"Wah, pasti semua nya lagi deg-degan nih, tanggung jawab Lo!" Kata MC yang satu lagi.
"Hahaha, jadi, kita bakal langsung saja" katanya, dan tersenyum ke MC yang satu lagi.
"Jadi, pemenang nya adalahh---" katanya menggantung peserta dan membuat suasana semakin deg-degan. Sementara Kiran tidak sadar menggenggam tangan Ray. Dan Ray hanya tersenyum ke arah Kiran dan membalas genggaman nya.
"Pemenangnya---- ArGen School!!!" Kata MC itu
"Congratulations ArGen School!" Lanjut MC satu lagi.
Semua orang bertepuk tangan. Kiran kegirangan dan melepaskan genggaman tangan nya, dan memeluk Ray sambil bilang "Gue menangg!!" Katanya yang masih tidak sadar.
"Iya, kita menang" kata Ray yang kemudian mengelus rambut Kiran yang lembut dan berbau coklat itu. Setelah itu mata Kiran membulat dan mendorong badan Ray. Dia tidak salah lihat "Astaga! Mau di taro ke mana muka gue?!" Batin Kiran
"E-eh, sorry. Gak sadar" kata Kiran dengan pipi merah.
"Gak papa" kata Ray tersenyum. Kemudian kedua MC itu melanjutkan kalimatnya.
"Perwakilan ArGen School, silahkan naik ke panggung"
Guru pendamping ArGen school, langsung menatap Ray dan Kiran dan menunjukkan isyarat bahwa mereka harus naik ke panggung. Ray dan Kiran naik ke panggung dengan senyum yang merekah di wajah mereka.
Lalu, MC itu membawakan piala beserta piagam untuk keduanya. Lalu MC itu menyerahkan piala beserta piagam nya ke Kiran dan Ray. Di piagam yang di pegang Kiran itu terdapat nama Zanna Kirania Genta. Sedangkan yang di pegang Ray terdapat nama Galen Ray Arion.
"Tepuk tangan yang meriah untuk ArGen school!!" kata kedua MC itu. Saat sesuatu jatuh ke bawah dengan sangat banyak, itu memeriahkan suasana panggung yang dinaiki oleh Ray dan Kiran. Sedangkan guru pendamping mereka berdiri sambil bertepuk tangan yang di sertai senyuman.
***
Ray, Kiran, dan guru pendamping mereka kembali ke hotel dekat gedung lomba tadi.
"Selamat Ray, Kiran. Kalian telah mengharumkan nama sekolah" kata Ibu Tia *guru pendamping. Sambil menepuk bahu keduanya
Ray dan Kiran menoleh ke Tia, dengan senyuman andalan mereka. "Dan, kalian terlihat romantis saat pose terakhir" lanjut Tia menggoda. Dan itu membuat keduanya menunduk dengan pipi memerah.
"Dan, selama sehari, kalian di perbolehkan jalan-jalan di ibu kota. Dan itu berlaku hanya untuk peserta, jadi Ibu tidak ikut." Kata Tia
Mereka, maksud ku, Kiran dan Ray hanya mengangguk dengan pipi yang masih merah. Kiran tak sengaja melihat Ray, dan Ray pun begitu. Dan itu semakin membuat pipi mereka memerah.
***
BESOKNYA!
Ray dan Kiran sudah siap. Dan mereka berpamitan ingin pergi berkeliling ibu kota. Ya, mereka orang berada, jadi, sudah sering ke ibu kota.
"Kami pergi Bu" kata Ray dan Kiran mengecup tangan Tia secara bergantian.
"Hati-hati ya, kalo ada apa-apa bilang ke Ibu!" Kata Tia
"Siap Buu" kata Kiran.
Mereka berdua menaiki taksi dan menurunkan kaca mobil yang belum berjalan kemudian melambaikan tangannya ke Tia dengan senyuman. Tentu saja Tia membalasnya.
"Lo udah sering ke Jakarta?" Tanya Ray
"Sering dong. Btw, ke Dufan dulu ya. Gue pen main" jawab Kiran.
"Oh, oke. Ke Dufan dulu ya pak" kata Ray ke supirnya.
***
Tiba di Dufan, Kiran seperti anak kecil yang kegirangan dan bersemangat ingin naik ini itu. Ray hanya tersenyum menanggapi nya.
"Eh, Ray naik roller coaster kuy!" Ajak Kiran
"Ayo, siapa takut"
***
Ucapin Congratulations ke ArGen school dong:(
Tbc🎉🎊🏆
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Gitar?
Ficțiune adolescențiKedua belah pihak di pertemukan karena sebuah ajang lomba. GITAR. Keduanya suka benda itu. "Jika pusat tata Surya adalah matahari, maka pusat gue adalah Zanna Kirania Genta" -Galen Ray Arion "Cinta tak bisa dipertanyakan dan dipermasalahkan. Aku men...