Kiran mengerjapkan mata nya beberapa kali kemudian duduk dan memijit pelipisnya. Kepalanya sangat pusing dan dia baru ingat jika dia punya penyakit tipes. Well, badannya sakit berkali-kali lipat.
Orang yang berada disampingnya terusik dan terbangun dari tidurnya karena Kiran bergerak. Orang itu mengerjapkan mata nya dan melihat Kiran.
"KIRAN! YA ALLAH! ALHAMDULILLAH WASYUKURILLAH!!! BADAN KAMU MASIH SAKIT? APA KITA PERLU KERUMAH SAKIT?"
"Ray berlebihan ah. Kiran gak papa" kata Kiran terkekeh
"Makan dulu ya?" Kata Ray mengambil bubur di atas nakas.
"Gak mau. Kiran gak suka" Kiran menutup mulutnya dengan kedua tangannya bak anak kecil yang tidak mau makan sayur
"Kamu harus makan. Biar cepet sembuh. Nanti kamu kurus gimana? Kan gak ada yang makan banyak lagi" kata Ray memberikan sesuap bubur ke mulut Kiran
"Ih, Kiran gak mau Ray! Kiran gak suka bubur!" Kata Kiran menggelengkan kepalanya
Sabarkanlah hamba menghadapi spesies yang kalau sakit kayak anak TK ini ya Allah!
"Kiran, gak boleh gitu. Buka mulutnya" kata Ray memberikan sesuap bubur
"Gak! Kiran gak suka bubur Ray! Kiran mau yang lain!"
"Kalau kamu gak makan, terus bubur ini siapa yang makan? Gak baik mubazir"
"Yaudah, Ray aja yang makan"
"Kiran, kalau kamu gak sembuh, aku bilang apa ke orang tua kamu?"
"Y-ya, bilang aja Kiran gak mau makan"
Ray meletakkan bubur itu diatasi nakas. Lalu menangkup pipi Kiran dan menatap Kiran lekat.
"Kiran gak kasihan sama keluarga Kiran kalau Kiran sakit? Kasihan mereka nangis kalau Kiran sakit. Kasihan pacar Kiran kalau Kiran sakit. Nanti pacar Kiran gak bisa semangat kayak dia disamping Kiran" kata Ray membujuk Kiran seperti membujuk anak kecil
"....."
Ray mengambil bubur itu lagi.
"Buka mulutnya ya? Aaaa"
Kiran akhirnya membuka mulutnya dan menerima bubur itu dengan terpaksa. Kata-kata Ray membuat nya terdiam dan menerima apa yang diperintahkan Ray.
"Gitu dong" kata Ray mengacak rambut Kiran gemas
Kiran tersenyum dan menerima setiap suapan yang di beri Ray.
***
"Oke anak-anak, jadi kita akan membagikan kelompok untuk tugas IPS kali ini. Buat poster sebagus mungkin yang ada sangkut pautnya sama yang seperti bapak jelaskan tadi. Ingat, jangan di print. Tapi digambar" ujar pak Joko
"Baik pak" ujar semua murid
Pak Joko menuliskan semua anggota kelompok. Dan kebetulan Kiran dan Fely satu kelompok.
"Semua kelompok buat jadi satu meja. Diskusikan semua yang akan kalian lakukan tentang poster dan kapan kalian latihan beserta sumbangan membeli alat maupun bahan"
"TIDAK ADA YANG MEMBELAKANGI PAPAN TULIS DAN MEJA DIANGKAT! JANGAN DIGERET!"
Semua nya sontak mengangkat meja dan kursi masing-masing.
"Kita kapan kerja kelompoknya nih?" Tanya Raya teman satu kelompok Kiran
"BESOK! TITIK GA PAKE KOMA" Kata Fely
"Oke, fix! Besok!"
"DIRUMAH GUE TITIK!" Kata Fely lagi
"Si Eneng pake titik terus" kata Alex
"Sumbangan berapa?" Tanya Kiran
"Sumbangan 5 ribu aja biar adil" kata Dono
"Sini uang nya! Biar gue yang beli" kata Fely
Semuanya mengeluarkan uangnya dan memberikan kepada Fely. Tetapi Alex hanya mengamati uangnya yang tersisa 5.000. Tetapi langsung direbut Fely
"Oh my God! Uang gueeee" kata Alex dramatis
"Bodo"
Kiran dan yang lainnya sedang mendiskusikan tentang kerja kelompok mereka. Tetapi tidak dengan Fely. Ia sibuk dengan rencana lainnya. Ia pun tersenyum mengingat rencana nya yang akan segera dilaksanakan
***
Maaf tentang slow update guys! Makasih yang udah nungguin.
Vomment!
Share!
Tbc💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Gitar?
Teen FictionKedua belah pihak di pertemukan karena sebuah ajang lomba. GITAR. Keduanya suka benda itu. "Jika pusat tata Surya adalah matahari, maka pusat gue adalah Zanna Kirania Genta" -Galen Ray Arion "Cinta tak bisa dipertanyakan dan dipermasalahkan. Aku men...