Chapter Dua Puluh Tiga

419 46 32
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat izin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Aku tidak tau bagaimana reaksiku saat mendengar kalimat itu, apakah syok sampai tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, atau ada perasaan ingin melarikan diri dari semua ini? Saat itu aku tidak sempat memikirkan apapun, dan mengira bahwa aku salah dengar.

Saat ia selesai mengatakannya, aku langsung berbalik dan melihat wajah Tan, ingin melihat apakah Tan mengatakannya dengan serius atau hanya bercanda. Namun tidak peduli bagaimanapun aku berusaha menemukan jejak, aku tidak bisa melihat Tan tersenyum atau menandakan ia sedang bercanda.

Apakah ini sungguh – sungguh...? Hati ku seperti mengambang di tengah - tengah, wajahku seperti ditampar dengan kuat, seluruh pikiranku terasa kacau, otakku tidak sempat mengedit bahasa, tidak bisa berbicara.

Aku syok sampai tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, tidak mudah untuk kembali mengumpulkan kesadaran. Setelah aku diam, Tan juga tidak mengatakan apapun, pada saat ini atmosfir di dalam mobil menjadi hening, begitu heningnya hingga hanya terdengar suara AC.

Untuk memastikan bahwa aku tidak salah dengar, setelah aku menenangkan diri beberapa saat kemudian, baru aku bisa bertanya padanya dengan tenang, "Apakah ini serius?"

"Aku tidak pernah membohongi Phi." Tan menjawabku. Meskipun matanya tidak berani menatap kemari, namun bergerak memutar seakan merasa bersalah. "Apakah P'Mes ingat soal aku bertengkar dengan Papa? Papaku berharap aku segera menikah begitu lulus, tetapi aku menolaknya, karena aku merasa terlalu cepat."

Ketika ia mengatakan sampai disini, aku merasa dadaku terasa sesak, nafasku seolah – olah akan segera putus, pada saat itu, otakku seakan sedang meluruskan suatu hal yang aneh, kejadiannya terjadi begitu cepat, sungguh membuat orang sulit untuk mempercayainya.

Selama ini, aku berusaha mencoba melarikan diri dari kenyataan, saat aku lengah dan menyadari kenyataan, aku merasa wajahku seakan membiru seperti habis di tampar, sampai tidak mampu berkata - kata dalam beberapa waktu.

"Jangan bilang padaku, saat di luar negri..."

Awalnya kupikir parfum itu adalah prasangka ku yang berlebihan, aroma wangi seperti bunga itu, tercium setelah dia pulang dari luar negri. Tetapi begitu Tan mengatakan ini, membuatku mulai mengerti dan menyatukan semua ini.

"Aku bertemu dengannya, ketika aku ke Amerika, kemudian menjemputnya kembali kemari."

Aku menarik nafas dalam, di dalam otakku sedang memikirkan hal aneh yang terjadi di lokasi air terjun, berusaha agar suaraku tidak terdengar gemetaran.

"Ini menjelaskan alasan datang ke pantai adalah..."

"Aku datang mengambil foto untuk pernikahan, tetapi juga ada alasan lain, aku mengajak P'Mes kemari untuk memberikanmu kado ulang tahun."

Aku tidak tau kenapa aku begitu sedih, namun tidak bisa menangis, tenggorokanku seperti tercekik, pikiranku kosong, ingin mempertahankan kesadaran dan mengatakan sesuatu rasanya begitu sulit.

Aku berusaha untuk optimis memandang semua ini, pernikahan ini apakah sebuah pernikahan yang telah di atur, namun pemikiran ini dengan cepat kusangkal. Jika dilihat dari seluruh interaksi kami sehari – hari, kupikir dia bukan orang yang mudah patuh pada orang lain, jadi, jika ini merupakan pernikahan yang diatur, maka Tan pasti akan segera melarikan diri, dan memutuskan hubungan dengan ayahnya.

Ini mengartikan bahwa ia sendiri yang menginginkan ini.

Atmosfer di dalam mobil tiba – tiba berubah menjadi hening, nafasku mulai kehilangan tempo, kedua tanganku mengepal kuat, untuk meredakan perasaan panik, dan mencoba mempertahankan akal sehat, mengatur untuk selanjutnya apa yang sebaiknya dikatakan.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang