Bahasa Indonesia - He Came To See Me at Cheng Meng (Novel Translation) - END

Chapter Lima

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translate

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Setelah festival Qing Ming berlalu, atmosfer disini kembali menjadi sepi.

Aku sudah muak bermain di sekitar sini, dan mulai bepergian ke tempat yang jauh, meskipun ada beberapa tempat yang sudah pernah kukunjungi, namun aku tidak kepikiran mau pergi ke tempat mana yang lebih jauh lagi untuk bermain.

Meskipun aku adalah hantu, aku tidak akan merasa lelah jika pergi bermain, tetapi jika terus-terusan pergi bermain seperti ini, untuk waktu yang panjang, pasti lama kelamaan akan merasa bosan.

Aku tiba di bawah bukit di dekat kuburan, dan duduk di atas tanah, melihat sebuah kuil yang berada tidak jauh.

Ketika tidak ada yang mengganggu, aku paling suka melihat pemandangan di sini, meskipun tempat ini agak tandus, dan di atas tanah terdapat banyak gundukan pasir. Namun ketika matahari terbit tempat ini paling indah.

Aku memeluk lutut ku, menyambut matahari terbit, aku membenamkan wajahku di depan lutut, berusaha membuang segala perasaan gundah yang tersisa di dalam benakku.

Terakhir, tanpa disadari aku pun jatuh tertidur.

Meskipun arwah tidak akan merasa ngantuk, dan selalu sadar, namun aku tidak terbiasa, mungkin karena sudah merupakan kebiasaan saat masih menjadi manusia.

Jadi sebenarnya tidak merasa ngantuk, tetapi ketika waktunya tidur, aku akan tidur mengikuti kebiasaan jam tidur seperti biasa, ini sudah merupakan jadwal harianku.

Ketika aku sedang berpikir, dari samping telingaku terdengar suara bunyi motor di sekitar, aku mengangkat kepala melihat ke arah sumber suara.

Mobil itu adalah....

Aku segera pergi untuk melihat lebih dekat, dan ternyata aku tidak salah lihat, itu benar-benar, mataku tidak salah lihat, mobil ini adalah mobil yang sama dengan mobil dari empat tahun yang lalu.

Tetapi kenapa...

Sekarang bukan festival Qing Ming, lagipula ini adalah pertengahan tahun, jadi tiba-tiba datang kemari sungguh aneh.

Meskipun aku tidak tahu kenapa seluruh keluarga anak laki-laki itu datang kemari, tapi aku malah merasa sangat gembira.

Awalnya, aku berencana berlari mengejar mobil, untuk membuktikan kalau mataku tidak berhalusinasi, tetapi aku kembali berpikir dua kali, aku tidak akan sanggup berlari, karena aku bukan orang yang sering berolahraga, stamina ku sangat jelek, jadi aku pun memutuskan untuk menunggu di kuburan.

Tidak lama kemudian, mobil pun berhenti di tepi jalan, anak laki-laki itu turun dari mobil.

Segera setelah turun dari mobil si anak langsung menutup pintu mobil, di tangannya membawa sebuah kantong plastic, di belakangnya, segera setelah itu mobil menunggu sampai tidak ada orang lagi yang turun dan berjalan pergi.

Aw!

Aku mengedipkan mata, melihat mobil pergi, aku terkejut melihat apa yang terjadi di depan mataku.

Meskipun tahun ini anak laki-laki itu berusia 13 tahun, bukan lagi anak yang kutemui pertama kali saat berusia 10 tahun, tetapi tiba-tiba menyetir mobil kemari, meninggalkan si anak seorang diri, sungguh merupakan hal yang aneh.

Mataku terus memandangi mobil, sampai mobil menghilang di kejauhan, barulah aku menoleh menatap si anak laki-laki, aku sangat mengkhawatirkannya.

Aku ingin tetap berada disini, jika pada situasi urgent atau ada bahaya, aku masih bisa menolong si anak.