Pagi hari sekali Tania sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah dan menunggu Alfa didepan rumahnya seperti biasa.
Hampir 15menit Tania menunggu,Alfa tidak kunjung keluar dan mobilnya pun tidak sedang dipanaskan.
"Kemana ni anak yah gak biasanya" batin Tania.
Daripada menunggu dan akhirnya Tania pun langsung menuju rumah Alfa dan keadaan rumahnya pun sepi karena kedua orang tua Alfa berangkat ke kalimantan karena ayahnya ditugasnya disana.
Tania pun mengetuk dan mengucapkan salam,namun tidak ada jawaban sama sekali dan akhirnya Tania masuk saja dan pintunya tidak dikunci membuat Tania heran. Lantas Tania pun langsung menuju kamar Alfa yang berada diatas.
Ketika diambang pintu Tania melihat badan Alfa yang menggigil kemudian Tania langsung masuk dan membuat Alfa terkejut.
"Alfa kok lo gak chat gue sih kalo lo sakit? Gue khawatir tau,gue nungguin lo didepan rumah tapi lo gak muncul." Tania mengoceh membuat Alfa terkekeh.
"Lo lagi sakit jangan ketawa gak ada yang lucu" kesal Tania sambil keluar kamar dan membuat Alfa bingung.
Hampir 5menit dan Tania pun kembali ke kamar Alfa dengan membawa nasi dan sayur,obat serta kompresan untuk Alfa.
"Sekarang lo makan ya,gue suapin!" Tania menyuapi Alfa dengan telaten sampai Alfa menghabiskannya.
"Sekarang tinggal minum obat deh." sambil memberikan obatnya kepada Alfa.
Sekarang badan Alfa tidak lagi menggigil dan Tania dengan setia mengurus Alfa sampai dia rela bolos sekolah hanya demi Alfa.
Alfa pun sudah tertidur pulas mungkin karena efek dari obatnya,Tania pun ikut mengantuk kemudian dia menuju sofa dikamar Alfa dan membaringkannya kemudian terlelap tidur.
***
Badan Alfa pun sudah mulai membaik dan kini dia sedang menatap wajah Tania yang sedang tidur dengan pulas dan Alfa tidak sadar sebenarnya Tania sudah bangun daritadi.
Tania melotot "ngapain lo liatin gue?" Sambil melirik sinis.
Alfa pun hanya nyengir saja sebagai jawaban dan Tania bangun kemudian menggeliatkan tubuhnya ke kiri dan kanan.
"Lo udah baikan?" Tanya Tania.
"Seperti yang lo lihat. Lo urus gue dengan baik." jawab sambil tersenyum dan Tania pun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban kemudian dia menyenderkan kepalanya dibahu Alfa.
Alfa pun terus mengusap rambut Tania dan Tania pun bangkit membuat Alfa heran karena sekarang Tania menatapnya dengan serius membuat Alfa gugup.
Tania diam sejenak "lo jangan sakit ya,lo bikin gue khwatir. Gue takut Alfa gue kira lo kenapa-kenapa." ucap Tania sambil memeluk Alfa.
"Gue yang harusnya bilang gitu sama lo. Lo harus rajin minum obat sama kemoterapi dan minum obat tradisional yang selalu gue beri supaya cepat atau lambat penyakit lo akan segera sembuh." sambil membalas pelukan Tania.
Tania pun tidak membalas ucapan Alfa dan dia hanya menangis kemudian Alfa melepaskan pelukannya dan mengahapus air mata Tania.
"Gue selalu berdoa dan berharap. Suatu saat penyakit lo bisa sembuh total dan kita bisa jalanin hari-hari kita seperti biasanya dan lo gak perlu kemoterapi dengan efeknya yang selalu buat lo muntah dan rambut lo rontok."ucap Alfa.
Tania berpikir "dan semoga doa lo terkabul." kemudian keduanya tersenyum yang sangat manis.
***
Kini Alfa dan Tania sedang diruang keluarga milik Alfa mereka sedang menonton film kartun seperti biasanya karena menurut Tania film kartun lebih membuat moodnya membaik daripada menonton film yang bergenre romance yang pasti akan ada adegan menangis.
Tania sibuk dengan film dan cemilan kesukaan tapi berbeda dengan Alfa dia hanya memperhatikan Tania membuat Tania risih.
"Lo apaan sih liatin gue mulu? Gue risih tau!!" kesal Tania sambil melempar bantal sofanya Alfa.
"Lo cantik dan selalu cantik." jawab Alfa dengan santai sambil tersenyum manis dan Tania pun sadar pasti pipinya sudah merah dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Lo lucu kalo lagi blushing." ucapnya dengan terkekeh dan Tania pun membalasnya dengan lirikan sinis dan memfokuskan dirinya menonton kembali.
***
Pukul 19.00 Tania pulang kerumahnya dan mulai membersihkan tubuhnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. Rumahnya selalu sepi,Tania sadar dia sebenarnya kesepian namun Alfa selalu menutupi kesepiannya itu.
Tania memandang langit kamarnya kemudian mengalirlah cairan bening dari matanya. Ya,dia rindu sosok ibu dan ayahnya. Dia belajar mandiri sejak kelas 3 smp. Dirinya bersyukur dipertemukan dengan Alfa sejak kecil dan Alfa tidak menjauhi dirinya sama sekali meskipun Tania sangat rapuh.
Lama Tania menangis kemudian hp nya berbunyi dan muncul nama Alfa membuatnya kembali tersenyum.
Panggilan
AlfaTania pun terkekeh melihat nama Alfa yang dibuatnya dia merasa geli namun itu membuatnya moodnya kembali baik. Dengan cepat Tania menggeser dan mulai mengangkat panggilan Alfa.
"Selamat malam nyonya Tania" Alfa memulai pembicaraan.
"Selamat malam kembali. Ada apa ya wahai babu?" Jawab Tania dengan jahil.
"Gila lo gue dipanggil babu" kesal Alfa
"Hehee engga deh. Lagi apa lo?" Tanya Tania.
"Lagi diem sambil nonton tv" jawab Alfa.
"Ohh,gue tidur duluan ya fa. Gue ngantuk" Tania pun menguap sehingga terdengar suaranya melalui telpon.
"Ya udah. Good night princess"
"Good night to curut" panggilan pun berakhir kini Tania sudah memasuki alam mimpinya.
***
Lain halnya dengan Alfa yang sekarang sedang diam sambil memainkan laptopnya karena sedang mencari obat untuk penyakit leukimia yang dimiliki Tania.
Alfa pun dengan serius menyalin hasilnya dan rencananya Alfa akan membuatkannya untuk Tania.
"Ah udah jam 12 malem lagi." gumam Alfa kemudian membereskan laptopnya dan merebahkan tubuhnya meskipun masih sakit Alfa besok harus sekolah karena Alfa tau dia sakit hanya akan satu hari saja dan itu sudah terjadi sejak kecil.
Alfa pun membayangkan jika Tania sembuh dan menjalani aktifitasnya dengan sempurna tanpa takut kelelahan rasanya Alfa semakin semangat mencari informasi obat-obatan tradisional untuk Tania.
Mata Alfa pun sudah mulai meredup dan sekarang Alfa terlelap memasuki alam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Teen Fiction(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...