Apa aku mimpi?

204 9 0
                                    

"rio.." ucapku memeluknyaa

"jangan pergi.. Aku merindukanmu, aku rinduuu" ucapku memeluknya dengan erat.

Kamipun sampai dirumah kecilku

"mikha ini rumah mu?"

"iyaa ini rumahku"

Kami pun duduk di balkon, aku memegang tanganya dan menynder pada bahunya

"pantas saja kamu suka tempat ini tenang dan indah"

Aku hanya tersenyum dan terus mengenggam tangannya berusah tak melepaskanya

"bagaimana kondisimu saat ini?"

"seperti yang kamu lihat? Iyaa aku sudah sembuh"

"aku senang mendengarnya"

"oh yaa rioo.. Kamu tau saat km tidak mengabari ku hati ku hancur sekali, bahkan aku terus menangis dan ingin mati rasanya, hingga akhirnya aku memutuskan untuk tinggal disini"

Dia menatap ku dan mengelus pipi ku

"aku lebih dari itu"

"aku tak peduli apa kata orang... Yang jelas aku menyukai mu rio"

Rio mencium keningku

Pagi ini aku terbangun dan melihat rio sedang duduk di balkon rasanya seperti mimpi

"kamu sudah bangun ternyata?"

"apa ini?"

"makanan untukmu"

"bagaimana kamu membuatnya? Jangan bilang kamu memesan, kamu kan hantu, atau jangan-jangan semua makanan ini menggunakan ilmu mu ya" ucapku terheran-heran

"udah jangan banyak bicara.. Ayo makan"

Akupun ragu memakanya tapi perutku tak kuasa menahan harumnya makanan ini, akhirnya akupun makan makanan ini dengan lahap.

Dan setelah itu pergi menuju klinik sesampainya di klinik pasien hari ini sangat banyak dan cukup menguras tenaga.

"mbak... Ada angin apa sih? Loh kok semangat sekalii, berseri-seri pula"

"ah masa sih?" ucapku memegang wajahku

"sepertinya mbak ku satu ini sedang jatuh cinta ya.."

Aku hanya tersenyum tersipu malu

"oh ya... Norma maaf yaa untuk siang ini aku gak bisa makan siang bareng kamu"

"iyaa kok.. Mbak saya tahu" ucapnya sambil menyenggol badanku

Ternyata benar saat makan siang Rio sudah berada di depan klinik sambil tersenyum padaku, akupun segera berlari menujunya dan memengang erat tanganya

"kamu mau makan apa sekarang?"

"apapun itu yang penting bareng kamu"

Dia menyubit hidungku dan berkata "baiklah aku akan menuruti semua kemauanmu"

Dan ternyata benar dia mengerti isi hati ku, ketika aku lihat sungguh pemandangan indah dia menyiapkan 2 kursi dan 1 meja dihiasi kain putih dan tersedia bunga diatasnyaa

"romantiss sekaliii" ucapku kegirangan

"apa kamu senang?"

"aku sangat senang rioo" ucapku mencium pipinya

Rio tersipu malu wajahnya merah salah tingkah tak karuan

Akupun segera duduk di kursi itu dan mencium wangi makanan ini

"rio.. Ternyata hantu wajahnya bisa merah juga yaa" ucapku meledekinya

"eum.. Hantu juga punya perasaan dan rasa malu"

Kamipun makan bersama, rasanya aku sangat senang sekali, aku selalu berharap bahwa waktu ini terhenti disini tidak dapat melukiskan betapa aku sangat bahagia bersamanya, selama 5 tahun sudah aku tidak pernah merasakan sebahagia ini dan benar-benar dicintai tulus, tapi aku tahu pilihan ku ini sangat berbahaya bagiku nantinya tapi aku mengahalaunya yang jelas aku sangat menikmati masa-masa ini bersamanya...

Setelah makan selesai kamipun duduk di bibir pantai sesekali memainkan pasir dan air.. Aku dan dirinya tak lepas memengang tangan selalu terikat.

Senja ini aku menatap wajahnya dan berkata dalam hati

"Tuhan aku mohon jangan bawa dia pergi dariku, sungguh aku mencintainya, mungkin ini hal konyol aku mencintai orang mati yang kini ada di depan ku, tapi tolong beri waktu lama bersamanya"

"hei.. Mikha kenapa kamu menatap ku seperti itu?"

"hah? Tidakok.. Aku hanya memikirkan kenapa kamu jelek sekali ya"

"apa kamu bilang? Enak ajaa yaa" ucapnya mengeletiku

Waktu sudah malam saat nya aku bergegas masuk kerumah dan beristirahat

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang