Hari ini Kiran tidak bisa menggunakan mobilnya, karena mobilnya dipinjam Adit.
Gak modal banget jadi cowok
Itu adalah makian Kiran didalam hatinya. Ia jadi menelpon Ray dan tidak ada jawaban. Karena itu pula ia naik GOJEK untuk pertama kalinya.
Saat tiba disekolah, semuanya terlihat sama. Kecuali satu laki-laki yang sekarang bersama seorang gadis.
Kiran menatap Ray dan Dita tanpa sepengetahuan mereka. Ia tidak ingin melihat pemandangan yang melihatnya sakit itu, apalagi Ray yang kemarin ogahan sekarang mau-mau aja.
Dilihatnya Fely yang sedang celingak-celinguk mencari seseorang.
"Kenapa Lo?" Tanya Kiran
"Nah! Kebetulan, gue nyontek pr fisika dong" pinta Fely
"Hidup Lo nyontek Mulu dah!" Kata Kiran menoyor kepala Fely
Fely cengengesan dan tidak menjawab, ia tau kalau Kiran akan memberinya contekan. Kiran memberikan contekan dan duduk disamping Fely dengan kepala di sandarkan ke dinding.
***
Istirahat sekolah, semua orang berhamburan ke kantin. Mengisi perut yang lapar.
Disinilah Fely dan Kiran, dipojok kantin. Pisah meja dengan Ray dkk. Ini tidak seperti biasanya.
Tadi, Kiran tersenyum ke Ray saja Ray hanya diam dengan muka datar dan menatap nya tajam. Dan parahnya lagi, Dita ada disampingnya. Memeluk lengan Ray dan bermanja-manja. Ray? Dia melayani. Disitu Kiran seperti hancur berkeping-keping
Saat Fely mengajak Kiran bergabung dengan Ray dkk, Kiran menolaknya, Kiran tidak mau lebih sakit dari sekarang
"Jangan sedih dong, Lo kan kuat. Gue tau gimana rasanya jadi elo" kata Fely menggenggam tangan sahabatnya.
Kiran membalasnya dengan tersenyum.
Percayalah, dibalik senyum yang manis terdapat luka yang pahit didalamnya.
***
Pulang sekolah, Kiran melangkahkan kakinya mantap. Dan langkah itu tidak mantap lagi sejak Kiran melihat Ray dan Dita berjalan beriringan. Dan diparkiran, Ray memasangkan helm ke Dita.
Kiran meremas baju di dada nya. Rasanya sakit. Percayalah. Ia ingin langsung pulang, namun apalah daya, dia harus mengikuti kegiatan OSIS yang pertama kalinya.
Kiran mengeluarkan buku absen setibanya diruang OSIS. Semuanya hadir. Ia duduk ditengah-tengah waketos dan bendahara. Ia menangkup dagunya di telapak tangannya. Ia hanya melihat, tidak menyimak. Sampai ia melamun karena Ray yang menjauh tanpa sebab dan tidak membalas senyumannya.
"Kiran" panggil Ketos yang bernama Kenzo membuyarkan lamunan Kiran.
"Lo sakit?" Lanjutnya
"Nggak kok, lanjut aja" jawab Kiran tersenyum
***
Pulang dari kegiatan OSIS tadi, ia harus naik GOJEK lagi untuk kedua kalinya.
Ia melihat handphone nya. Disana yang biasanya tertera nama Ray, sekarang tidak ada. Memberi kabar saja tidak. Oh tuhan, kuatkan akuuu!!
Setiba di rumah, terlihatlah Nerissa yang menonton drama Korea. Adiknya ini, sudah K-Popers, suka drama Korea. Terkadang Kiran sudah tidak kuat mendengar jeritannya karena melihat boyband dan girlband Korea itu.
"Lo kenapa kak? Bete gitu" tanya Nerissa menoleh sekilas ke Kiran dan melanjutkan aktivitas nya
Kiran tak menjawab ia menggaruk tengkuk kepalanya sambil menaiki anak tangga. Ia membanting pintu sekeras yang ia mampu. Baru sehari, belum 1 Minggu, belum 1 bulan, belum 1 tahun, belum selamanya!
Ia membanting tubuhnya ke kasur kesayangannya. Seketika semua memorinya tentang Ray terulang-ulang
Argh! Lo kenapa sih Ray, gue rindu
Gue rindu
Aku rindu, Ray
Zanna Kirania Genta kangen Galen Ray Arion
***
Tbc😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Gitar?
Teen FictionKedua belah pihak di pertemukan karena sebuah ajang lomba. GITAR. Keduanya suka benda itu. "Jika pusat tata Surya adalah matahari, maka pusat gue adalah Zanna Kirania Genta" -Galen Ray Arion "Cinta tak bisa dipertanyakan dan dipermasalahkan. Aku men...