Chapter Tujuh Belas

454 55 70
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Maaf, chapter enam belasnya ga ada dari weibonya, translatornya mengatakan bahwa chapter 16 di blokir dari webnya karena ada kontroversi, tetapi ceritanya nyambung kok dari 15 ke 17, so ga ada masalah.

Aku tidak bisa mengatakan apapun, karena otakku sedang mengedit dan mencoba memahami ucapan Tan, Tan membuka pintu, dan berjalan keluar dari mobil, aku segera mengikutinya, dan mengesampingkan rasa penasaran, ketika aku berhasil mengejar Tan, aku bertanya pada Tan.

"Ini maksudnya apa...? Ada hubungannya dengan Phi?"

Aku tidak bisa membayangkan Tan bertengkar dengan ayahnya, bagaimana caranya bisa berhubungan denganku? Kecuali ayahnya mengetahui keberadaanku, atau mengetahui bahwa Tan mengajakku pulang.

Tetapi jika semua ini benar, bagaimana ayah Tan bisa mengetahuinya...?

Tan tidak menjawab, kami bahkan tidak saling memandang, namun ini tidak aneh, karena jika kami tidak hanya sedang berdua, Tan akan berpura – pura bersikap kalau aku tidak ada.

Aku sama sekali tidak merasa sedih karena Tan bersikap seperti itu, sebaliknya aku bisa memahaminya.

Jika aku sendiri, aku juga akan bersikap begitu, berbicara sendiri seperti orang gila.

Dari tempat parkir menuju ke pusat perbelanjaan, aku merasa aku seakan masuk ke dunia lain, sebuah bangunan tua yang dulu kulihat sudah berubah banyak seperti ini, aku hampir tidak mengenalinya, lagipula, cara berpakaian orang jaman sekarang berbeda dengan jaman dimana aku hidup.

Aku memandang sekelilingku sejenak, kemudian mencoba mengejar langkah kaki Tan. Tiba – tiba, Tan berjalan sangat lambat, ia seakan takut aku tersesat, jadi ia memperlambat langkah kakinya.

Aku mengikuti Tan dengan pasif, sampai ke sebuah toko dessert yang hampir penuh di duduki orang, Tan lalu berjalan masuk.

Awalnya aku termenung, mengira ia sudah janjian dengan seseorang di toko itu, tetapi ternyata, Tan membalikkan badan dan memberitahu pelayan untuk dua orang, kemudian mengikuti pelayan masuk ke tempat duduk yang paling ujung.

Aku berhenti dan berpikir sejenak, aku samar – samar teringat suatu kali Tan mengatakan, dia juga suka makan coklat. Namun aku tidak menyangka sebegitu pengen makannya sampai masuk ke toko dessert yang terlihat begitu romantic dan berwana pink.

Atau Tan sengaja mengajakku kemari...?

Benar, Tan sudah berjanji akan membelikanku coklat.

Tadinya aku pikir Tan akan membelikanku coklat batangan, tetapi malah jadinya membawaku ke toko dessert ini, ketika Tan sampai di meja, ia langsung duduk, dan aku duduk di kursi di depannya lalu berkata.

"Disini tidak ada dupa..."

Bagaimana caranya aku makan...

Kalimatku belum selesai, tetapi Tan sepertinya mengetahui dengan jelas apa yang ingin kusampaikan, lalu Tan mengambil tasnya, dan membukanya untuk diperlihatkan padaku, aku melihat di dalam terdapat dupa listrik.

Namun ketika aku hendak berbicara, Tan lalu mengambil ponsel, dan memasang earphone di telinganya.

"Un...?"

Aku tidak begitu mengerti tindakannya, kelihatannya seperti tidak ingin berbicara denganku, "Ngapain?"

"Phi sudah tidak penasaran dengan masalah yang tadi lagi?"

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang