Title : Dia Datang Mengunjungiku Saat Festival Qing Ming Novel Translate
Credit Weibo by 馨馨雨声
Note : Berhubung tidak mendapat ijin dari yang translate jadi ga ada deskripsi
Setelah hari itu, waktupun setahun pun berlalu, selama waktu itu, hal yang kupikirkan tidak terlalu banyak, karena khawatir, pernah beberapa malam aku berpikir terlalu banyak, sehingga tidak bisa tidur.
Aku khawatir, jika kami bertemu lagi, pada saat itu Tan sudah bukan anak kecil lagi, apakah perasaan dan kebiasaan Tan juga akan berubah.
Terakhir kali ketika Tan datang, ia sudah berusia 17 tahun, lalu setahun tidak datang, kalau begitu di tahun kedua, maka ia seharusnya berusia 19 tahun.
Semakin berpikir aku semakin tidak sanggup bernafas, waktu berlalu terlalu cepat, aku terlalu lengah, saat pertama kali bertemu dengan anak itu, ia sudah kelas satu.
Setelah dia kuliah, dia akan punya banyak kesempatan bertemu dengan banyak orang, karena komunitas akan lebih terbuka dibandingkan sebelumnya.
Jadi, kemungkinan Tan akan menyukai seseorang atau memiliki teman wanita akan lebih besar.
Saat aku memikirkan ini, kepalaku langsung terasa sakit, aku berharap waktu bisa berhenti, berharap Tan tidak tumbuh besar, aku berharap segala sesuatu tetap seperti sedia kala, jangan berubah, namun aku tau itu adalah permohonanku yang tidak masuk akal.
Meskipun aku pernah bilang bahwa aku tidak mengharapkan apapun, hanya menginginkan Tan bahagia.
Tetapi sebenar ini demi menghibur diri dengan cara membohongi diri sendiri tidak ada bedanya.
Jika aku masih hidup sampai Tan menikah dan membawa anaknya untuk bertemu denganku, aku tidak tau apakah pada saat itu aku bisa bersikap tenang dan tersenyum.
Jika masih bisa tersenyum, maka aku akan tersenyum, terakhir meneteskan air mata dan selesai.
Aku mencoba untuk tidak berpikir terlalu banyak, tetapi gagasan ini selalu berputar di dalam kepalaku, tidak bisa berhenti, semakin santai, aku tidak tau harus melakukan apa, gelisah, tertekan, cemas seperti bayangan yang selalu berubah bentuk.
Aku berpikir sampai kepalaku terasa sakit, sebelum berdiri aku mengurut sisi kepalaku, setidaknya aku harus melakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatianku agar tidak memikirkannya lagi. Jadi kuputuskan untuk pergi tamasya, pergi ke tempat yang jauh untuk melihat-lihat dan jalan-jalan.
Mungkin dengan begini akan membantu membuang gagasan tersebut dari kepalaku. Aku sudah lama tidak ke pasar ini, karena memerlukan waktu yang sangat lama untuk sampai kemari, dan jaraknya sangat jauh, jadi biasanya jika ada waktu luang, tidak ada yang bisa dikerjakan, aku baru datang bermain kemari.
Ketika aku tiba di pasar ini, aku merasa tempat ini lebih ramai dibandingkan sebelumnya, dan orangnya juga lebih banyak, mungkin karena musim panas akan segera tiba, jadi semakin banyak orang datang kemari.
Aku lalu berjalan memasuki pasar, mataku terpaku pada toko di tepi jalan, pada saat ini tiba-tiba ada orang yang menerobos kemari, aku pun menghindar secara naluri.
Ketika orang itu berjalan pergi, langkahku pun terhenti, dan berpikir untuk apa aku menghindar, meskipun aku berdiri disana tidak bergerak, tidak ada yang bisa menyentuh tubuhku.
Satu alasan mungkin karena kebiasaan saat menjadi manusia, alasan lainnya karena mungkin aku hanyut dalam pikiranku, dan tidak memperhatikan situasi yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia - He Came To See Me at Cheng Meng (Novel Translation) - END
RandomCharacter played by : Singto (Mes) and Ohm (Tan) Thai - Chinese Translated by 馨馨雨声 Linked : https://www.weibo.com/3092159305/HbBfugLEN?type=comment#_rnd1555341584194