Menjauh darinya

200 10 0
                                    

Pagi ini klinik sangat ramai masyarakat antusias begitupun aku dam norma, kami banyak melakukan tindakan hingga saat pulang dari klinik kami mebawa makanan dan barang yang sangat banyak.. Mereka tidak memberi kami uang tetapi rempah-rempah yang ada mereka berikan padaku dan norma kami sudah menolaknya tapi begitulah masyarakat keras kepala...

Besok ada hari libur pak RT dan norma mengajaku jalan-jalan dipulau ini sambil menikmati keindahan ciptaan Tuhan ini.

"mbak ayo kita berenang"

"tidak norma saya takut"

"gak usah takut.. Ada kami disini

Akhirnya akupun memneranikan diri untuk berenang di pantai itu namun saat aku menyelam kaki ku keram dan tak mampu digerakan aku panik ingin meminta tolong tapi sulit

"Tuhan.. Bagaimana ini, siapapun itu tolong akuu" ucapku didalam hati berusa menggerakan kaki yang keram namun ada seseorang berenang ke arahku dan mengendongku tapi samar-samar karena aku pingsan disana

Hingga tersadar aku sudah berada di klinik

"ohok..ohok"

"mbak baik-baik saja?" ucap pak rt

Akupun membuka mata perlahan

"ini mbak minun air hangatnya" ucap norma padaku

Akupun menenangkan diriku dan kembali ke rumah ku ditemani norma disampingku

"norma.."

"opo mbak?"

"siapa yang menolong saya kembali ke darat"

"oh iyaa saya lupa memberitahu, pokoknya dia lelaki mbak ganteng pula"

Namun aku teringat saay berada di dalam laut wajah lelaki itu mirip seseorang dann iyaa dia Rio

"dimana dia sekarang?"

"waduh saya ndak tau, ada apa memangnya?"

"kamu bisa melihatnya dia menolong saya?"

"iyaa sya lihat"

"ciri-cirinya seperti apa?"

"gimna yaa.. Dia tinggi ganteng sih mbak"

Namun aku berpikir lagi, rio kan hantu mana mungkin bisa di lihat orang, sepertinya otaku terfokus akan dia

Pagi ini aku kembali melukan praktek dan berkeliling melihat pembudidayaan penyu dan hewan dan tumbuhan lainya.. Hingga sore hari tapi anehnya dari tadi pagi aku merasa ada orang yang memperhatikanku, saat aku berjalan sesosok lelaki yang aku tunggu dan selalu aku pikirkan ada di depan ku

"tidak.. Tidak pasti aku halusinasi aduh mikhaa pasti ini halusinasi" ucapku pergi

"mikhaela.." dia memanggilku

"aku merindukanmu" ucapnya lagi

Aku hanya terdiam dan menatap wajahnya serta mengeluarkan air mata

"astagaa.. Pliss mikhaa kamu halusinasi!!! Mana mungkin dia disini" ucapku menutup telinga dan menangis

Namun dia menghampirku dan memegang tanganku

"maafkanku jika aku tidak jujur padamu"

"tidak.. Tidak.. Aku tidak melihatnya" ucapku mengabaikannya air mataku terus keluar

"aku yang salah mikha.. Harus jatuh cinta padamu, aku sadar kita tidak mungkin bersama... Tapi"

"stop!!!!" ucapku sambil menangis

"mikha... Aku mencari mu, jangan berpikir aku tidak peduli padamu, saat itu aku harus pergi maaf aku tidak bisa disisi mu saat itu ada sesuatu yang memang tidak bisa aku tinggalkan"

"pergi dari kehidupanku!!! Pergiii!!" ucapku berteriak dan menangis

"mikha aku rela dan aku akan pergi dari mu tapi aku mohon.. Maafkan aku, percayalah aku selalu mencintaimu"

Aku mengabaikanya bahkan tidak menatapnya

"baiklah jika km ingin aku pergi, setidaknya aku sudah senang melihatmu dan melihat perubahanmu, jaga dirimu mikha ingatlah setiap masalah ada jalan keluar jgn hidup sendiri kamu harus bahagia, aku selalu melihatmu dari jauh, oh ya satu lagi terimakasih telah mengajarkan ku cinta dan aku bersyukur itu setidaknya aku bisa pergi tenang ku harap kamu memaafkan dan tidak larut dalam kesedihan aku pergi ya mikha"

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang