Alfa,Tania,Gio kini sedang berada dikantin menikmati bakso kesukaan mereka,terlihat Tania sesekali menyeka keringat antara pedas dan panas membuat Alfa menghela nafasnya karena kebiasaan Tania selalu makan pedas tidak tau porsinya,juga Tania sering merengek jika sudah perutnya mules dan melilit.
"Lo jangan kebanyakan makan pedes nanti perut lo mules lagi!" Peringat Alfa dan Tania pun mengangguk saja.
Sesudah habis bakso dan minumannya,mereka pun mengobrol dan enggan beranjak dari kantin karena perut mereka kekenyangan. Dari arah lain Gio melihat Caca yaitu sahabat Risa sedang menuju ke arah mejanya.
"Si caca kenapa mau ke arah meja kita ya?" Tanya Gio.
"Gak tau mungkin ada sesuatu." jawab santai Tania.
Alfa pun hanya diam memikirkan apa yang bakal tetjadi setelah semua ancaman yang Risa berikan karena Alfa tau Risa orang yang sangat nekat meskipun harus menyakiti diri orang lain.
Kini Caca sudah berada didepan Tania,Alfa,Gio dan tersenyum tulus entah apa yang ada dipikiran mereka kini.
"Gue boleh duduk?" Tanya Caca hati-hati karena dia takut kepada tatapan Alfa.
"Boleh aja ini tempat umum," jawab Tania dengan senyum.
"Gue disini mau berbicara sesuatu tentang Risa karena gue tau Risa orang nekat dan kebilang juga jahat." Caca pun diam sejenak.
"Sebaiknya Alfa maupun Gio harus selalu awasin Tania karena gue tau kalian pasti disatu sisi gak bakal selalu ada buat Tania setiap waktu. Gue tau mungkin gue terbilang sahabat munafik tapi gue juga gak mau terjerumus kedalam kejahatan yang Risa selalu lakuin. Gue juga udah nerima konsekuensi nya mungkin kalo berita ini tersebar gue bakal dijauhin tapi gue gak peduli selama masih gak ada yang tersakiti. Gue pergi dulu hati-hati sama Risa,jangan nuduh gue sekongkol sama dia karena gue dari awal juga gak suka sama sikap dia. Byee!!" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka yang diam sambil mencerna ucapan Caca tadi.
Alfa dan Gio pun kini diam memikirkan cara menjaga Tania dari kejahatan Risa karena mereka tidak mungkin setiap waktu selalu ada bersama Tania.
"Kalian gak usah terlalu mikirin gimana cara menjaga gue. Gue bisa jaga diri dan kalian gak perlu repot mikiran cara ini itu lah supaya gue selalu tetap aman." Tania dengan pandangan lurus dan datar.
Alfa dan Gio pun hanya diam tidak ada yang berani menjawab karena jika tatapan Tania sudah begitu artinya dia tidak mau dibantah.
***
Salah satu murid yang tidak diketahui siapa namanya tadi melaporkan apa yang dikatakan Caca kepada Alfa,Tania,Gio yang membuat Risa marah.
"Maksud lo apa bilang semua itu?" Tanya Risa to the point.
"Gue hanya gak mau mereka tersakiti hanya karena lo cinta Alfa karena gue tau lo bukan cinta melainkan obsesi semata dan lo melampiaskan semua ini dengan ngelakuin hal yang bikin orang lain celaka dan korbannya adalah Tania sahabat kecil Alfa,"
"Gue benci lo. Gue dan Cika akan jauhin lo dan gue pun tau lo juga sebenarnya cinta sama Alfa namun lo munafik!!" ucap Risa kemudian pergi diikuti Cika.
Kini Caca pun keluar dari kelasnya dan pikirannya hanya halaman belakang sekolah yang terbilang sepi.
Caca pun menangis sambil duduk dikursi kayu sambil memejamkan matanya.
"Keluarga gue udah bahagia dan juga gue. Kenapa gue punya sahabat yang jahat. Gue juga ngaku kalo gue cinta sama Alfa apa gue salah." lirih Caca.
"Lo gak salah selama lo gak ngelakuin hal jahat." Caca pun melihat disebelahnya kini ada Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS OF LIFE (Completed)
Teen Fiction(Completed) bagaimana rasanya saling mencintai dengan status yang hanya sebagai sahabat? Seperti kisah Alfa dan Tania mereka bersahabat sejak kecil yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun. Tania yang memiliki semangat hidup. Tania yang mempunyai...