Chapter Satu

2.4K 152 44
                                    


Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translate

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Sejak aku datang ke dunia ini sudah sepuluh tahun lebih, ini adalah waktu yang sangat panjang, namun pada saat yang sama juga merupakan waktu yang singkat, jika di buat perbandingan, bisa dikatakan seperti ini, waktu dimana aku hidup dan memiliki tubuh yang sehat lebih singkat dari waktu setelah aku mati.

Sejak pertama kali aku membuka mata melihat dunia ini aku memiliki rangkaian penyakit jantung yang abnormal. Penyakit jantung membuat tubuhku memiliki batasan untuk melakukan sesuatu, misalnya tidak bisa melakukan olahraga yang berat, bahkan kadang-kadang aku hanya duduk dan tiba-tiba penyakit jantung ku kumat dan harus masuk rumah sakit.

Jauh di lubuk hatiku, aku selalu merasa berkecil hati karena memiliki tubuh yang tidak sehat, tubuh yang lebih lemah dari orang lain, berbeda dari orang lain. Kadang-kadang harus sering menginap di rumah sakit, akibatnya banyak kegiatan sekolah yang tidak bisa ku ikuti, tapi karena papa mama selalu menyemangatiku, jadi aku memutuskan untuk hidup dengan baik.

Suatu hari aku keluar kantor membeli barang, ga nyangka tiba-tiba mendapat serangan jantung, rasanya sangat menderita, jantung seperti ditekan dan akan segera hancur, dada terasa sesak sampai tidak bisa bernafas, saat itu aku berusaha sekuat tenaga untuk berteriak minta tolong.

Namun sungguh tidak beruntung, tidak yang melihat atau berjalan kemari, tidak ada seorangpun.

Akhirnya aku benar-benar tersiksa sampai tidak tertahankan, dan selanjutnya saat aku membuka kedua mataku lagi, aku sudah berada di kuburan ini.

Tadinya aku pikir aku hanya ketiduran, sedang bermimpi, tidak memperhatikan keadaan di sekitarku, setelah melihat para kerabat memakamkan tubuhku ke dalam liang lahat, aku baru menyadarinya.

Aku mencoba berteriak untuk memberitahu semua orang bahwa aku ada disini, namun tidak ada yang mendengar suaraku, tidak ada seorangpun.

Karena aku baru saja sadar, jadi aku agak bingung dengan apa yang baru saja terjadi, bahkan aku hampir tidak bisa berkonsentrasi. Di dalam hati aku mencoba menghibur diri sendiri, ini hanya sebuah mimpi.

Aku mencubit pipiku sendiri berharap mimpi ini segera berakhir, namun setelah menunggu seharian, mimpi ini belum juga berakhir.

Kenyataannya hal ini sulit untuk di percaya, aku bangun dan berjalan mondar mandir di kuburan, menghabiskan beberapa jam baru mengerti apa yang terjadi.

Ini membuatku mengerti bahwa aku sudah meninggalkan dunia ini, sudah mati. Sejak aku bangun dan menerima kenyataan bahwa aku sudah mati entah sudah berapa hari berlalu.

Dan anehnya, aku sama sekali tidak merasa sedih, bahkan perasaan hendak menangis dengan kuatpun tidak ada. Hanya ada perasaan panic, seperti dulu saat aku mendengar tentang kematian orang lain, dan bukan diri sendiri.

Saat setelah aku bisa menerima kenyataan ini, perasaanku berangsur-angsur membaik, aku menghibur diri sendiri, menjadi hantu itu tidak begitu buruk.

Setidaknya menjadi hantu, aku bisa bermain ke berbagai tempat yang berbeda tanpa dibatasi, tidak seperti saat masih hidup aku tidak bisa pergi ke tempat yang agak jauh.

Meskipun merasa agak aneh, kenapa cuma aku sendiri hantu yang bergentayangan di sekitar kuburan, namun seiring berlalunya waktu, perlahan-lahan rasa curigaku memudar, rasanya seperti di tinggal seorang diri, bagaimana melewati hari esok.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang