Hancur!

216 7 0
                                    

3 hari sebelum aku kembali ke indonesia aku banyak terdiam dan melamun seolah sifat ku kembali lagi, aku pernah berjanji padanya jika aku sudah kembali ke indonesia sifat ku akan berubah menjadi mikhaela 5 tahun lalu, namun semuanya lenyap dan sirna begita saja.. Hatiku terlalu jatuh padanya, aku sangat mencintainya tapi ketika ku tahu perbedaan yang membuat kita harus berpisah aku tahu aku dan dirinya tidak mungkin bersama lantas mengapa aku harus ditakdirkan bertemu dan jatuh cinta pada Dia sesesok orang atau sesesok yang menyerupai manusia yang mampu merubahku dan mampu membuat aku ingin hidup tapi percuma kita tidk bisa hidup bersama....

Pagi ini aku dan dokter wil kembali keindonesia tak ada hal yang istimewa melainkan luka....

Sesampainya di bandara indonesia aku memenjamkan mataku sesaat teringat akan hal yang menyedihkan...

Dokter wil mengantarku pulang dengan tertatih aku masuk kedalam rumahku, namun apa yang kudapati, rumahku sepi, kosong bak tak adapun yang pernah menginjaknya, lukaku semakin bertambah ketika aku berusaha melawan virus ini ke negeri orang tanpa semangat dan kepedulian keluargaku...

Malam ini aku berteriak dengan kencang dirumah sepi dan kosong ini.. Meluapkan sakit dan kepidahan ini, aku selalu bertanya Tuhan mengapa engkau memberikan aku hidup? Jika pada akhirnya aku menderita? Aku tak layak hidup? Mengapa dibesarkan oleh keluarga yang sperti ini? Kalimat-kalimat yang selalu aku lontarkan...

Selama disana aku berusaha untuk hidup namun ketika aku disini aku ingin mati rasanya..

Aku memandangi hp ku berharap ada pesan darinya.. Namun dia tak pernah mengabariku aku hanya menangis dan menangis..
Sesekali dokter wil selalu menelponku dan aku hanya mengangkatnya dan mengatakan bahwa aku baik-baik sajaa...

Aku hanya butuh kesendirian saat ini aku memutuskan untuk pergi dari rumah ini dan membawa sisa baju-bajuku..

Aku harus bangkit hanya akan menyakitkan bila aku tenggelam dalam luka dan duka ini, aku harus mencari tempat kesunyian dan ketenangan..

Saat ini aku berjalan menuju bandara dengan memesan tiket menuju pulau yang sepi dan jarang penghuni, ketika aku akan masuk pesawat sesekali aku memendang kebelakang berharap ada orang yang memberhentikan langkahku.. Namun aku melangkahkan kakiku dengan tegap dan pasti untuk masuk ke pesawat

Selama perjalanan aku hanya menutup mata sambil sesekali meneteskan airmataku...

2 jam yang kutempuh akhirnya aku sampai disini dan menuju pulau itu dengan menaiki perahu mesin...

"Sungguh indah sekali pulau ini" ucapku dengan menarik nafas seolah aku membuang semua bebanku..

Tak lama aku sampai disini dan menempati suatu rumah yang sederhana yang dekat dengan bibir pantai, aku membuka pintu itu dan masuk menuju kamar utama, semuanya sederhana dan indah ada kaca di depan ku aku bisa melihat dengan jelas indahnya air dan buyi ombak yang menghiasi kesendirianku

Malam ini aku terduduk di balkon sambil menikmati sejuknya angin malam di pulau dan mendengarkan musik klasik favoritku...

Hampir 1 minggu aku terdiam disini melakukan aktifitas sesukaku di pantai, bermain sendirian dan melakukan sendirian tetapi aku menyukainya rasanya beban ku hilang tanpa hp yang ku gunakan sesekaki ku gunakan sebagai pemain musik untuk menikmati indahnya alam cipataan Tuhan..

Pagi ini aku berjalan menyusuri pulau ini ke kampung-kampung masyarakat dan menemukan kerubunan masyarakat, segera aku mengahampirnya

Dan melihat sesosok wanita yang terbaring namun dirinya sedang berdiri dihadapanku

Segera aku memeriksa nadi dan pernafasanya namun yang kudapati nadi dan nafasnya sudah tidak ada, terdengar suara tangisan seorang ibu dan ayah berharap anaknya kembali

"tolong beritahukan kepada mereka bahwa aku mencintanya" ucap wanita hantu itu mendekati telingaku

Aku hanya mengabaikannya walau sebenarnya jantungku berdegup kencang ketakutan, tak lama jasad wanita itu dibawa oleh ambulance lautan karena pulau ini tidak memilki rumah sakit dan tenaga medis yang memadai

"saya terpukul anak saya meninggal" ucap ibu dari wanita itu

Namun arwah dari wanita itu sangat kuat berbisik padaku hingga menggangguku, hingga pada akhirnya aku menuruti kata-katanya untuk mengatakan bahwa dia mencintai keluarganya.

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang