Chapter Dua Puluh Empat

410 53 60
                                    

Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translation

Credit Weibo by 馨馨雨声

Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi

Selama ini, aku tidak pernah menunjukkan kesedihan atau mencoba menghindarinya, aku menunjukkan sikap yang sama seperti sebelumnya, seolah tidak pernah mendengar bahwa ia akan menikah.

Namun di dalam lubuk hatiku, aku merasa seperti sedang terus mengakumulasi sesuatu sedikit demi sedikit.

Sampai pada bulan April, selama waktu itu, kadang – kadang Tan akan mengajakku keluar bermain. Aku ikut pergi atau tidak, kuputuskan melihat keadaan. Namun akhir – akhir ini, Tan sepertinya tau bagaimana membujukku untuk ikut pergi keluar, memberitahuku bahwa buku baru telah terbit, membawaku pergi makan dessert.

Kesimpulannya aku ikut pergi atau tidak? Tentu saja pergi! Mumpung ada orang yang ingin mentraktirku, kenapa aku harus menolak. Sampai akhirnya, aku terus ikut pergi keluar dengannya.

Selain pergi melihat buku, membaca dan makan dessert, setelah istirahat aku mulai tertarik dengan tumbuh - tumbuhan. Setiap kali melewati toko yang menjual tanaman, aku tidak akan melewatkan kesempatan melihat tanaman.

Hari ini juga sama. Aku melirik ke dalam toko tanaman tersebut sepertinya ada jenis tanaman baru, aku pun pergi melihatnya. Tan melihatku sepertinya tertarik dengan tumbuhan yang ada di dalam toko tersebut, tanpa menanyakan apapun ia langsung masuk ke dalam dan membelinya.

Aku mengerdipkan mata, memandang tumbuhan yang dibeli olehnya, lalu bertanya dengan suara yang garing, "Kau juga suka tumbuh- tumbuhan?"

Aku tidak memberitahunya bahwa aku menyukai tanaman, namun setiap kali melewati toko yang menjual tanaman, aku akan berhenti sejenak, jadi meskipun aku tidak mengatakannya, Tan pasti bisa menebak bahwa aku menyukai tanaman.

"Bukan."

"Lalu kenapa kau membelinya...?"

"Karena aku melihat Phi menyukainya, jadi aku membelikannya untukmu."

Aku memang suka tumbuhan, namun malas menyiram dan merawatnya, karena aku tau aku bukanlah orang yang suka menjaga dan merawat sesuatu. Jadi ide untuk memelihara binatang, merawat tumbuhan, memiliki teman wanita tidak pernah muncul di dalam benakku.

Karena aku tau meskipun aku memaksa untuk merawatnya juga tidak akan bertahan lama, pada akhirnya aku akan membiarkan hewan peliharaan mati begitu saja, atau memutuskan hubungan begitu saja.

Namun terhadapnya adalah sebuah pengecualian. Tan adalah satu – satunya orang yang membuatku takut jika suatu hari nanti semua ini akan berakhir, jadi aku berusaha memberikan perhatianku hanya padanya dan bukan yang lainnya.

Meskipun Tan tidak menyukaiku, aku juga akan tetap menerimanya, tapi jika boleh, aku berharap bisa tetap di sisinya sedikit lebih lama, sedikitpun tidak apa – apa.

"Terima kasih, Phi akan merawatnya dengan baik."

Meskipun permohonan ini tidak mungkin bisa diwujudkan.

Suatu pagi ketika bangun tidur, mataku melihat ke arah jam tangan, saat mendapati waktu masih pagi, aku memutuskan untuk berjalan ke balkon dan melihat – lihat pohon yang ditanam dan bunga di dalam pot, kemudian baru pergi memasak.

Aku berjalan masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka, mataku menatap cermin, tetap saja kosong, tidak bisa melihat diriku sendiri di dalam cermin, akhir – akhir ini aku sudah terbiasa melihat cermin yang tidak memantulkan bayanganku sendiri, seolah – olah setelah Tan memasangkan arloji di tanganku, arloji tersebut menjadi bagian dari diriku. Ketika aku bercermin, aku merasa sangat takut karena di dalam cermin juga tidak bisa melihat pantulan jam tangan.

Bahasa Indonesia -  He Came To See Me  at Cheng Meng (Novel Translation) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang