13.No

103 3 1
                                    

"Sebenernya...gue..." Kata Ray gugup

"Lo kenapa?" Tanya Kiran

"Gue, sebenarnya udah suka sama Lo. Awalnya gue gak sadar, tapi setelah berhari-hari, gue sadar. Gue cinta sama Lo" kata Ray dijeda.

Kiran terbelalak kaget mendengar semua itu. Dia tidak menyangka apa yang dikatakan Fely benar.

"Lo mau gak---jadi pacar gue?" Kata Ray menyodorkan bunga yang dipegang nya tadi.

Lagi, Kiran kaget mendengar hal itu. Baginya ini terlalu cepat. Dia belum siap. Oke, jantung Kiran memang selalu berdegup kencang saat di dekat Ray. Tapi, bukankah mereka bertemu kurang lebih baru 2 Minggu?.

Lama Kiran berfikir, dan pundaknya ditepuk cowok disebelah nya.

"Maaf Ray, gue belum bisa" kata Kiran menunduk

"Iya, gak papa. Tapi, gue harap kita masih bisa kayak gini" Jawab Ray

Kiran mendongakkan kepalanya. Ray menyodorkan bunga yang ada ditangannya. "Ambil aja" Kata Ray

Kiran menerimanya. "Makasih" kata Kiran sembari tersenyum manis. Ray mengacak rambut Kiran gemas.

"Ih, Ray! Rambut gue!!" Kata Kiran kesal

"Salah sendiri, bisa secantik gitu" kata Ray.

Kiran malu, dan pipi nya memerah akibat kata-kata Ray barusan. "Udah ah, mau pulang ato jalan-jalan?" ajak Ray. "Atau mau kerumah gue dulu?" Lanjut Ray

"Mau pulang. I'm so tired"

"Sini peluk. Biar capeknya ilang" kata Ray merentangkan tangannya.

"Ih, kesempatan dalam kesempitan!!!" Kata Kiran mencubit tangan Ray.

"Awww, sakit" kata Ray

"Ayo, gue mau pulang" Kiran langsung berjalan menjauhi Ray. Ray yang ditinggalkan, langsung menyamakan langkah nya dengan Kiran.

***

"Makasih udah anterin" kata Kiran

"Gak usah pake makasih segala. Nyantai aja" kata Ray

"Masuk dulu aja" kata Kiran

"Gak usah, gue pulang dulu

"Ati-ati yaa" kata Kiran melambaikan tangannya sembari tersenyum saat Ray melajukan motornya.

***

"Assalamualaikum" sapa Kiran

"Waalaikumsalam" jawab semua yang ada di rumah termasuk bi Via.

"Mau makan dulu non?" Kata bi Via melihat Kiran terlihat lesu

"Gak usah bi, Kiran ke kamar dulu ya" kata Kiran ke semua penghuni rumah

Kiran menaiki tangga dan kemudian membuka pintu kamar nya. Dia meletakkan tas nya sembarangan lalu membanting tubuhnya ke kasur.

Gue gak salah denger apa?

Kok cepetan amat

Gercep ugha

Tapi,--- arghhh!! Sudah lah

***

Ray merebahkan tubuh nya di kasur. Lalu membatin

Apa gue kecepatan ya?

Terlalu gercep ya?

Tapi, gue seneng bisa ngungkapin semuanya sebelum terlambat.

Argh!! Gue ajak temen aja ke sini

Niko ganteng😎

Ray:
Lha. Kok?? Nama grupnya?!!

Niko:
Kenyataan kok, sans

Vito:
Ada yang punya kantong plastik?
Gue mau muntah:)

Aldo:
+2

Ray:
Ada di sini, klean semua kesini ya!
Sekarang. Ga Ada Penolakan!!!!

Aldo:
Ashiyaaaaap!!

Niko:
+2

Vito:
+3

Tak lama, ke tiga temannya itu datang ke kamarnya. Lalu duduk di samping Ray yang seperti-- menyesal?

"Lo kenapa Ray?" Tanya Aldo

"Gue mau minta saran sama Vito noh. Dia kan ahlinya cinta." Jawab Ray

"Ahlinya udah disini kok nyet. Aman" kata Vito membanggakan diri

"Sa ae Lo njing" jitakkan Niko ke kening Vito

"Gue mau cerita, mau denger gak?" Kata Ray lirih. Seketika ruangan itu hening. Teman-temannya menatap Ray. Ada yang salah dengan Ray

"Apa masalahnya?" Kata Vito

Ray menceritakan semuanya. Niko, Vito, dan Aldo sontak kaget. Baru kali ini mereka mendengar Ray nembak seorang cewek. Catat. C E W E K.

"Gercep banget kamu nak. Bapak bangga" kata Aldo

"Keren-keren" kata Niko

"Mungkin, Kiran bukannya gak suka sama Lo. Mungkin terlalu cepat untuk Kiran. Lo buat dia nyaman dulu. Buktikan ke dia, kalo Lo suka sama dia, cinta sama dia. Jangan menyerah bro" kata Vito mengelus punggung Ray.

"Semangat bro!! Biar gak jomblo terus!" Kata Aldo. Sedangkan dia sendiri jomblo

"Gue mah lagi PDKT" kata Niko

"Hah?!!!" Ketiga nya kaget

***

Tbc😔

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang