Chapter Dua Puluh Lima

416 55 40
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Waktu berlalu begitu lama dan aku tetap tidak tau apa yang ia maksud dengan keajaiban.

Aku teringat kalimat yang pernah kulontarkan sebelumnya. "Berharap Tan tidak menikah." Tetapi saat itu aku hanya ingin menyampaikan isi pikiran dan perasaanku, sama sekali tidak berharap ia mengabulkan permintaanku.

Yaitu, "Keajaiban" yang ia katakan mengartikan bahwa ia melepaskan pernikahan ini.

Ketika aku memikirkan hal ini, tiba – tiba saja aku merasa menggigil sesaat, pikiranku di penuhi dengan kekhawatiran, Tan bukan benar –benar sengaja melakukan ini kan, meskipun di dalam lubuk hatiku, aku tidak ingin ia menikah, tetapi aku tau jika membatalkan pernikahan pada hari pernikahan tersebut, merupakan hal yang sungguh gila.

Tetapi pada hari pernikahan, aku masih melihat Tan sibuk kesana kemari demi resepsi. Meskipun awalnya senang bahwa ia bukan sengaja ingin membatalkan pernikahan, namun setelah lewat beberapa waktu, perasaan depresi dan tertekan ikut muncul bersamaan.

Dari awal aku berencana tidak akan hadir, namun ucapannya kemarin malam terus menggangguku, jadi aku pun bersedia untuk hadir, aku ingin tau sebenarnya apa rencana Tan.

Tan mengingatkan untuk tiba di hotel dua jam lebih cepat untuk bersiap - siap, setelah semua persiapan ready, ia duduk di dalam ruang istirahat yang sudah di booking.

Setelah semua orang meninggalkan ruangan, dan hanya tinggal aku dan dia, ruangan menjadi sunyi. Setelah beberapa saat, Tan membalikan badan menghadapku yang sedang duduk di atas ranjang.

"P'Mes pejamkan matamu."

Aku pun memejamkan mata, karena ingin tau apa yang akan ia lakukan. Pada saat bersamaan aku juga bisa mendengarkan suara langkah kakinya yang mendekat, lalu duduk di atas ranjang.

Saat aku bisa merasakan kehangatan sekali lagi, Tan sedang memelukku dari belakang.

Aku tetap membisu, karena penasaran selanjutnya apa yang akan ia lakukan, jadi aku sengaja diam dan tidak bersuara, dan tidak bereaksi.

"Apakah P'Mes takut kalau aku akan menikah?" Ia mendekat dan bertanya padaku, saking dekatnya aku sampai bisa merasakan tiupan udara di telingaku, sedangkan tangannya sedang membelai rambutku dengan lembut.

Aku membisu, tidak memberikan jawaban apapun.

Bukan karena aku tidak ingin menjawab, namun karena ragu jawaban seperti apa yang harus kuberikan. Kejadian sehari sebelumnya, Tan mungkin sudah menebak perasaanku padanya.

Jadi kupikir sejak awal dia sudah tidak membutuhkan jawaban ini lagi.

"Sebenarnya, aku lebih bersedia melihat Phi mengatakan sendiri perasaanmu atau lebih berani mempertahankan perasaanmu sendiri." Tan berkata dengan nada suara tenang. Namun aku malah merasakan lebih jelas nafas Tan di samping telingaku, sampai aku merasa khawatir dan tidak tenang, dan berpikir apakah sebaiknya aku membuka mata. "Cukup dengan mengatakan tidak ingin aku menikah, sudah cukup."

Setelah mengatakan itu, Tan lalu berdiri dan berjalan pergi, pada saat itu juga aku segera membuka mataku. Situasi yang canggung dan berat tadi membuatku tidak berani memberikan jawaban apapun.

Saat kesadaranku kembali dan aku ingin menanyakan maksud dari kalimat tersebut, suara ketukan pintu memotong pertanyaanku.

"Tan sudah bisa keluar, pengantin wanita sudah menunggu."

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang