Aku pun melangkah perlahan menuju lab, kuharap semua akan baik-baik saja namun ada rasa dihatiku kepedihan dan kekecewaan, aku tak tahu 1 jam yang akan datang aku akan menjadi seperti apa.
"dokter apa boleh saya keruangan ibu dan bayi itu"
"boleh mikha"
Dokter itupun menggunkan APD nya dengan lengkap dan memberikanya kepadaku.
"tidak dokter"
"APD itu penting"
"untuk apa saya menggunkan APD? Orang saya sudah terkena HIV"
"mikha.. Jaga omongan mu!! Kenapa kamu sangat pesimis!!"
Akupun masuk keruangan ibu itu dan menatap wajahnya serta memegang tangannya.
"terimakasih.. Berkatmu aku tau apa mimpiku, aku merasa hidupku sedikit berguna, ku harap kamu segera bangun dan gendong anakmu itu" ucap ku tersenyum dan meneteskan air mata
"sebentar lagi.. Aku di diagnosa HIV (ucapku menahan tetesan air mata) ku harap aku.. Aku hikss hikss hikss"
Seorang perawat memberiku kertas hasil lab, aku hanya memandanginya dan tak ingin membukanya.
Aku berada di ruang favoritku saat ini sambil memengang kontak pesan orang tuaku.
"apa aku harus mengucapkan selamat tinggal kepada mereka? Dan mengatakan kalau aku menyayangi mereka?"
Seseorang secara kilat datang dan mengatakan
"kamu sedih mikha? Ada apa?"
"rio?" ucapku panik dan menyembunyikan kertas itu
"apa itu?"
"bukan"
"apa benar yang aku dengar tentang HIV?"
"euh..euh.. "
Dia menariku dan memeluk ku
"mengapa hidup mu seperti ini mikha? Tenanglah aku disini bersamamu"
Aku melepas dengkapanya
"tidak rio.. Kamu harus pergi jangan bersama ku" hikss hikss hikss
"apa yang kamu katakan?"
"aku hanya penghambat hidup mu rio, aku hanya takut kamu akan tertular olehku" ucapku tersedu menangis
"aku tidak peduli sama sekali, yang jelas aku mencintaimu"
"rioo.. Hikss hikss pergii pergii!!!"
Diapun memeluk dengan amat kencang, aku hanya menangis di pelukanyaa
-------------------------------------------------------------
Malam ini bintang begitu indah bersinar, tidak seperti hatiku yang sedang pilu.
"apa km sudah mengatakan kepada orang tuamu?"
Aku hanya menggelengkan kepala ku.
"kamu harus memberitahunya secepatnya"
"aku tidak bisa"
"lah kenapa?"
"memangnya dia masih menggap ku anak?"
"mikhaa.. Dengarkan aku, tidak baik berbicara seperti itu, percayalah tak ada orang tua yang tidak peduli dan sayang pada anaknya, mungkin caranya saja yang berbeda" ucapnya mengelus rambutku
"tapi"
"hubungi orang tua mu"
Aku pun mengalihkan pembicaraanya
"rio.. Oh ya kamu anak jurusan apa? Mengapa ya selama aku kuliha disini aku jarang melihatmu?"
"a..aku.. Mahasiswa jurusan..jurusan ilmu komunikasi"
"oh ya? Kamu senior ya?"
"eumm iyaa aku senior, kenapa tua ya wajahku?"
"sedikit sih, tapi kenapa kamu tidak terkenal ya? Pedahal menurutku wajah mu lumayan"
"ayo.. Lumayan apa? Sekarang mikha yang ku kenal sudah mau banyak berbicara"
"ihh apaan sih kamu rio"
Kami pun saling tersipu malu
"rio.. Ku pikir tidak ada mahasiswa yang menyukai ruangan itu loh, btw kamu sudah tau lama tentang ruangan itu?"
"iyaa aku tau sejak 5 tahun lalu, aku kan selalu diam disana"
"5 tahun? Bukanya kamu tingkat 4 ya?"
"euh.. Euh... Maksudku 4 tahun"
"kamu tau tentang cerita horor itu?"
"cerita apa? Mikha ada-ada saja" ucapnya mencubit hidungku.
"ish.. Yaa 5 tahun lalu ada insiden bunuh diri gitu"
"bunuh diri?"
"iyaaa.. Masa kamu gak tau, pedahal kamu orang lama disini"
"bisa kamu ceritakan mikha?"
"ngapain aku ceritaiin gk berguna jugaa, tenang aja kamu gak usah takut aku yakin hantu itu baik kok kekita"
Rio hanya terdiam dan terus melamun seperti memikirkan hal aneh
"rio.. Rioo heyy"
"euh.. Maaf mikha"
"oh yaa rio.. Kenapa ya akhir-akhir ini aku sering melihat kejadian aneh"
"apa itu?"
"iyaa banyangkan saja selama di rumah sakit aku sering menemui pasien yang sudah mati tapi dia bisa berkomunikasi denganku, dan kamu tau sebelum aku melakukan pembedahan ke pasien ku, saat aku masuk lift orang-orang itu (ucapku sambil mengutipkan jariku) mengelilingku agar aku membantu orang itu, aku hampir mati gila karena hal yang kutemui selama ini"
"apa itu sering? Sejak kapan kamu bisa melihatnya?"
"iyaa begitulah.. Baru-baru ini sih"
"apa kamu takut?"
"aku hanya panik dan terganggu saja, mungkin itu halusinasiku karena kelelahan kan"
"mikha.. Jika kamu melihat hal itu lagi, kamu harus mengabaikannya seolah-olah kamu tidak melihatnya ya"
"maksudmu.. Hal semua itu nyata?"
"euh... Maksudkuu itu.. Ituu bisa saja halusinasi"
Riopun memegang tanganku dan kamipun kembali menikmati gemerlap bintang dilangit
![](https://img.wattpad.com/cover/171623537-288-k855978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)
HorrorSeorang wanita angkuh yang memiliki trouma terhadap masa lalunya dan dibesarkan oleh kedua orang tua yang saling egois lika-liku keluarga dan lingkungan yang membuat mikha semakin benci hidup ini.. Hanya ruangan belakang kampus favoritnya dengan Rio...