Rumah Sakit, Pasien dan Trouma

221 11 0
                                    

Sesampainya disana aku segera menghirup udara dan menenangkan diriku rasanya sesak sekali, ku mencoba menelpon lelaki itu untuk menolongku.

"ha.. Hallo"

"mikha?"

"hiks hikss hiksss"

"ada apa? Trouma mu kambuh lagi"

"tenangkan dirimu, aku akan kesana"

Seorang lelaki ber jas putih datang menghampiriku dan memegang tanganku

"pegang tangan saya.. Tarik nafas kamu perlahan, buang semua pikiran mu"

Tak lama dari ituu lelaki berjas putih itu memeluk ku

"kamu pegang punggung saya dengan kencang dan lepaskan semuaanyaa ikuti arahan saya"

Namun ketika aku sedang berada di pelukan lelaki itu aku melihat si lelaki yang selalu ada di ruangan favoritku itu berjalan dan melihat ke arah kami

Aku ingin memanggilnya namun dia kembali pergi dengan langkah lemas

Tak lama aku semakin membaik dan lelaki berjas putih itu membawaku ke ruanganya dan meberikanku coklat hangat

"bagimana keadaanmu sekarang?"

"aku telah mendengar tentang kamu, dan maaf sifat dingin mu itu"

"jika anda ingin mengeluarkan saya jadi siswa magang disini silahkan" ucapku sambil pergi namun dia menarik tangan ku dan aku terjatuh lemas

"kamu masih lemas dan sakit, kamu punya trouma hebat kan? Tenang aku seorang dokter bedah dan ahli psikolog aku tak akan memberitahukan pada siapapun"

Aku hanya terdiam dan terus menangis

Tenangkan dirimu setelah itu kamu boleh bercerita pada saya.

-------------------------------------------------------------

Aku tak mengerti dengan diriku mengapa aku jadi seperti ini sering melihat hal yang di luar logika
Namun pikirku selalu terngiang akan lelaki usil ituu

Pagi ini aku berjalan menuju ruangan favoritku untuk bertemu dengan dia namun nihil dia tidak ada. aku menelponya dia tidak menjawab
Aku hanya menangis, aku hanya ingin dia ada disini

"kamu dmn? Aku butuh kamu, kamu bilang kamu selalu ada buat aku tapi mana nyatanya? Hiks hiks hiks, aku capee, aku lelah dengan semua ini"

"aku disini mikha"

Akupun membuka mata ku dan melihat ada dia depan ku, tak lama dia lgsg memeluknya, aku pun memeluknya dengan kencang

" kenapa saat itu kamu pergi?"

"aku tak mau mengganggumu"

"ganggu?"

"iyaa, sepertinya kalian punya hubungan dekat"

"dekat? Dia dokter pembimbingku"

"baguslah, kupikir dia kekasihmu"

Kami pun terdiam

"mikha.. Maafkan diriku jika aku tidak cepat saat kamu butuh aku"

Aku hanya terdiam

"mikhaa.. Aku merindukanmu, jika hatimu hancur hatikupun ikut hancur"

"apa maksudmu?"

"kamu mengertikan?"

"aku tidak mau terjabak dalam situasi seperti ini lagi"

" aku hanya ingin kamu tahu jika aku menyanyangimu"

Aku mengekerutkan kening ku heran

Aku bingung mengatakanya bahkan aku tak mengerti mengenai perasaanku ini.

"aku tahu berat bukan untu mu?"

"eum.. Aku harus pergi" ucapku bergegas meninggalkan dia

Siang ini aku kembali berdinas di rumah sakit

"dokter mikhaela anda dipanggil
kepala perawat"

Akupun segera bergegas menuju ruang perawat

"mikhaela... Apa kamu ingin menjadi seorang dokter?" ucap kepala ruangan

"siap tidak!"

"tidak?"

"iya saya benci profesi ini"

"lancang sekali kamu!!"

"saya akan mengeluarkan nama mu di rumah sakit ini"

"silahkan"

"sekarang kamu boleh pergi.. Cepat pergi dari ruangan ini!!!"




kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang