10.Diberi Amanah

127 4 2
                                    

Kiran dan Ray menaiki motor dan berkeliling kota Yogyakarta. Kiran melihat sekeliling nya, dan melihat candi, dia sudah lama tidak kesana.

"Eh, eh. Ke candi yuk" kata Kiran

Ray tidak menjawab namun langsung ke arah candi. Dia masih kepikiran muka cantik Kiran tadi. Dia senyum-senyum sendiri sambil mengendarai motor. Dia sangat senang.

Saat sampai, Kiran turun. Ray melepaskan helm nya. Ini akan jadi aktifitas favorit Ray.

Mereka menelusuri candi, berjalan-jalan, mengobrol, tertawa. Entah mengapa mengobrol dengan Ray membuat bebannya menjadi lebih ringan.

Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka hanya melihat lihat kanan kiri. Sampai akhirnya, Kiran menoleh ke kanan, dan Ray ke kiri. Bertatapan jarak dekat itu terjadi lagi. Mereka sama-sama menunduk malu.

***

Tak terasa, sore tiba. Mereka melihat sunset di pantai. Meminum es kelapa muda. Seperti janji Ray tadi siang.

"Lo suka banget kelapa muda, setiap ke sini pasti incaran Lo kelapa muda" kata Ray

"Suka banget hehe. Adem gitu, duduk di pantai minum ini." Jelas Kiran

Ray ber oh ria. Menandakan ia mengerti.

Drttt drttt..

Ponsel Ray berbunyi "bentar ya" kata Ray. Kiran hanya mengangguk saja.

"Assalamualaikum, Ray" kata seorang wanita paruh baya di seberang telpon

"Waalaikumsalam. Kenapa ma?" Tanya Ray. Ya, wanita paruh baya itu mamanya.

"Kamu di mana?"

"Emmm, aku di pantai"

"Sama siapa?"

William yang mendengar itu langsung mendekati mamanya. Mamanya menyalakan spiker dan mendengarkan jawaban Ray bersama-sama

"Samaaa..."

"Cieeeee, adek gue lagi sama pacarnya!" Teriak William kegirangan karena adik nya dia pikir tidak jomblo lagi.

"Akhirnya bro, Lo terbebas dari gelar jomblo" lanjut William

"Gue sama temen kok" Kata Ray dengan suara yang berbeda.

"Ajak ke rumah ceweknya woi! Gue mau--"

Ponsel itu langsung dimatikannya. Dia tidak tahan mendengar ocehan girangnya William. Bisa-bisa, 24 jam dia mendengarnya.

***

Ray mengantarkan Kiran pulang.

"Masuk dulu, Ray. Aku jarang dapet temen cowok. Mama gue pasti seneng" kata Kiran.

"O..ok" Ray setuju. Dan berjalan disamping Kiran. Kiran mengetuk pintu dan wanita paruh baya alias mama Kiran membuka nya.

"Assalamualaikum, mama Kiran yang cantik kayak anaknya" kata Kiran mengecup tangan Tania mamanya

"Siapa ini, Kiran?" Tania melihat ke arah Ray

"Ray, Tante" Ray mengecup tangan Tania juga.

"Masuk dulu aja Ray" kata Tania

Ray mengangguk dan masuk ke dalam rumah Kiran. Memandangi sekitarnya. Rumah itu memiliki nuansa khas.

Saat Ray duduk bersama Tania dan Kiran, tiba-tiba Nerissa turun dari kamarnya. Dia langsung senyum-senyum menebak kalau Ray pacar kakaknya itu.

"Kenapa Ris? Kok Lo senyum-senyum sendiri gitu, elo gila?" Tanya Kiran

"Enggak kok kak" kata Nerissa bergabung dengan yang lain dan masih senyum-senyum sendiri. Mengamati betapa cocoknya Ray bersama Kiran.

Dan Tania juga begitu. Tania bisa melihatnya, Ray anak baik-baik. Ia yakin itu. Ia akan percaya Ray.

"Ray, Tante titip Kiran ke kamu ya" kata Tania ke Ray

"Ma, Kiran bukan anak kecil lagi" jawab Kiran

"Kamu itu perempuan, berubung punya temen kayak Ray, mama ingin Ray menjaga kamu" kata Tania

"Siap tanteeee" kata Ray

***

Tbc🤙

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang