HIV?

242 9 0
                                    

Kurasa semua makin sulit, lelah sekali rasanyaa

"mikha.. Saya dengar kamu membuat masalah"

Lagi-lagi dokter itu

"mikha... Saya akan membantu mu untuk menyelesaikan masalah ini"

"maaf dok sebelumnya jangan ikut campur masalah saya"

"saya tidak ikut campur, hanya saja saya ingin mempertahankan mu disini, jujur saja kamu memiliki kemampuan hebat dibidang ini"

Seorang perawat datang dengan tergesa-gesa

"dok... Dok.. Di igd ada pasien, sepertinya pasien harus partus dok, tapi.."

"tapi apa?" ucap dokter itu

"tapi... Pasienya positif HIV"

"HIV?" ucap dokter itu panik

Namun berbeda denganku, aku hanya terdiam dan berjalan pergi dari hadapan mereka

"mikha.. Bisa kamu bantu saya?" ucapnya padaku

Seketika aku mengkerutkan keningku

"saya mohon... Malam ini dokter semua sedang menghadiri acara konferasi universitas rumah sakit"

"ta..tapi"

"saya mohon.. Bayi itu bisa selamat asalkan kamu bersedia menolong ibu dan bayi nya, saya berjanji tidak akan membantumu mempertahankan profesi ini, asalkan kamu mau menolong ibu dan calon bayi itu"

"tidak.. Saya tidak mau!!!"

"dokter mikhaa... Saya mohon" ucap suster memberhentikan

Namun aku tidak mendengarnya aku segera pergi dari hadapan mereka dan masuk ke ruangan ganti, untuk segera pulang dan tidak mau menginjakan kaki ku lagi ke rumah sakit, namun ketika aku melewati IGD

"sus.. Saya rela nyawa saya tidak ada asalkan bayi saya selamat, saya mohon!" ucap seorang wanita tertidur lemas tak berdaya

Dan kulihat igd penuh dengan pasien kritis seluruh perawat hilir mudik menangani pasienya, terdengar jelas suara meminta tolong dan memengang tanganku

"dokter... Tolong bilang pada perawat jangan tangani saya, tapi tangani wanita ituu, saya seorang ibu, dan anak saya sudah besar saya bersusah payah membersarkan anak saya namun anak saya baru meninggal dunia akibat kecelakaan tadi, saya mohon bantu orang itu selamatkan anaknya" ucap seorang pasien dengan berlumuran darah

Aku hanya memandanginya dan menghiraukan ucapan orang itu.

Saat aku berjalan, sesosok wanita muda mengikuti langkahku, aku berusaha menjauh darinya namun dia tetap mengejarku.

Dia muncul tepat di depan ku saat aku akan memasuki lift

"tolong dia"

Aku hanya menatapnya dan berusaha pergi menghindarinya, namun nihil dia secepat kilat berada di belakangku

"saya bilang tolong dia!!!!"

"tolong dia!"

"tolong dia"

Ucap satu persatu orang yang tiba-tiba muncul mengelilingiku

"si.. Siapa kalian!?" ucapku mencoba menjauh

"aku adalah pasien yang kamu tolong"

"huh huh.. Ka.. Kalian kann sudah ma..ma"

"iyaa... Saya hanya ingin mengucapkan terimaksih kepadamu, kami tau kamu tidak menyukai profesi mu, namun kami merasakan betul tindakan dan pelayanan yang kamu berikan pada kami"

"huh la..lu kenapa ka..kalian menggangguku?"

"kami tidak mengganggumu, kami hanya ingin kamu menolong pasien ituu, aku tahu kamu sudah melihat ibu itu, kamu melihatkan suatu asap pada tubuh ibu itu?"

"a..asap?"

"iya.. Itu asap kematian"

"ke..kematian?"

"iyaa.. Kamu mampu melihatnya, kamu harus menyelamatkan bayi itu sebelum ibunya pergi kami mohon"

Tak lama dari situ mereka semua menghilang, aku benar-benar panik akan hal yang terjadi tadi, apa aku mimpi?

Aku mencoba menutup mataku dan menarik nafas dan pikiranku tetap terfokus pada ibu ituu segera aku berlari menuju igd dengan cepat

"suster ambilkan saya handskun"

Semua perawat termasuk dokter itu bingung melihat tingkahku

"dok.. Ini" ucap perawat ragu

Aku segera mengambilnya dan memasang handskun

"dok.. Bukan kah kita harus membawanya ke ruangan OK?"

"(tersenyum) kita harus membawanya dengan cepat mikha"

Kami pun membawa bad itu dengan cepat menuju OK

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang