Chapter Dua Belas

493 70 57
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Malam itu, aku duduk disini menunggunya lama, sampai tengah malam, aku masih belum melihat tanda – tanda apapun yang memberitahuku bahwa Tan akan pulang, aku duduk disana menunggunya sampai tidak tertahankan lagi dan tertidur.

Ketika aku bangun di pagi hari, aku melihat Tan tertidur di atas sofa di ruang tamu.

Aku berjalan ke depannya, mengulurkan tangan hendak menyentuhnya, tadinya kupikir ia sudah terlelap, karena kelihatannya Tan tidur dengan nyenyak, tapi ia terbangun sebelum aku sempat menyentuhnya.

Saat melihatnya bangun, kedua kakiku tiba – tiba bergerak mundur ke belakang, mataku buru – buru melihat ke arah lain, tidak berani menatapnya, seolah-olah aku melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk.

"Ada apa...?" Tan bertanya padaku, nada suaranya terdengar sedang mengantuk, dan ia hendak kembali tidur, kemudian ia menunduk melihat jam tangannya, Tan bangun perlahan hingga posisi duduk. "Sudah pagi."

Aku terdiam, tapi mataku sesekali mencuri pandang kea rah Tan. Tan masih mengenakan baju yang sama seperti kemarin, melihatku berdiri di depannya, Tan sedikitpun tidak kaget, mungkin sesungguhnya dia sudah tau aku akan menghampirinya.

"Apa saja yang kau lakukan kemarin?" tadinya aku sebenarnya tidak ingin bertanya, tetapi melihat baju Tan yang kusut, dan terdapat bekas merah di atas pipinya, aku pun tidak bisa tidak merasa penasaran dan bertanya.

Otakku beputar sejenak, tidak bisa memikirkan apapun, selain berpikir Tan pasti pergi makan bersama wanita, lalu di tampar atau, mungkin situasi yang lebih buruk lagi.

Aku merasa kaget melihat kondisi ini, karena aku mengira Tan bukanlah type orang yang suka mencari wanita dan bermain hingga tengah malam baru pulang ke rumah.

"Tidak ada apa- apa." Tan menjawab sambil bangun, badannya yang jenjang juga ikut berdiri. Tadinya aku berencana melihat apa yang salah di wajah Tan, namun wajah Tan sama sekali tidak menunjukkan perubahan, seakan tidak pulang hingga larut malam, dan di wajahnya terdapat bekas kemerahan karena tamparan merupakan hal yang wajar, "Aku hanya sedikit lelah, anyway...aku pergi mandi dulu."

Suara keluar dari tenggorokanku membalas Tan, kemudian aku duduk di atas sofa, melihat Tan berjalan masuk ke kamarnya, setelah beberapa saat, aku duduk di sofa dan membuat diriku rileks sejenak, kemudian memutar tubuhku melihat lurus ke depan.

Ketika melihat benda di depanku, keinginanku untuk tidur pun sirna.

Aku berdiri dan berjalan untuk mencoba meraih papan hitam di depanku...

Um, bukan, lebih mirip layar, aku tidak sengaja menyentuhnya, ini membuatku semakin merasa tertarik, ditambah lagi aku melihatnya bentuknya seperti huruf U membuatku merasa semakin menarik.

Aku tidak sabar menarik nafas sejenak.

Aku sudah tidak sadar sudah lewat berapa lama, aku tidak melihat teknologi ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, membuatku merasa bahwa aku seperti masuk ke dunia yang lain.

Bukan seperti itu, awalnya ketika aku disana aku tidak merasa tertarik dengan segala benda duniawi, aku sendiri setiap kali melihat benda yang aneh juga akan merasa sangat menarik, aku selalu ingin menjadi yang pertama meihatnya, misalnya, jika ponsel sudah terkenal, karena saat disana aku selalu melihat orang – orang menggunakannya.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang