Mungkin aku bakalan bikin extra part 2 atau 3 dan sequel tapi itu masih rencana,jadi aku sekarang mau bikin extra part dulu kalo sequel gimana nanti aku ada niatnya😂😂😂
**************************************************
Masih teringat dipikiran Alfa ketika kejadian 1 tahun yang lalu,yang membuat Alfa sempat kehilangan separuh hidupnya.
Flashback on
"Lo harus jaga diri,jaga kesehatan,jangan main game mulu nanti lo gak dapet cewe," Tania masih sempat bercanda.
"Fa... gue cinnnta.." nafas Tania sudah tersenggal-senggal dan tangannya pun mulai mendingin.
"Dan sayang sama.. lo," kini Tania memejamkan matanya.
Tittt...titt..tit
pendeteksi jantungnya menunjukan garis lurus.
Alfa terus mengguncang tubuh Tania "bangunnn,bercanda lo gak lucu jangan buat gue tersiksa Tania."
Dokter pun menghampiri Tania dan memeriksa keadaannya kemudian dokter menyuruh para perawat untuk menggunakan kejut jantung.
Namun,hasilnya tetap garis lurus saja.
"Maaf pasien sudah meninggal. Kami turut berduka cita." Ucap dokter kemudian melangkah pergi.
Alfa terus menangis dan keadaan ruangan Tania sudah ramai ada keluarga Alfa dan teman-temannya.
"Tania kenapa lo ninggalin gue secepat ini. Lo katanya cinta dan sayang tapi mana buktinya," Alfa terus menangjs.
Papa dan mamanya melihat Alfa tidak tega karena bagaimana pun Alfa dan Tania selalu bersama-sama tanpa ada yang bisa memisahkan mereka berdua.
"Alfa ikhlasin Tania." Ucap mama Alfa sambil memeluk putranya itu.
"Tania ma dia pergi ninggalin Alfa." Lirih Alfa.
Ketika Alfa memegang tangan Tania begitu erat,dirinya dikejutkan dengan tangan Tania yang bergerak dan Alfa menatap Tania,matanya kembali terbuka dengan cepat keluarga Alfa memanggil dokter.
Dokter memeriksa keseluruhan Tania dan hasilnya sangat mengejutkan.
"Benar-benar kuasa tuhan. Tania kembali sadar dan keadaannya stabil mungkin Tania harus rajin kembali untuk berobat agar tidak kritis lagi. Selamat ya," ucap Dokter.
Alfa dan keluarganya senang mendengar berita Tania yang kini kembali. Hidupnya terasa berwarna kembali.
Flashback off
Kini Alfa dan Tania sedang berada ditaman. Mereka bahagia karena bisa melewati semuanya dan berakhir dengan mendapat restu dari papanya juga neneknya karena Caca yang waktu itu dijodohkan hanya ingin harta Alfa saja.
"Aku selalu inget gimana pas kamu benar-benar pergi namun tuhan masih sayang kamu dia ngembaliin kamu dan kita bisa bersatu. Kamu berjuang sekuatnya sampai akhirnya sebentar lagi kemungkinan kamu akan sembuh meskipun hanya 95% aja tapi aku seneng." Ucap Alfa sambil menatap Tania.
Tania tersenyum "aku juga gak nyangka dulu aku bakalan pergi ninggalin kamu tapi nyatanya tuhan berkehendak lain. Jangan bikin aku kecewa terus,Fa,"
Alfa mengangguk "Friends of life. Aku pengen kamu jadi sahabat hidup aku yang pertama dan terakhir."
Alfa menjalani hidupnya dengan meresmikan hubungan mereka yang dulu hanya sebatas sahabat kini menjadi sepasang kekasih.
Alfa dan Tania memutuskan untuk kuliah diindonesia saja sedangkan Gio kuliah diluar negeri. Alfa pun mengurus perusahaan papanya yang diberikan kepadanya.
Kini papanya pun sudah menerima Tania juga neneknya sekarang sangat sayang kepada Tania.
"Alfa ayo pulang," ajak Tania sambil berdiri.
Alfa pun mengangguk dan menggenggam erat Tania karena Alfa tahu perjuangannya dengan Tania tidak mudah. Banyak cobaan yang dihadapinya sampai akhirnya mereka bisa bersatu.
***
Alfa dan Tania sedang berada dirumah Alfa karena papa dan mamanya yang meminta Tania untuk main kerumahnya.
"Tania ayo makan dulu," ajak mama Alfa.
"Iya ma."jawab Tania dengan senyum.
Tania pun duduk disebelah Alfa sebenarnya Tania masih takut kepada papa Alfa karena kejadian tahun lalu takut terulang kembali.
Papa Alfa pun menyadari ketakutan Tania.
Papa Alfa pun menatap Tania membuat Tania semakin takut.
"Gak usah takut,om gak bakal kayak dulu lagi Tania," Tania pun tersenyum kikuk karena ketahuan oleh papa Alfa.
Alfa tertawa melihat Tania yang ketakutan karena papanya itu. Tania pun kesal dengan keras dia menginjak kaki Alfa dengan tatapan tajam.
"Sakit ogeb," kesal Alfa sambil mengusap kakinya.
Mama dan Papa Alfa tertawa bahagia melihat anaknya berbahagia dengan perempuan pilihannya yaitu perempuan yang sangat kuat,sabar,tabah dalam hal apa pun.
"Udah sekarang makan." Lerai Mama Alfa.
Keadaan diruang makan pun hening hanya ada dentingan suara sendok yang beradu dengan piring.
Selesai makan Tania ingin mencuci piring,awalnya dilarang oleh Mama Alfa namun,Tania tetap memaksa dan berakhir dengan izinkan.
Tania pun mencuci dengan santai dan hati-hati karena takut piring dan gelas jatuh.
Tiba-tina Tania merasakan ada yang melingkarkan tangan dibahunya dan siapa lagi kalau bukan Alfa.
"Alfa diem deh jangan ganggu," omel Tania.
Alfa tersenyum "udah cocok jadi istri plus ibu buat anak-anak nanti." Goda Alfa membuat Tania memalingkan wajahnya karena pipinya sudah merah mendengar ucapan Alfa.
"Gitu aja blushing payah," ledek Alfa membuat Tania mencebikkan bibirnya.
Alfa pun terus menunggu Tania hingga selesai msncuci piring.
"Kenapa liatin terus sih? Risih tahu." Kesal Tania karena Alfa terus menatapnya.
Alfa pun menatap Tania "kalo kita percepat pernikahan kita,kamu setuju gak?" Pertanyaan Alfa membuat Tania diam sejenak.
Tania pun tersenyum "Kalo itu yang terbaik aku setuju aja tapi pernikahan itu banyak cobaannya,Fa. Kamu harus bisa ngontrol emosi sama segalanya. Aku siap kamu ajak nikah kapan aja karena nikah juga sebagian ibadah."
Alfa pun bahagia mendengar ucapan Tania yang begitu dewasa namun terkadang selalu kekanakan.
"Kalo siap besok aja giman?" Goda Alfa sambil menaik turunkan alisnya.
"Ishhh gak besok juga kaliii,tolill." Kesal Tania dan Alfa pun hanya tertawa mendengarnya.
Semuanya menjadi berwarna kembali. Hidup Tania kini sudah membaik dan penyakitnya pun perlahan sudah menghilang.
Kebahagiaan dari hal sederhana mampu membuat hidup terasa tidak kosong. Pertentangan dihadapi dengan sabar meski tuhan pernah mencoba memisahkan.
Alfa dan Tania dua pasangan kekasih yang dulunya bersahabat kini ingin segera meresmikan kembali ke jenjang yang lebih serius.
"Kamu akan jadi FRIENDS OF LIFE aku Tania." Ucap Alfa sambil mencium kening Tania dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"I love you,"
"I love you to Tania."
Ini extra part pertama, sebenarnya aku pengen bikin sequel tapi pusing harus mikir lagi gimana jalan ceritanya wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Novela Juvenil(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...