17. HUJAMAN PERTANYAAN REZA
Skuter matic merah Affan berhenti tepat di depan rumah besar Reza, melepaskan helm, dia segera menaiki tangga untuk memasuki rumah yang pintunya masih terbuka lebar.
“Assalamualaikum,” ucap Affan melepas sendalnya dan masuk ke dalam.
Di ruang tamu, Affan melihat Haji Abdullah Mustafa bin Syamsudin duduk menyilangkan kaki nonton TV sambil meminum kopi, sedangkan singkong goreng disajikan di atas meja sebagai pendamping kudapan malamnya. Duduk di sebelah Abdullah, ada Kasih; istrinya yang sekarang sedang hamil tua. Hari ini Kasih sedang mengidam mangga muda, tangannya dengan cekatan mengupas mangga muda, membuat siapa pun yang mencium aroma dari buah itu akan meringis karena aroma asamnya.
“Walaikumsalam,” sahut Abdullah kemudian terkekeh. “Eh ada Affan, tumben datang malam-malam?”
“Affan, mau mangga?” tawar Kasih.
Affan menyalami tangan Kasih lebih dulu, padahal Abdullah sudah menyodorkan tangannya duluan ke arah Affan.
“Makasih Tante, silakan Tante Kasih aja yang makan,” jawab Affan. “Affan juga mau nginap di rumah Reza hari ini,” tambahnya memberitahu.
“Rumah Reza kan rumah gue, yang benar seharusnya lo bilang lo nginap di rumah gu—”
“Affan ke kamar Reza dulu Om!” potong Affan tidak mengubris omongan Abdullah dan langsung menuju kamar Reza di lantai dua.
Affan menaiki tangga menuju kamar Reza, sayup-sayup dia mendengar lagu korea; Ost Secret Garden - That Woman berserta suara Reza yang serak, pasti dia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bernyanyi menggiringi lagu itu.
‘Maeil geurimjacheoreom keudaereul ttaradanimyeokeu. yeojaneun useumyeo ulgo isseoyo’
Setiap hari dia mengikutimu seperti bayangan. Wanita itu tersenyum namun sebenarnya dia menangis’Affan membuka pintu tanpa mengetuk sama sekali dan benar seperti dugaannya. Reza sedang bernyanyi di depan cermin, sepertinya habis mandi karena rambutnya basah sedangkan handuk masih melingkar di leher. Musik disetel keras dari speaker bluetooth yang terhubung dengan ponsel. Affan melepas jaket dan melempar tas ranselnya ke kursi lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur Reza, memandang malas pada temannya yang sekarang menjadikan sisir rambut mikropon dadakan. Ekspresi Reza penuh penghayatan.
‘Hanbal dagagamyeon du bal domangganeun. Neol saranghaneun nan jigeumdo yeope isseo
Saat Aku mendekat selangkah, kau menjauh dua langkah. Aku, yang mencintaimu, sekarang masih di sampingmu’Urat leher Reza tertarik keras waktu dia mengambil nada tinggi. Membuat Affan khawatir suatu hari dia akan merusak pita suaranya. Reza bersenandung dan berbalik, kemudian kaget, menemukan satu lelaki rebahan di kasur putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Atas Awan [End]
SpiritualTentang Aya yang menolak lamaran para lelaki sampai dia menemukan teman masa kecilnya bernama Affan untuk dia nikahi. Dan ketika Aya dipertemukan kembali dengan Affan setelah bertahun-tahun berlalu. Affan ternyata masih menyimpan kebencian untuk si...