Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation
Credit Weibo by 馨馨雨声
Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi
Sejak menyadari diriku menangis, aku tidak tidak bisa berhenti terisak, perasaanku seakan tenggelam dalam dilemma yang sama.
Aku tidak mampu menjawab kenapa aku menangis.
Dulu, aku mencoba menahan perasaan gelisah, ketakutan, kesedihan dan kekecewaan. Kemudian menekan semua perasaan itu dalam-dalam, sampai tidak lagi merasakan mereka.
Namun pada kenyataannya, semua perasaan ini sama sekali tidak lenyap. Semua perasaan ini seperti pasir yang menumpuk dan membentuk lapisan sedimen, dan menunggu hingga suatu hari meledak.
Aku merasa muak dengan semua yang ada sekarang, setiap hari melewati hari-hari yang tidak ada artinya, hanya menunggu orang yang disukai datang setiap tahun sekali namun tidak ada kesempatan untuk mencarinya.
Selain itu, mungkin pada suatu hari yang cerah tiba-tiba saja ia menghilang tanpa mengucapkan selamat tinggal, tidak ingin kembali lagi kemari, itu juga mungkin terjadi.
Hanya saja, begitu memikirkan ini, aku semakin merasa sedih. Aku takut mengalami kekecewaan, berharap bisa terus tidur dan tidak bangun lagi, tidak ingin bangun pada keesokan harinya dan menyadari kenyataan ini.
Tetapi pada akhirnya, kehidupanku masih harus berlanjut, meskipun menunggu sangat menderita dan tersiksa.
Aku membiarkan diriku menangis, menangis sampai hatiku puas. Bahkan tadi saat menangis aku merasa seakan jantungku terasa sesak lalu perlahan-lahan mulai menghilang, barulah aku berhenti menangis, namun masih menyisakan perasaan sulit bernafas karena kesedihan.
Aku selalu mengira aku selalu bisa menemukan sesuatu untuk dilakukan untuk melupakan hal-hal yang menyakitkan, jadi aku tidak akan mengingat kejadian hari ini. Namun sama sekali tidak ada gunanya. Mungkin sesungguhnya aku masih terus memikirkannya, semakin aku berpikir aku semakin sulit melupakannya.
Tidak tau berapa lama waktu yang harus ku habiskan untuk memikirkan hal ini, aku tidak bisa berhenti memikirkannya, semakin aku memikirkannya, dadaku terasa semakin sakit, sakit sampai rasanya aku seperti tercekik.
Sampai akhirnya aku menyadari musim panas telah tiba, aku baru tahu bahwa setiap hari aku menghabiskan waktu tanpa sadar memikirkan hari ini, ketika mendengar suara orang-orang sedang mengobrol diluar, aku baru menyadari bahwa hari ini sudah tiba.
Festival Qing Ming datang sekali lagi, aku masih saja duduk dan menunggu anak laki-laki itu dengan gelisah, meskipun kejadian tahun lalu yang membuat dadaku terasa sangat sesak belum menghilang.
Aku tau aku bukan orang yang baik, meskipun mulutku mengatakan berharap ia bahagia, tetapi jauh dalam lubuk hati ku aku berharap bahwa cinta sepihak Tan tidak akan berhasil.
Namun aku tau meskipun cinta sepihak nya kali ini tidak berhasil pun, dia masih akan pergi mencari orang lain dan bukan diriku.
Aku menyukainya, tetapi dia tidak mungkin akan menyukaiku.
Di dalam duniaku hanya ada dia.
Tetapi di dalam dunianya ada banyak sekali pilihan.
Jadi, kenapa Tan harus memilih seseorang yang sudah mati, dengan perbedaan usia yang cukup jauh, dan setahun hanya bertemu satu kali.
Sering kali, mau tak mau membuatku berpikir bahwa Tan bersikap seperti ini padaku karena ia merasa simpati, selain simpati tidak ada alasan lain, tetapi meskipun hanya simpati, aku seperti tidak bisa hidup tanpa air, dengan hati rela menerima perasaan simpati ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - He Came To See Me at Cheng Meng (Novel Translation) - END
RandomCharacter played by : Singto (Mes) and Ohm (Tan) Thai - Chinese Translated by 馨馨雨声 Linked : https://www.weibo.com/3092159305/HbBfugLEN?type=comment#_rnd1555341584194