Senin adalah hari yang paling banyak dibenci oleh siswa/siswi karena ada upacara yang membuat cape,lelah,keringetan dan masih banyak lagi keluh kesahnya.
Seperti Alfa dan Tania yang selalu santai mengahadapi apapun walaupun sudah tau apa yang akan dihadapinya nanti.
Alfa dan Tania pun berjalan beriringan dengan Alfa yang menggandeng tangan Tania dengan posesif. Ketika sedang berjalan ada suara yang memanggil namanya dan nama Tania yang membuat mereka berhenti berjalan dan membalikkan bada mereka.
"ALFAAAAAAA,TANIAAAAAAAA... Kalian gak ada kapoknya telat sudah tau hari senin masih saja ada kesempatan untuk bersantai-santai." ucap bu Rika sambil memijit keningnya yang merasa pusing dengan tingkah Alfa dan Tania.
Dan yang disebut pun hanya menyengir sambil..
Satu
Dua
Tiga....
"Lariii tann." seru Alfa sambil terus menggandeng tangan mungil Tania.
"Jangan lari Alfaaa,Taniaa. Ibu capeee," keluh Bu Rika dengan suara yang begitu kerasnya.
"Ya udah kalo cape gak usah ngejar bu biar saya saja ibu gak akan kuat." Ucap Tania sambil cekikikan dan melangkah pergi meninggalkan Bu Rika yang tengah marah.
***
Keadaan kelas yang tadinya ramai kini hening karena sedang pelajaran berlangsung dan memperhatikan dengan serius.
Beda hal nya dengan Alfa dan Tania yang menguap sedari tadi yang bermalasan karena pelajaran pertamanya itu matematika yang amat dibenci olehnya.
Saat sedang melamun Alfa dan Tania dikejutkan dengan hadirnya Pak Hadi yang sudah mulai ingin meluapkan marahnya.
"ALFAAA,TANIAAA.. Selalu saja kalian itu mengantuk dipelajaran saya." Pak Hadi dengan ketusnya.
"Ya salahin pelajarannya pak bikin bosen dan ngantuk." jawab Alfa dengan santainya dan memancing emosi Pak Hadi
"Sabarrr... tarik nafas.. sabar ngadepin dua orang ini" batin Pak Hadi
"Kalian keluar saja daripada mengganggu yang lainnya dan jangan lupa nanti saya akan beri hukuman untuk kalian ya." Ucap Pak Adi dengan nada yang mulai meninggi.
"Dengan senang hati Bapak Hadi tercinta." Kini giliran Tania yang berbicara sambil mengedipka sebelah matanya dan langsung menggandeng tangan Alfa keluar kelas dan menuju kantin.
***
Keadaan kantin yang sepi membuat mereka jenuh sehingga tidak ada pilihan lain selain membeli makanan dengan banyak.
Alfa yang sudah biasa memesankan makanan untuk Tania kini sedang memesan beberapa makanan kesukaannya dan kesukaan Tania.
"Dimakan doro Tania," Alfa dengan nada tengilnya membuat Tania tersenyum.
"Makasih babuku tersayang." Kata Tania sambil mencium pipi Alfa sekilas dan membuat Alfa tersenyum tulus.
Alfa dan Tania makan dengan hening tanpa ada pembicaraan karena hal itu sudah biasa. Menurut Tania jika sedang makan sambil berbicara akan hilang kenikmatannya sungguh anehh.
Setelah selasai memakan makanan kesukaannya. Tania dan Alfa bergegas pergi dari kantin. Dan pasti Alfa dan Tania akan menuju halaman belakang sekolah yang jarang dikunjungi oleh orang-orang yang pasti sepi apalagi di jam pelajaran.
"Saatnya halaman belakang,yu faa." ajak Tania
***
Disepanjang jalan tak henti-hentinya Tania bernyanyi sehingga membuat Alfa tertawa dan ingat hanya Tania dan keluarganya yang mampu membuatnya tertawa bahagia. Alfa akan bersikap cuek dan dingin ketika berhadapan dengan orang-orang yang menurutnya tidak penting.
Ketika sedang asik-asiknya bernyanyi,Tania dikejutkan oleh kakak kelasnya yang Tania tau dia sangat menyukai Alfa yang notabenya sahabatnya sendiri. Dengan santainya kakak kelas itu menampar Tania yang tidak tau apa-apa dan membuat Alfa marah.
"Apa yang lo lakuin?" Alfa dengan nada meninggi.
"Nampar orang yang udah kecentilan sama pacar gue," ucap Risa dengan nada centilnya dan dibelakang dengan diikuti oleh dayangnya Cika dan Caca.
"Lo udah bikin gue marah dengan nampar Tania. Inget baik-baik lo bukan pacar gue dan gue juga gak ada niatan buat jadiin lo pacar dan...." alfa menggantungkan ucapannya kemudian
"She is mine" Sambil merangkul bahu Tania dan Tania tersenyum begitu sinis lirikannya terus terpaku pada Risa yang begitu centilnya."Lo akan nyesel Alfa,gue akan bales semuanya." ucap Risa dengan nada marah kemudian pergi.
***
Alfa dan Tania pun melanjutkan langkahnya menuju halaman belakang sekolah.
Setelah sampai dihalaman belakang sekolah. Tania duduk dan Alfa menidurkan badannya dibawah pohon dengan kepala yang disimpan dipaha Tania kemudian Tania mengusap rambut Alfa.
"Fa gue sayang sama lo," bisik Tania.
"Gue tau dan gue juga sayang sama lo." kata Alfa sambil membenarkan posisinya menjadi duduk sama seperti Tania.
Dan sedang asik-asiknya menikmati angin, Alfa dan Tania dikejutkan dengan hadirnya sahabat SMA mereka yaitu Gio yang begitu tengil.
"Gue cariin kalian berdua ternyata disini,emang gak salah kalo gue jadi peramal." kata Gio sambil duduk.
"Lo mau jadi Gio Kiyoshi?,yang kalo ngomong suka mencium bau-bau." sambung Alfa dengan kekehan diakhir ucapannya barusan.
"Lo bisa aja curut." ujar Gio sambil tertawa terbahak-bahak dengan Tania yang juga tertawa.
Sesudah tertawa semua kembali diam dan Gio pun mulai berbicara dengan nada yang serius.
"Kalian berdua saling cinta kan?" Tanya Gio dan membuat keduanya pun mengangguk.
"Saling sayang?" Lalu keduanya mengangguk kembali.
"Kenapa gak pacaran aja?" tanya Gio karena heran dengan tingkah sahabat duanya ini.
"Gue sama Tania udah sepakat gak akan pacaran meskipun ada rasa sayang dan cinta. Gue gak mau persahabatan gue hancur cuma gara-gara nanti gue sama Tania putus." jawab Alfa dengan santai kemudian tersenyum kearah Tania dan Tania pun membalasnya.
"Gue salut sama lo broo." ucap Gio dengan senyum tulus tanpa ada maksud lain.
Ketiganya menikmati angin sambil sesekali tertawa karena obrolan receh yang dikeluarkan oleh Gio.
Tania bersyukur memiliki dua orang laki-laki yang menyayanginya meskipun Tania sulit mendapatkan teman perempuan setidaknya masih ada Alfa dan Gio.
Sedang santainya kemudian bel berbunyi dan ketiganya memutuskan untuk kembali ke kelas karena takut ketahuan oleh guru yang sedang piket.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Novela Juvenil(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...