[4] SENYUM YANG SAMA

2.8K 251 161
                                    

Tidak tahu kenapa, menatap mu tanpa berucap adalah hal yang membuat hati ini terdiam seketika.

-Shanum Nafizza Grizella

****

"Non, di bawah ada pacarnya," ucap salah satu asisten rumah yang sedang mengetuk kamar Fizza.

"Iyaa, bi. Bentar lagi aku ke bawah," sahut Fizza dengan nada yang di tinggikan.

Fizza sebenarnya enggan untuk pergi menghampiri David. Namun ia tidak mau jika terjadi salah paham di antara mereka.

Setelah selesai menguncir rambutnya, Fizza segera melangkahkan kaki ke arah pintu kamar dan langsung menutup nya kembali.

Sesampainya di bawah, Fizza langsung mendapati sosok lelaki yang tengah menyunggingkan senyum manis di bibirnya. Lantas Fizza menghampiri nya dengan raut wajah yang biasa saja.

"Hey," sapa lelaki itu saat melihat Fizza yang duduk tak jauh darinya.

"Mau ngapain?" tanya Fizza, enggan menatap lelaki tersebut.

"Shaan, maafin aku yaa," lirih David yang kini tengah menghampiri Fizza.

"Ish, ngapain sih minta maaf segala," ucap Fizza merasa risih akan perlakuan David.

"Iyaa, maafin aku. Aku lost cont gitu aja sama kamu," lirih David lagi.

"Gak usah alay deh, Dav." kesal Fizza.

"Kok kamu kaya gini?" tanya David, bingung.

"Mau kamu gimana?" ucap Fizza membalikkan pertanyaannya.

"Kamu berubah, Shan,"

"Kamu yang berubah karena akhir-akhir ini selalu ngilang gitu aja. Kalo emang gamau punya pacar ya gak usah pacaran juga," tegas Fizza, "Ini kok punya pacar di anggurin. Di tanya kemana juga jawabannya selalu gak masuk akal,"

Fizza lantas beranjak dari tempat duduknya meninggalkan David yang kini tengah menatapnya bingung.

"Pulang, aku gamau liat kamu." tutur Fizza sebelum melangkahkan kakinya menuju tangga.

****

Bintang kini tengah bersender di tembok dekat kasurnya dengan mulut yang mengunyah sebuah apel merah di tangannya dan tatapan yang terarah kepada ketiga kurcacinya.

"Heh, lo emang ngeliatin ke sini ato lagi ngelamun si?" celetuk Althaf sambil melempar pilus yang berada di tangannya.

"Diemin. Doi lagi jatuh cinta," sahut Farhan lalu terkekeh.

"Mau cinta gimana kalo dia udah punya pacar," lirih Bintang, merenggut.

"Tikung lah, goblok," ucap Althaf, asal.

"Tidak semudah itu ferguso," lirih Bintang lagi.

"Alay amat bahasa lo," ledek Farhan.

Alvaro yang sedari tadi diam karena fokus dengan game PUBG di ponselnya pun kini melirik ke arah ketiga temannya yang tengah asik berbicara.

"Lo kalo jadi laki-laki kudu tegas, kalo demen ya demen. Jangan di tahan-tahan," tutur Alvaro sambil menatap Bintang yang baru saja meliriknya.

"Anjay! Varo bersabda geengss!" sorak Althaf lalu bertepuk tangan.

Sabintang AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang