24.AKHIRNYA

1.6K 44 0
                                    

Satu bulan kemudian...

Kini menjadi awal dan akhir penentuan bagi para murid yaitu Ujian Nasional.

Alfa dan Tania selalu belajar bersama karena mereka ingin nilai mereka cukup membanggakan.

Tania pun merasa gugup begitu juga dengan Alfa karena ini waktunya penentuan dengan berakhirnya pembelajaran.

"Semangatt ujian terakhirnya," ucap Tania sambil tersenyum ke arah Alfa.

"Lo juga semangat jangan lupa baca doa sebelum ngisi soal." Alfa pun menyemangati Tania.

Kini Alfa dan Tania mulai memasuki ruangannya masing-masing karena Alfa satu ruangan dengan Gio sedangkan Tania berbeda karena absen mereka cukup jauh.

Suasana membuat jantung berdebar tidak biasanya seperti ini.

Semua orang fokus mengerjakan soal dengan teliti karena takut ada kesalahan sekecil apa pun. Keadaan semua ruangan hening tanpa adanya suara gaduh.

***

Akhirnya UN pun sudah selesai membuat semua murid bersorak senang dan berharap hasilnya tidak mengecewakan.

"Alfa,Gio akhirnya beres juga," ucap Tania yang sedikit bahagia.

Alfa dan Gio pun tersenyum.

"Kita harus masuk bareng dan lulus juga bareng. Gue berharap kalian gak lupain gue." Ucap Gio.

"Gak bakal dongg," ucap bersamaan Alfa dan Tania.

Kebahagiaan tercipta hanya dengan hal sederhana tidak perlu banyak teman atau pun sahabat karena terasa percuma jika kita mempunyai teman atau sahabat namun tidak ada yang peduli sama sekali.

"Jalan-jalan kuyyy,"seru Tania yang dijawab anggukan oleh dua sahabatnya.

Tania pun merasa seperti anak kecil kembali karena dia selalu diperlakukan layaknya anak kecil yang selalu harus dituruti.

***

Keadaan mall sangat ramai karena mungkin memasuki waktu wekkend dan banyak para remaja,ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu untuk melepas penat sama seperti Alfa,Gio dan Tania.

"Rame banget gila," ucap Tania.

"Iya lah besok kan wekkend." Ledek Alfa membuat Tania cemberut.

"Gak usah cemberut jelek," ledek Gio membuat Tania melirik sinis.

"Banyak omong lo berdua cepetan gue gak sabar nih." Keduanya pun menurut.

Mereka memasuki kawasan timezone karena mereka lebih suka melepaskan penatnya ke timezone selain ke danau. Bagi mereka timezone membawa kebahagiaan tersendiri.

Banyak pasang mata yang melirik sinis Tania karena mungkin Tania bermain dengan dua laki-laki sekaligus. Namun,Tania hanya bodo amat karena selagi dia tidak menganggu orang itu ya bukan urusannya.

Menghabiskan waktu bersama lebih indah,bahagia membuat persahabatan semakin erat meskipun selalu saja ada masalah namun,sesekali harus bisa mengatasinya.

Karena waktu sudah mulai sore mereka pun memutuskan untuk pulang saja dan tidak lupa menukarkan tiket yang didapatkan dari hasil tadi.

***

Keadaan didalam mobil hening hanya ada lantunan lagu merdu yang membuat hati sedikit membaik.

Alfa dan Tania terjebak macet setelah mengantar Gio pulang tadi. Alfa pun melirik Tania yang sudah pulas tertidur.

Alfa pun merapihkan rambut Tania dan menyelipkan rambutnya kebelakang telinganya. Alfa pun aneh kenapa dia bisa cinta dan sayang kepada Tania sehingga menjadikan dirinya tidak bisa jauh dari Tania walaupun satu hari.

"Andaikan lo tahu yang sebenarnya pasti lo bakal sakit sama kecewa banget sama gue karena gak bisa jujur sama lo. Gue terlalu pengecut buat bilang yang sebenarnya sama lo karena gue takut lo kembali sakit dan gue gak ada disisi lo. Biarkan lo tahu sendiri gue siap lo maki atau pun lo hina tapi gue gak siap dijauhin sama lo." Batin Alfa.

Hidupnya terasa berat disisi lain dia mencintai dan menyayangi Tania namun, papa dan neneknya memutuskan untuk menjodohkannya dengan Caca siwanita yang penuh kemunafikkan.

Alfa sebenarnya takut jika sewaktu-waktu Tania akan mengetahui yang sebenarnya,dia takut jika Tani menjauhinya dan membencinya. Satu hari tanpa Tania saja sudah terasa hampa bagaimana jika dijauhi mungkin Alfa tidak memiliki semangat hidup sama sekali.

***

Hampir 1 jam terjebak macet kini Alfa sudah sampai didepan rumah Tania. Sebelumnya,Alfa mengambil kunci rumah Tania didalam tasnya karena Alfa lupa membawa kunci cadangan rumah Tania.

Alfa keluar terlebih dahulu dan membuka pintu rumah Tania yang terkunci kemudian melangkah ke Tania dengan hati-hati Alfa membawa Tania dengan ala bridal style karena takut Tania terusik dari tidurnya.

Setelah sampai dikamar Tania,Alfa pun membaringkan Tania dan melepaskan sepatu milik Tania. Alfa pun menyelimuti Tania sampai dada.

"Tidur yang nyenyak." Ucap Alfa kemudian mencium kening Tania penuh kasih sayang.

Alfa pun menutup pintu kamar Tania lalu melangkah keluar dan tidak lupa mengunci pintu rumah Tania.

***

Alfa pun melepas sepatunya sebelum masuk kedalam rumahnya karena mamanya selalu marah jika Alfa menggunakan sepatu didalam rumah.

Baru saja masuk Alfa dikejutkan dengan sang papa yang menatapnya tajam.

"Dari mana jam segini baru pulang?" Tanya papanya to the point.

"Tadi main ke mall sama Tania sama Gio juga," jawab Alfa.

"Gak jalan sama Caca?" Pertanyaan itu membuat Alfa muak.

"Pa bisa gak sih papa biarin Alfa milih buat masa depan Alfa sendiri gak usah dengan perjodohan kayak gini? Alfa udah gede dan Alfa juga udah cinta sama seseorang mungkin papa juga tahu."

Papa Alfa pun mulai terpancing emosinya "gak seharusnya kamu melawan ke orang tua Alfa. Kamu turutin perintah Papa jangan gara-gara kamu cinta Tania,kamu jadi gak nurut sama orang tua."

"Pa coba papa pikir aku udah nurut aku tahu pasti bakal sakit kalau jadi Tania ketika tahu yang sebenarnya."

Plakkk....

Papa Alfa pun menampar Alfa membuat Alfa terkejut "papa nampar Alfa cuma demi kepentingan papa tapi papa gak bisa ngertiin keinginan Alfa kayak gimana." Ucap Alfa sambil melangkah menuju kamarnya.

"Alfa papa gak maksud," ucap papa Alfa namun Alfa tidak meresponnya.

Alfa menutup pintu kamarnya keras membuat mamanya terkejut ketika ingin menghampiri Alfa.

Mamanya kasihan melihat Alfa yang harus selalu menurut tanpa dimengerti oleh papanya.

FRIENDS OF LIFE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang