32.Lanjutan 31:)

71 4 0
                                    

"Lagu ini sederhana. Tapi, lagu ini untuk seseorang yang sekarang lagi di Yogyakarta. Maaf jadi curhat ya? Haha. Tapi semoga kalian suka"

Kiran memulai permainan piano nya itu dengan serius dan segenap hati sehingga terdengar sangat luar biasa walaupun belum sampai lirik.

Oooo .. Ooo...
Oooo... Ooo...

Indah ceria masa-masa berdua bersama mu (saat itu)
Canda tawa manis lugu mu saat itu (aku cinta kamu)
Tak ingin aku berpisah sebentar saja
Kurasakan dunia milik berdua
Aku selalu salah tingkah
Saat didekatmu, kamu tetap yang terindah
Jangan pernah berubah
Berdua meraih mimpi kita

Oooo...Oooo...
Oooo...oooo..

Kadang ada masalah yang pernah kita hadapi (hidup ini)
Jangan ragu kau dan aku pasti bisa lewati lewati..
Percayalah ku akan selalu bersamamu
Karna itu sebuah janjiku padamu

Aku selalu salah tingkah
Saat didekatmu, kamu tetap yang terindah
Jangan pernah berubah
Berdua meraih mimpi kita uou..

Aku selalu salah tingkah
Saat didekatmu, kamu tetap yang terindah
Jangan pernah berubah
Berdua meraih mimpi kitaaaa

Aku selalu salah tingkah
Saat didekatmu, kamu tetap yang terindah
Jangan pernah berubah
Berdua meraih mimpi kitaaaa

Meraih mimpi kitaaaaa

Berdua berdua meraih mimpi kita

Ooooo..

Permainan piano Kiran selesai. Tepuk tangan yang meriah terdengar jelas ditelinga Kiran. Ia menyunggingkan bibirnya menjadi sebuah senyuman manis andalannya.

Kiran memegang mic nya "Makasih" kata nya sambil membungkukkan sedikit badannya. Lalu Kiran meletakkan mic nya dan kembali ke tempat semula.

Kiran mendudukkan badannya di kursi tempatnya menghapal not dan lirik lagu. Lalu seorang panitia berjalan menuju jalan yang menurut Kiran tidak dilewati orang lain.

Entah dorongan dari mana, Kiran mengikuti panitia itu dengan sembunyi-sembunyi sambil kebingungan. Panitia lain belum ada tuh yang lewat sini. Apalagi gue sama peserta lain. Batin Kiran.

Panitia itu merasa diikuti. Dan menoleh kebelakang, dengan sigap, sebelum panitia itu melihatnya, ia sembunyi. Lalu panitia itu jalan kembali. Cukup jauh. Sampai panitia itu menghampiri seseorang yang tampaknya adalah peserta. Kiran bersembunyi di balik kardus. Duduk di lantai. Bersembunyi dan memperhatikan serta menguping

Kiran menyipitkan matanya sedikit. Lalu tampak lah seorang gadis yang pasti peserta. Gadis itu menyodorkan amplop tebal yang Kiran pastikan isinya adalah uang. Panitia itu sempat menoleh kanan kiri

"Tenang aja, orang jarang lewat sini" kata gadis itu

Dengan senang hati panitia itu mengambil amplop tebal itu. "Jangan lupa perintah gue" kata gadis itu

"Beres itu mah" kata panitia itu.

***

Kiran duduk disamping Oma nya. Melihat MC yang baru saja datang ke atas panggung kembali.

"Jadi, kita akan mengumumkan pemenang dari lomba ini. Penasaran gak?"

Gue mah yakin nomor  32

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang