Chapter Sembilan

480 75 36
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Aku sebelumnya tidak pernah berpikir ada yang melihatku sebelum aku meninggal, tetapi tidak mengukurkan tangan memberikan pertolongan. Jadi ucapan Tan membuatku memikirkan sebuah hal.

Ucapannya membuatku membuatku memikirkan masalah ini lagi dan lagi, seperti sedang mengayuh di whirlpool, semakin dipikirkan, aku semakin tidak dapat menemukan kesimpulan masalah ini.

Meskipun terus dipikrkan juga tidak ada gunanya, dan pada akhirnya, aku berhenti melakukannya dan mencari kegiatan lain.

Aku berpikir sejenak, kemudian teringat, saat itu aku ada urusan yang belum selesai di pasar, aku mulai mencoba menfokuskan konsentrasi untuk meraih barang.

Awalnya aku berencana mencoba meraih botol kaca yang berisi air merah, tapi aku berpikir, jika meluncur jatuh dari tanganku, air merah pasti akan mengotori meja altar, jadi akupun berubah pikiran, pergi meraih stick bakso.

Aku berhasil memegang stick

Aku bisa memegang plastic yang berisi bakso dan memutarnya, aku tidak tau bagaimana menjelaskan perasaanku saat ini, tapi yang pasti perasaanku sangat bahagia dan gembira.

Saat aku memutarnya beberapa saat, barang-barang ini meluncur jatuh ke tanah dari tanganku.

Kali ini, aku kembali mencoba meraihnya, namun tiba-tiba terdengar ada suara orang yang kemudian membuatku menghentikan tindakanku.

"Sialan, kenapa rumputnya tumbuh begitu cepat?"

Ternyata itu adalah suara bibi tukang bersih kuburan.

Suara bibi terdengar seperti memiliki power yang besar, karena plastic bakso meluncur jatuh dari tanganku, selanjutnya tidak perduli berapa kalipun aku mencoba, aku tidak bisa mengambilnya, sampai aku putus asa dan mulai berpikir untuk menyerah, dengan begitu aku pun tidak mempedulikan plastic di tanah lagi.

Aku berpikir untuk mencoba menyentuh barang, aku merasa ada sebuah kemungkinan yang besar, jika dilihat oleh orang lain, aku pun tidak bisa mengambilnya lagi.

Aku menghabiskan waktu hampir satu bulan mecoba membuktikan apakah pemikiranku benar, dan ketika hasilnya keluar, aku berani mengatakan bahwa pemikiranku memang benar.

Dulu aku tidak pernah berpikir untuk meyentuh benda apapun, alasanya karena aku berpikir bahwa aku adalah arwah, pasti tidak bisa menyentuh benda, tetapi undangan Tan waktu itu membuatku memiliki keinginan untuk bisa menyentuh barang dan melakukan penelitian.

Artinya jika aku ingin naik ke mobil, maka aku harus naik ke atas mobil di saat Tan tidak menyadarinya.

Jadi akupun mendapatkan kesimpulan, aku memutuskan kelak jika Tan sekali lagi mengundangku untuk naik mobil dan pergi bermain, aku akan naik mobil dulu baru memberitahunya.

Aku akan terus mencoba sampai aku merasa puas, kemudian akupun pergi keluar bermain, atau sebaiknya aku melakukan sesuatu agar waktu segera berlalu dan menunggu musim panas tiba sekali lagi.

Kali ini Tan membawa ransel, jadi tidak bisa membawa tikar kemari.

Saat aku melihatnya pertama kali, aku sangat kaget, tetapi karena Tan sibuk sembahyangm jadi aku tidak membuka mulut untuk bertanya, sampai ia selesai menyembahyangi kuburan di samping, bangun dan berbalik melihatku.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang