Hari minggu seperti biasanya pukul 9 pagi Alfa sudah menuju rumah Tania karena rencananya dia akan mengajak Tania jalan-jalan ke taman sebagai permintaan maaf yang kedua kalinya.
Setelah sampai dirumah Tania,dia melihat Tania yang sudah siap dengan tersenyun kearah Alfa dan membuat Alfa terus menatapnya dan tidak menghiraukan panggilan Tania.
"Alfaaaa gue panggil ko gak dijawab sih!" kesal Tania dan Alfa pun terkejut ketika Tania tiba-tiba mencubit tangannya.
"Ehh iya apa?" Tanya Alfa dengan wajah tanpa dosa nya.
"Gue dari tadi panggil lo tapi lo malah melongo sambil natap gue. Gue tau gue cantik,udah lah berangkat keburu panas nih." gerutu Tania sambil masuk kedalam mobil Alfa dan meninggalkan Alfa yang dibuat heran.
"Ishh kok lo malah bengong,cepettt!!!" teriak Tania membuat Alfa cepat-cepat naik kedalam mobilnya dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
***
Didalam mobil hanya ada alunan musik dan terkadang keduanya mengobrol sampai tertawa dengan kerasnya.
Dan sekarang keadaan hening hanya ada suara musik saja dan Tania yang bernyanyi dengan sangat merdu.
Tania pun mulai memindahkan lagunya kedalam lagu Sahabat Jadi Cinta yang membuat Alfa tersenyum bahagia dan sesekali memegang tangan Tania dengan lembut.
Rasanya Alfa ingin terus berada disisi Tania setiap waktu,menemaninya selalu.
***
Setelah hampir 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai ditaman yang lumayan sepi.
Tania pun duduk dibawah pohon yang membuatnya tidak kepanasan dan Alfa mengambil posisi tiduran dengan kepala disimpan dipaha Tania dan Tania pun mengusapkan tangannya ke kepala Alfa.
"Fa andaikan gue sehat kayak lo mungkin sekarang gue bisa main sampai lelah pun gue gak akan sakit." ucap Tania dengan sedikit sedih.
"Gue tau apa yang lo rasain. Harusnya lo bersyukur lo masih bisa ngerasain apa itu makan enak,tidur dengan nyaman coba lo liat diluaran sana banyak yang susah buat cari makan bahkan sesuap nasi pun susah bahkan untuk tidur mereka rela kedinginan." ucap Alfa sambil menatap lurus dan terus pada posisinya.
Dan Tania pun hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman manisnya. Kemudian,Alfa bangkit dan menatap Tania dari jarak dekat sehingga hembusan nafasnya pun bisa dirasakan oleh Tania dan membuat Tania gugup serta jantungnya berdebar-debar.
"Inget,gue selalu disisi lo,selalu sayang lo. Sekarang lo mau es krim ga?" Ucap Alfa sambil menawarkan es krim kepada Tania.
"Gue juga sama kayak lo. Mauuu lah."seru Tania dengan semangatnya.
"Tunggu bentar jangan kemana-mana." Tania pun mengangguk sebagi jawaban.
Belum 10 menit Alfa sudah datang membawa 2 es krim yaitu rasa Vanilla dan rasa coklat karena Tania suka vanilla dan Alfa suka coklat.
"Nihh es krim buat princess gue." ucap Alfa sambil memberikan es krim kepada Tania.
"Makasih Alfaa!" jawab Tania dengan senyum.
Keadaan keduanya pun hening dan kaduanya pun sibuk dengan memakan es krim nya.
Setelah es krimnya itu habis,keduanya pun mengambil posisi awal mereka yang Alfa tiduran dengan kepala disimpan dipaha Tania.
"Gue seneng kalo selalu kayak gini" gumam Tania yang masih bisa terdengar oleh Alfa.
Alfa pun diam sebentar,kemudian berucap " gue juga seneng kalo selalu kayak gini apalagi sama lo"
"Gue kira lo gak denger hehee.." ucap Tania sambil terkekeh.
Alfa pun terkekeh melihat Tania yang begitu ceria setidaknya Tania melupakan rasa sakitnya,dia merasa sangat bahagia jika Tania bisa terus tersenyum meskipun terkadang ada masalah Tania selalu menanggapinya dengan senyuman.
Alfa terus membayangkan jika Tania sembuh dan kehidupannya dengan Alfa sampai kejenjang pernikahan dan mengurus rumah tangga.
"Ah gue mikirnya kejauhan hahah" batin Alfa.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri curut?" Tanya Tania.
Alfa diam kemudian bangkit dan menatap Tania "gue lagi bayangin kalo kita nanti nikah dan punya anak."
Dan Tania pun dibuat malu oleh Alfa,Tania pun memalingkan wajahnya ke arah lain karena dia tau pasti sekarang pipinya sudah merah.
"Ciee blushingg." usil Alfa sambil menangkup wajah Tania sambil mulutnya berbentuk huruf O.
"Gila lo!"jawab Tania sambil tertawa dan memukul Alfa.
Rasanya Tania ingin selalu seperti ini meskipun dia tau penyakitnya harus segeran dikemoterapi dan Alfa pun selalu memberikannya obat tradisional dengan berbagai macam usaha Alfa selalu mencari informasi agar penyakit Tania lambat laun bisa sembuh.
Tania bersyukur memiliki sahabat seperti Alfa yang selalu membuatnya tenang,aman,damai,bahagia meskipun terkadang ada duka diantara keduanya.
***
Langit pun mulai menggelap dan kedua sahabat itu pun memutuskan untuk pulang saja karena takut Tania kelelahan seperti biasanya.
"Pulang yu udah sore lo gak cape." ajak Alfa sambil mengulurkan tangannya ke Tania dan Tania pun meraihnya.
Disepanjang jalan Alfa terus menggandeng tangan Tania dan sesekali tertawa karena Tania yang selalu saja bicara aneh-aneh.
Setelah sampai diparkiran,Alfa pun membukakan pintu untuk Tania dan Alfa pun mulai memasuki mobilnya kemudian melajukannya.
***
"Akhirnyaa sampaii jugaa,cape banget gue." ucap Tania sambil menggeliatkan tubuhnya.
"Fa gue turun yah atau lo mau mampir dulu?" Tanya Tania.
"Gue langsung kerumah aja ya badan gue juga sama cape,lo harus istirahat yang teratur dan jangan lupa minum obatnya." ucap Alfa sambil mengelus rambut Tania.
"Siap boss!!!" jawab Tania dan langsung mencium pipi Alfa kemudian buru-buru turun dari mobil karena dia malu.
Didalam mobil Alfa pun tersenyum dan jantungnya terus berdebar meskipun sudah beberapa kali dicium Tania tapi kali ini beda.
"Ahh gue bisa gila kalo terus kayak gini." gumam Alfa sambil memarkirkan mobilnya digarasi rumahnya.
***
Baru masuk kedalam rumahnya Alfa dikejutkan oleh Mama dan Papa nya yang tersenyum jail dan Alfa pun sudah tau apa pikirannya.
"Wihh ma anak kamu udah dewasa yah udah disosor sana cewe nihh." ucap Hendra ( papa Alfa).
"Iya nih terus senyum gak jelas." jawab Mama Alfa dengan tertawa.
"Apaan sih,Alfa kan malu." kini giliran Alfa yang berbicara sambil mengerucutkan bibirnya.
"Anak papa kok kayak cewe sih baru digituin aja langsung manyun." ucap papa Alfa sambil tertawa.
"Gatau ah,Alfa mau kekamar dulu mau ngebayangin Tania jadi istri Alfa dan ibu dari anak-anak Alfa nanti." jawab Alfa santai membuat mama dan papa nya melongo.
"Eh curut emang Tania mau sama cowo tengil." ucap mama Alfa sambil tertawa terbahak-bahak membuat Alfa menghela nafasnya dan mulai menuju kamarnya karena jika terus berada diantara mama dan papanya bisa bahaya.
"Jangan lupa bikin adik buat Alfa tapi jangan berisik buatnya oke!!" teriak Alfa dari atas membuat papa dan mama nya malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Teen Fiction(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...