Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translate
Credit Weibo by 馨馨雨声
Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi
Meskipun di hari kedua, hidupku kembali ke kondisi sebelumnya, tidak ada perubahan apapun selain kejadian tersebut, tapi kehidupanku yang tidak bermakna sepertinya mulai memiliki perasaan yang lain.
Sebagai hantu, perasaan muak yang kurasakan menghilang dengan cepat, karena aktivitasku tidur dan bangun, dan memikirkan apa yang akan dilakukan keesokan harinya? Namun sesungguhnya bisa terlihat, aku menantikan dengan gelisah tibanya festival Qing Ming berikutnya.
Aku tidak tau kenapa bisa memiliki keinginan menunggu seseorang, tetapi kesan saat pertemuan pertama, memberikanku perasaan baik yang belum pernah ada sebelumnya.
Mungkin saja karena aku hampir 8 tahun tidak pernah berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Aku melihat ketiga permen di antara tumpukan barang - barang, namun aku sama sekali tidak ingin memakannya, aku merasa keinginan duniawiku untuk mencicipi sesuatu sudah hilang.
Sebaliknya, ketiga permen tersebut membuatku teringat pada anak laki-laki yang berceloteh tidak berhenti di depan makamku hari itu.
Hari ini adalah pagi lain yang cerah, setelah terjaga, aku merenggangkan otot terlebih dahulu sebelum bangun. Ketika aku sedang berpikir kapan festival Qing Ming datang lagi, terdengar suara bibi yang bertugas membersihkan kuburan di area sini.
"Cuaca hari ini panas sekali." protes bibi tersebut, ia sedang membersihkan sebuah kuburan dan menyiram air. Aku mendengar protesnya, dan menaikkan alisku, sebelumnya perhatianku tertuju pada kuburan mana yang sudah dibersihkan.
Aku melihat kuburan di sampingku, dimana rumput liar sudah dibersihkan, lalu beralih melihat kuburanku sendiri, sungguh menyedihkan dimana dipenuhi oleh rumput liar, bisa dibilang, jika dibandingkan dengan kuburanku yang berantakan, bahkan rumput di hutan hujan tropis pun kalah banyak.
Setelah selesai membersihkan kuburan, si bibi berjalan melewati kuburan ku dan membersihkan kuburan yang lainnya. Dengan demikian aku pun kehilangan minat memperhatikannya, lalu bangun dan pergi bermain di sekitar beberapa saat dan kembali.
Namun suara bibi menghentikan langkahku meninggalkan tempat tersebut.
"Aw, ini permen siapa?"
Hei!
Meskipun aku mencoba berpikir, di sekitar sini siapa yang sama sepertiku dimana di depan kuburannya terdapat permen, dan ketika otakku berpikir dengan cepat dan menyadari tidak ada, aku pun panik seketika.
"Kebetulan sekali aku ingin makan sesuatu yang manis, sepertinya ini masih baru, seharusnya ga apa-apa."
Aaaa!!! Bibi kau mau apa!!
Aku melihat si bibi ingin memakan permennya, aku sungguh tidak bisa mempercayainya, aku hidup selama 35 tahun, baru tau ada orang yang kelaparan sampai memakan makanan sesajen.
Tidak peduli apakah aku akan memakannya atau tidak, aku sungguh ingin merebut permennya kembali. Namun tidak peduli bagaimanapun aku mencoba merebut permennya dengan tanganku, sama sekali tidak ada gunanya, permen menembus tanganku dan tidak bisa disentuh.
Saat bibi sedang mengambil permen tersebut, aku membuat ekspresi cemberut dan menatapnya dengan tatapan penuh kebencian, karena kehilangan permen, dan aku tidak bisa melakukan apa-apa, dan hanya bisa duduk mengedipkan mata, kebencian hanya bisa disalurkan dengan melototi si bibi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - He Came To See Me at Cheng Meng (Novel Translation) - END
De TodoCharacter played by : Singto (Mes) and Ohm (Tan) Thai - Chinese Translated by 馨馨雨声 Linked : https://www.weibo.com/3092159305/HbBfugLEN?type=comment#_rnd1555341584194