Sejak kejadian kemarin yang membuat banyak orang membenci Tania,kini Tania berusaha kuat untuk mengahadapinya.
Tania mencoba merubah dirinya,dia menjadi seperti bad girl. Keadaan yang membuatnya begini. Dia cape jika harus selalu begini.
Tania menatap keadaannya didepan cermin dengan rambut digerai,baju dikeluarkan,sepatu berwarna kemudian tidak memakai dasi juga memakai liptint yang cukup terlihat.
"Perfect." gumamnya sambil tersenyum miring.
Tania pun memberanikan diri untuk merubah penampilannya,menurut dia biarlah dia menjadi seperti ini karena tidak ada yang peduli juga karena semuanya meninggalkan luka yang sama.
Sudah pukul 06.35 Tania bergegas untuk berangkat sekolah sendiri dengan menggunakan angkutan umum.
Setelah mengunci rumah dan berbalik badan dia melihat Alfa yang menatapnya dari atas hingga bawah. Alfa pun menghampiri Tania dengan tatapan tajam.
"Niat sekolah gak sih? Penampilan kayak gini!" omel Alfa dan Tania pun hanya memandangnya dengan datar.
"Bukan urusan lo!!" jawab ketus Tania.
"Jelas ini urusan gue,karena lo sahabat gue dan berangkat bareng gue."
"Urusan lo? Ada ya namanya sahabat yang lebih percaya sama orang lain? Gue bahkan berusaha buat lo benci sama gue jadi sekarang lo gak usah so peduli sama hidup gue kalo sama aja lo nyakitin. Gue bisa berangkat sendiri makasih tawarannya." ucap Tania kemudian melangkah menjauhi Alfa.
Alfa pun menatap punggung Tania yang sekarang mulai menjauh. Hidupnya terasa ada yang hilang karena Tania menjauhinya dan mungkin itu salahnya.
***
Setelah membayar ongkos angkot,Tania pun bergegas menuju sekolahannya banyak pasang mata yang menatap Tania aneh karena baru kali ini mereka melihat penampilan Tania yang acak-acakan.
Tania pun hanya bodo amat toh ini hidupnya.
Sedang santainya berjalan Tania dikejutkan dengan hadirnya Regal.
"Ngagetin lo." kesal Tania dan Regal pun hanya menyengir.
"Kapan si Clara ke indonesia?" Tanya Tania sambil duduk dibangku halaman sekolah.
"Katanya sih minggu depan dan dia juga gak sabar pengen ketemu lo. Lo beda banget penampilannya,gue udah tau masalah apa sampe lo banyak diomongin orang-orang dan penyebabnya gue. Karena ada yang fitnah gue sama lo pelukan trs ciuman padahal nyatanya waktu itu gue niatnya cuma bantuin lo bangun." ucapnya sambil terkekeh.
"Bodo amat yang penting gue gak ngerugiin orang. Oh ya si Clara udah tau masalah ini? Takutnya dia salah paham lagi." tanya Tania.
"Clara udah tau dan dia juga kasihan liat lo yang dijauhin bahkan sampe dibenci."
Tania pun terkekeh "bodo amat."
Banyak murid yang melihat kejadian Tania dan Regal sedang berbincang layaknya tidak sedang terjadi masalah. Namun yang dilihat pun hanya cuek saja.
Setelah bel berbunyi mereka bergegas untuk masuk ke kelas.
***
Tania masuk kedalam kelas dengan santainya dengan penampilannya yang baru dan tidak lupa banyak sorot mata menatapnya dengan kebencian membuat Tania mulai tidak bisa menahan emosinya.
Gio pun melihat penampilan Tania "mau sekolah atau ngecabe lo?" Tanya sinisnya.
"Urusannya sama lo?" Tanya balik Tania.
"Penampilan kayak gini gak pantes buat dipake sekolah kayak gak diajarin aja sama orang tua lo." ucapan Gio sangat menyakiti hati Tania dan Gio pun sadar.
"Tan maaf bukan maksu-" ucapan Gio terpotong karena Tania langsung memotong ucapannya.
Tania tertawa hambar "ya gue emang gak diajarin sama orang tua gue dan lo pasti tau orang tua gue udah gak ada dan gue hidup sendirian,bagi lo mungkin selama ini gue benalu. Gue difitnah ciuman,pelukan sama Regal aja masih sabar tapi disaat orang bawa-bawa orang tua,gue gak yakin bisa sabar." Kini mata Tania sudah berkaca-kaca.
"Kalian bodoh percaya sama omongan orang padahal difoto itu Regal cuma bantuin gue bangun dan lo tau penyebabnya apa? Gue nungguin siAlfa yang lamanya ketika gue liat dia lagi ketawa bahagia sama si Caca apa gak sakit jadi gue? Mungkin bener gue benalu. Makasih buat kalian dan maaf kalo gue gak bisa kayak dulu."
Alfa yang sedari tadi diam kini mulai menatap ke arah Tania.
Tania mengambil nafasnya "dan buat Alfa makasih buat segalanya. Makasih udah ngeluangin waktu dari kecil sampe sekarang. Gue benalu dihidup lo dan maaf mungkin gue gak bisa jadi sahabat lo lagi." ucap Tania lalu berlari keluar kelas.
Alfa pun terkejut mendengar penuturan Tania diakhir kalimatnya. Sama sekali perkataan itu tidak pernah terbayang oleh Alfa.
"Alfa lo bodoh" batin Alfa.
***
Memendam kesakitan sendiri,dibenci oleh orang-orang yang tidak tahu sebenarnya.
Danau.
Tempat Tania melampiaskan rasa kesakitannya selain makam ayah dan ibunya.
Tania terus berteriak dengan air mata yang terus mengalir.
"Semua orang jahatt gue benci." teriak Tania dengan menangis sesenggukan.
Hidupnya merasa hampa,hidupnya hancur,tidak ada yang peduli.
"Andaikan ayah sama ibu ada gue gak akan hidup kayak gini yang cuma jadi benalu orang-orang dengan segala penyakit ini." Lirih Tania.
Dilain tempat ada Alfa yang sedang melihat keadaan Tania karena tadi Alfa mengikuti Tania secara diam-diam.
Alfa pun merasa bersalah karena dia tidak percaya pada sahabatnya itu.
Dengan keberaniannya Alfa pun menghampiri Tania kemudian mendekapnya erat.
"Lepasin gue brengsek. Gue sekarang bukan sahabat lo..." histeris Tania.
Alfa pun semakin mendekap Tania "lo sahabat gue dan gak akan pernah jadi orang lain dikehidupan gue. Gue minta maaf,"
"Gue terlalu bodoh."
Tania pun hanya diam tidak menjawab ucapan Alfa.
Keadaan Tania kini sudah kacau dengan wajah pucat dan sekarang sudah mengalir darah dari hidungnya membuat Alfa panik.
Tania pun mulai kehilangan keseimbangannya kemudian tidak lama kemudian dia tidak sadarkan diri.
Alfa pun dengan cepat membawa Tania menuju rumah sakit.
"Lo harus kuatt." Lirih Alfa sambil menggendong badan Tania yang cukup kurus.
Komennnn dan votee
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Teen Fiction(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...