecewaan, meskipun kehilangan harapan yang ku alami lebih banyak dari orang lain, tapi ini sama sekali tidak membuatku telah terbiasa kehilangan harapan.

Kehilangan harapan di dalam ingatanku membuatku takut untuk mengatakan sesuatu atau berbuat sesuatu.

Jadi jika diijinkan, aku ingin di dalam hidupku tidak lagi ada ada harapan apapun.

Tapi ini ada harapan yang lain, berharap anak laki-laki itu melihatku.

Aku tidak ingin mengakui bahwa aku punya perasaan yang berbeda terhadap anak laki-laki tersebut, alasannya ada dua.

Pertama, aku sama sekali tidak suka atau tertarik kepada pria, tapi harus ku akui, aku bisa suka pada pria, bahkan aku sendiri tidak tau alasannya, jujur. Atau hanya karena ada orang yang baik terhadapku, aku merasa senang, lalu aku merasa perasaan ini adalah perasaan suka.

Selanjutnya, alasan kedua yang paling penting.Aku tidak ingin masuk penjara....!

Baiklah, aku masih ingat perbedaan usiaku dengan si anak laki-laki itu adalah 25 tahun, sejak aku meninggal sampai sekarang sudah 15 tahun, perbedaan usia begitu jauh, tidak mungkin bisa menjadi kekasih, ini lebih mirip ayah dan anak!

Meskipun aku sudah berubah menjadi arwah, tapi wajahku masih terlihat seperti usia 25 tahun, sama sekali tidak terlihat tua seperti usiaku yang sesungguhnya, namun dilihat dari segi norma ini tetap menjadi penghalang bagiku.

Meskipun aku adalah arwah, tidak ada polisi yang akan memasukkan ku ke penjara. Aku menghela nafas dan meletakkan kedua tanganku di bawah bayang-bayang matahari, dan mencoba berpikir dengan logika.

Mencoba membayangkan anak laki-laki itu tidak bisa melihatku, jika aku menyukai anak laki-laki itu, bukankah itu berarti aku bertepuk sebelah tangan!

Jika memungkinkan, aku berharap melihat anak laki-laki itu tumbuh besar dengan baik, menikahi seorang istri yang baik, memiliki seorang anak yang lucu, dan datang melihatku, aku sudah cukup bahagia dengan begitu.

Berhubung aku sudah mati dan menjadi hantu, aku hanya duduk, berbicara sendiri dan melupakannya, aku belum pernah bertemu dengan arwah yang lain selain diriku sendiri.

Saat aku mulai memikirkan hal ini, aku mencoba menghibur diri sendiri, tidak perlu mengkhawatirkan apapun, karena semua ini tidak mungkin, anak itu sama sekali tidak bisa melihatku.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang