Angkuh

920 23 0
                                    

Sudah terbiasa bagiku menahan kesendirian ini tanpa bercekrama dengan orang-orang di sekitar, bukan aku tak mau tapi aku tak tertarik berinteraksi dengan mereka, bagiku manusia hanya membuat kecewa, dan jujur saja aku benci dilahirkan sebagai manusia.

Dan ini lah aku dengan lika liku kehidupan kesendirianku, menghabiskan hidup ku dengan melakukan hal yang tidak menyenangkan, jika bukan karena orang tua ku, aku tak mau kuliah dengan jurusan ini "kedokteran" satu kata yang aku benci diharuskan berinteraksi dengan manusia serta mempertahankan nyawa seseorang.

Seperti biasa suasana kelas ramai dengan aktifitas mahasiswa yang sibuk mencari jurnal medis tak lama dosen datang dan kembali memberi materi. Setelah usai aku segera pergi dari kelas tanpa berpamitan dengan rekan kelasku yang sibuk mengerjakan tugas kelompok.

"aduh aku gak ngerti lagi sama dia.. Bisa bisanya dia santai terhadap tugas, dia tuh bener-bener menghambat kelompok kita tau gak sih"

"yaudah sih kita coret aja nama dia dikelompok kita"

Jelas terdengar oleh ku ucapan yang tak berguna itu. Aku kembali berjalan menuju ruangan favoritku walau ruangan ini tak pernah dihuni dan tak pernah di kunjungi mahasiswa tapi aku merasakan kedamaian dan kelegaan disini.
Segera ku buka jendela dan duduk sambil menutup mata. Hingga tak sadar aku tertidur disana, segera juga ku mengerjakan tugas ku hingga waktu menunjukan pukul 9 malam dan kampus sudah sangat sepi mungkin pintu gerbang sudah terkunci, hingga pada akhirnya aku berjalan pelan agar bisa keluar tanpa diketahaui pak satpam.

Suasana rumah masih sama sangat sepi lampu luar pun masih terlihat gelap, kulihat jam sudah menunjukan pukul 10 malam tapi mereka belum datang aku hanya menghela nafas dan segera bergegas tidur.

Sampai pagipun mereka tak juga datang, aku hanya terduduk sendiri di meja makan dan melihat ke arah photo keluarga saat kami masih harmonis.

Segera aku bergegas ke kampus dan segera berjalan menuju ruangan favoritku, sekarang aku duduk disana dan melihat kearah jendela hingga tak sadar air mataku tertetes di pipiku.

"nih" seorang memberiku tisu

Dan aku mengabaikanya dan segera pergi namun dia menghentikan langkahku.

"hei... Aku tidak akan mengganggu mu santai saja" ucapnya

Namun aku mengabaikanya dan segera pergi dari hadapanya, kali ini suasana kelas sangat sepi tak ada satupun orang kelas.

"milka.. Bukan nya anak kedokteran lagi libur ya? Kamu tidak masuk grup?"

Akupun segera pergi dari hadapanya dan kembali keruangan itu.
Tak heran bagiku jika aku tidak pernah tau informasi yang ada, aku tak pernah di masukan ke grup atau pun mendapatkan info secara langsung, aku seolah tak ada di hadapan mereka.

Terus baca ya...

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang