"Eh, itu nada nya salah" kata pak Giyo selaku guru privat Kiran
"Yang bener ini" Lanjutnya.
"Ulang dari awal"
Kiran mengulanginya dari awal. Gurunya tidak genit. Ah, kenapa harus nethink? Pothink aja.
Kiran memainkan Piano nya dengan jemari yang lincah. Setelah beberapa kali salah. Sekarang ia lincah. Tentang lagu? Kepo kalian!
Disaat lagu selesai, pak Giyo bertepuk tangan. "Bagus Kir. Pertahankan sampai besok" Katanya dan dibalas senyuman oleh Kiran
"Oke, selesai untuk hari ini. Good luck!" Kata Pak Giyo
"Makasih pak" kata Kiran dengan senyum manis
***
"Kangen ah. Mau peluk kamu" kata seorang laki-laki dilayar handphone dengan muka baru bangun tidur
"Modus!" Kata seorang perempuan yang tidak lain adalah lawan bicara laki-laki itu.
"Baru bangun tidur ya?"
"Iya nih"
"Mandi sana. Pasti bau"
"Nggak mau"
"Ray! Mandi gih! Pacaran Mulu!"
"Ck. Iya ma!!"
"Aduh, mama tau dari mana ya Kir? Aku mandi dulu ya! Kamu jangan lupa jaga kesehatan. Dah! Love you!!"
Tutt..
Kiran mengulum senyumnya. Tingkah Ray agak lucu baginya. Kak William ngasih tau mama mungkin. Batin Kiran.
***
"Besok lomba kan? Gimana lesnya Kir?" Tanya oma
"Iya nih Oma, jadi deg-degan. Lesnya lancar kok" kata Kiran menyantap daging di depannya kini
"Good luck Kiran!" Kata Opa yang sedang meneguk air
"Opa bisa bahasa Inggris?" Tanya Kiran
"Iya dong. Tua-tua gini masih smart!" Kata opa menunjuk kepalanya dengan telunjuk
"Opa bisa aja" kata Kiran terkekeh
"Baju nya Oma design sendiri lho Kir!" Kata Oma yang memang seorang designer cukup terkenal
"Beneran?" Kata Kiran dengan mata berbinar-binar
"Cius dehhh" kata Oma
***
"Tadi aku ulangan. Dapet nilai tinggi lho"
"Berapa?"
"Seratus dong"
"Terus aku harus bilang 'Wow!' gitu?"
"Emmm, nggak juga"
Kiran menarik selimutnya. Sekarang pukul 21.55. Sudah 1 jam mereka video call, namun keduanya enggan untuk memutuskan video call mereka.
"Dingin ya"
"Sini, aku peluk"
"Jauh"
"Tapi hati kita kan dekat"
"Basi anjing" Sahut William yang berkutat dengan laptopnya
"Kalo sirik bilang"
"Kok jadi berantem sih?"
"Kak William kan nyebelin"
Kiran dan Ray melakukan video call sudah 2 jam. Oma Kiran sudah mengingatkan untuk tidur dan jawaban Kiran "Bentar lagi", tapi Kiran belum juga tidur.
Kiran dan Ray membahas hal yang menurut mereka asik. Sampai jam 23.00, Kiran tertidur dan Ray berbisik di hadapan kamera "Mimpi indah my Princess. Good luck for tomorrow. I love you so much forever"
Tutt ..
***
Alarm disamping Kiran sangat mengusik tidur indahnya itu. Ia mematikan alarmnya. Dan menarik selimutnya kembali. Berkali-kali. Hingga jam 05.40 Oma nya berteriak sangat keras dan Kiran menghiraukan nya. Omanya sampai mengguncang tubuh Kiran.
Kiran membuka matanya yang terasa berat. "Iya Oma, Kiran shalat" kata Kiran menuruni pulau kapuknya itu
Kiran melakukan shalat subuh. Ia berdoa agar dia bisa diberi kesempatan ke London. Karena biasanya ia hanya lomba batas Nasional. Dan sekarang? Sampai internasional! Kesempatan yang sangat di impi-impikan oleh Kiran
***
Kiran sedang mengingat-ingat not dan lagu yang akan ia bawakan dipanggung nan besar itu. Saingannya sangat berat. Ia ragu jika ia akan menang. Tapi ia akan tetap berusaha.
"Peserta selanjutnya, peserta nomor 32. Zanna Kirania Genta dari ArGen School!" Ucap MC dan langsung berbalik ke tempatnya
Kiran mulai lebih gugup. Demam panggung. Ah, rasanya minder karena lawan yang penampilannya tampak bagus.
Kiran melangkahkan kakinya ke panggung besar nan tinggi itu. Disana tersedia piano. Untung gue hapalin tadi!
Kiran melihat kearah penonton. Omanya tersenyum melihatnya yang tengah naik ke panggung mengenakan baju design nya sendiri
Kiran mulai duduk di depan piano.
"Lagu ini sederhana. Tapi, ini untuk seseorang yang sekarang lagi di Yogyakarta. Maaf jadi curhat ya? Haha. Tapi semoga kalian suka"
***
Ini part nya Kiran semua ya?🤣
Gantung:(
Ini mau double part kok:)Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Gitar?
Novela JuvenilKedua belah pihak di pertemukan karena sebuah ajang lomba. GITAR. Keduanya suka benda itu. "Jika pusat tata Surya adalah matahari, maka pusat gue adalah Zanna Kirania Genta" -Galen Ray Arion "Cinta tak bisa dipertanyakan dan dipermasalahkan. Aku men...