Dia Menyukai ku?

229 8 0
                                    

"rio.."
"ada apa?"
"terimakasih"
"apa aku tak salah mendengarnya?"
"(tersenyum) aku hanya ingin mengucapkan terimakasih"

"mik baru kali ini aku medengar kamu mengucapkan kata terimakasih 2 kali pula"

"iyaa aku ingin mengatakan berkat dirimu aku menemukan mimpi ku"

"mimpi?"

"iyaa menjadi dokter"

"aku juga ingin mengucapkan terimakasih"

"untuk apa?"

"berkat kamu mikha aku merasa ingin hidup "

"dasar kamu hehehe"

"kamu tertawa mikha"

"iyaa apa salah?"

"aku menyukaimu mikha"

Seketika aku terdiam

"a..apa maksud mu?"

"aku menyukaimu mikhaela"

"bencanda kamu gak lucu"

"apa aku terlihat becanda?"

"mikha.. Aku tau masalalu mu, kuharap kamu bisa berubah dan melupakan masalalu mu, aku tak berharap kamu akan menyukaiku tapi aku hanya sedang membantu mu agar kau bisa jatuh cinta dan menyukai orang lain, hiduplah menjadi manusia yang benar mik,
"

Aku hanya menatapnya, anehnya trouma ku tidak kambuh melainkan jantung berdetak kencang, wajahku merah aku hanya merasakan senang tetapi bingung

"ri..rio a..aku"

"aku tidak perlu jawaban kamu, aku hanya ingin kamu berubah aku akan mebantumu, tapi aku hanya ingin kamu tau saja kalau aku tulus menyukaimu"

-------------------------------------------------------------

Aku kembali ke rumah sakit namun ruangan dokter jaga dan perawat sangat murung

"dokter mikhaa.. Maafkan aku, jujur saja aku tidak menyukaimu, aku membencimu karena sikap mu itu, tapi setelah aku dengar cerita kemarin saya terharu" ucap seorang perawat memeluku dan menangis

"dok.. Saya kagum pada anda"

"dok anda layak jadi dokter pertahankan"

"mikha... Maafkan saya atas ucapan yang menyakitimu, saya sebagai kepala ruangan kagum padamu" diapun memberikan elusan pada pundaku

Aku pun mengabaikan mereka dan melangkah pergi namun aku teringat akan sosok Rio yang selalu mengatakan padaku untuk selelu mengucapkan terimakasih segera aku memberhentikan langkahku dan berkata

"te.. Te-ri-ma-ka-sih"

Semua orang terheran akan sikap itu
Akupun pergi meninggalkan ruangan itu, entah mengapa ada rasa lega pada hatiku, sgera aku memberikan pesan pada rio

"rio, tadi aku mengatakan terimakasih"

"aku senang mendengarnya"

"terimakasih"

"i love u"

Aku panik wajah ku merah ketika membaca pesanya namun aku menabrak seseorang

"aduh"

"mikha.. Ayo ikut saya"

"kemana dok?"

"lab"

Seketika kebahagian dan semangatku sirna begitu saja, aku harus menerima kenyataan, aku hanya takut jika aku harus pergi dari hadapan rio

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang