Chapter Dua Puluh Tujuh

431 49 19
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Setelah mendapatkan surat panggilan pada hari itu, tidak lama kemudian masuk ke dalam investigasi, beberapa minggu kemudian, surat panggilan dari pengadilan juga menyusul.

Selama bulan Juni dan Juli, Tan hampir tidak punya waktu kosong atau tinggal di rumah. Bahkan waktu untuk membereskan kamar saja tidak ada, kamar yang tidak lama sebelumnya telah dibereskan dengan rapi kembali menjadi berantakan, terdapat dokumen dimana – mana.

Kadang – kadang aku akan membantu Tan untuk membereskan dokumen atau membereskan kamar, tetapi tidak berani memindahkan atau mengacaukan dokumennya, karena takut jika Tan tiba – tiba urgen ingin menggunakannya malah tidak dapat menemukannya.

Hidupku tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain membereskan kamar, nonton TV, membaca buku, memasak dan duduk menemaninya, meskipun bagiku sedikit membosankan, namun aku merasa tidak begitu buruk.

Akhir – akhir ini Tan sepertinya takut aku merasa bosan, jadi mengajariku cara bermain game, setelah menyalakan PC, aku hampir selalu duduk di depan screen monitor, saat ia melihatku log on ke dalam game, ia tidak akan mendekat, juga tidak akan bersuara menggangguku, sebagian alasan mungkin karena ia takut gameku akan kalah.

Kondisi seperti ini berlansung selama beberapa hari, sampai biaya tagihan listrik keluar, Tan begitu melihat jumlah total tagihan di barisan akhir, wajahnya langsung berubah.

"Phi...kurasa ketagihan gamemu sudah terlalu jauh." Tan berkata dengan terbata – bata, lalu menunjukkan tagihan listrik di depan wajahku, "Sejak Phi ketagihan main game, biaya tagihan listrik membengkak hingga 1000 Baht."

Aku melihat bill tagihan listrik, dan tidak mengatakan apapun.

Di dalam hati Tan pasti ingin berteriak dan memarahiku, ingin bertanya kenapa aku bisa membuat tagihan listrik membengkak hingga hampir mencapai 1000 Baht, namun Tan demi mempertahankan pikiran yang tenang, jadi tidak berteriak dan memarahiku.

"Maaf." Aku berkata dengan perasaan bersalah, merasa kikuk seperti orang yang tenggelam di air.

Pada umumnya, jika menyalakan TV seharian tidak akan menyebabkan tagihan listrik membengkak begitu tinggi, tetapi karena game console model lama, jadi mungkin disipasi panasnya tidak begitu bagus.

Jadi, jika perangkat dihidupkan di tempat yang cukup panas, ini dapat menyebabkan mesin konsol menjadi terlalu panas, maka perangkat akan kelebihan muatan dan terputus, sehingga setiap kali aku menghidupkan game konsol, aku harus menyalakan AC.

Biasanya meskipun daya listrik lebih besar, namun saat itu dua orang hidup bersama biaya tagihan listrik tidak melebihi 2000 Baht, hanya bulan ini aku mulai ketagihan main game, tagihan listrik tiba – tiba naik, jadi tidak sulit menebak siapa yang membuat tagihan listrik membengkak.

Pada saat itu juga aku sungguh merasa bersalah, merasa bersalah sampai tidak berani melihat ke dalam mata Tan.

Kadang – kadang aku lupa bahwa aku hanyalah menumpang tinggal, dan lagi tidak pernah membantu menanggung biaya hidup, namun justru begitu tebal muka hingga menghamburkan uang seperti ini, begini apa bedanya aku dengan penduduk pulau.

Setelah berpikir selama beberapa saat, berpikir apa yang bisa kulakukan untuk membantunya, lalu aku berinisiatif mengajukan usul.

"Mulai sekarang, aku akan membersihkan rumah sebagai ganti tagihan listrik."

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang