22.Akhirnya, Peka

84 5 0
                                    

Fely menebak kenapa Kiran sejak pelajaran ia diam. Fely tau alasannya Ray, karena foto itu sudah tersebar ke penjuru ArGen school. Bel kemerdekaan murid berbunyi, semuanya bergegas pulang dengan semangat. Tidak dengan Kiran, ia sedang badmood.

"Dah Kir!!" Kata Fely melambaikan tangannya ke arah Kiran kemudian memasuki mobil kesayangannya itu.

Kiran tak menghiraukannya, tersenyum saja tidak. Ia langsung memasuki mobil, namun tangannya di cekal oleh seseorang. Sontak Kiran menoleh. Ternyata cowok yang buat badmood Kiran.

Kiran mengernyitkan dahi nya. Pertanda dia menanyakan kenapa?. "Aku sama Dita nggak ngapa-ngapain kok, aku udah nolak sarapannya, tapi dia maksa aku, jadi aku terima, terus pas dia pergi aku kasih ke temen" kata Ray panjang lebar dan menampakkan ekspresi takut kehilangan.

Kiran menghempaskan tangan Ray lalu langsung memasuki mobil. Ia badmood, sekali badmood ya badmood!!. Lalu ia melesatkan mobilnya itu.

"Kiran, bukain!!" Kata Ray di samping mobilnya.

Kiran meliriknya sekilas, lalu menyetir mobilnya lagi seolah, kalau tidak ada apa-apa disampingnya, padahal Ray selalu mengoceh.

Akhirnya setelah melihat tanggapan Kiran, Ray melajukan kecepatan nya, lalu berhenti didepan mobil Kiran. Kiran terkejut dan langsung menginjak rem. Tak berfikir lama, ia langsung membuka pintu mobilnya dan keluar.

"Minggir, aku mau lewat" kata Kiran

"Kiran, tolong maafin aku" kata Ray memegang kedua tangan Kiran.

Kiran langsung menghempaskan nya. Oke, katakan Kiran terlalu lebay. Hanya karena Dita ia ngambek seperti itu. "Aku. Mau. Lewat!" Kata Kiran penuh penekanan. Lalu membelokkan tubuhnya dan berjalan menuju mobilnya.

Puk!!

Ray memeluk Kiran dari belakang, "Maafin Galen Ray Arion dong Zanna Kirania Genta" bisik Ray ditelinga Kiran. Kiran tentu saja terkejut. Ia akan lemah saat Ray memeluknya dari belakang

"Lepasin!" Kata Kiran memukul tangan Ray

"Gak mau, Galen Ray Arion mau tau princess nya masih ngambek apa nggak" kata Ray

"Ih, iya. Zanna Kirania Genta maafin!" Kata Kiran ketus lalu mencubit tangan Ray

"Gak percaya, orang maafin itu gak gitu caranya" kata Ray yang tentu saja masih memeluk Kiran

"Ck! Gimana?" Kata Kiran memutar bola matanya

"Cara maafin pacar itu kayak gini iya, Zanna Kirania Genta maafin kamu kok, sayang. Sekarang, lama-lama aja peluknya" kata Ray

"Ih! Modus!! Iya, Zanna Kirania Genta maafin kamu kok, s-sayang. Sekarang, lepasin pelukannya ya" kata Ray seolah berkata manis

"Ih! Nggak kayak gitu, tapi kayak gini, sekarang, lama-lama aja peluknya" kata Ray

"Yaudah, terserah, aku ngambek lagi ini" kata Kiran

Ray akhirnya menyerah dan melepas pelukannya. Lalu memegang kedua pipi Kiran dengan telapak tangannya. "Jangan ngambek lagi, kalau kamu ngambek, cantik nya jadi 1000× lipat. Nanti aku pengen cium. Terus Khilaf deh" kata Ray membelai lembut pipi Kiran

"Ih! Aku mau pulang, bete sama kang gombal!" Kata Kiran lalu pergi begitu saja. Ray tersenyum melihat Kiran yang tadi pipinya memerah dan salting. Ray menggelengkan kepalanya sedikit lalu pulang kerumahnya.

***

Tbc😍

Jan jadi silent reader dong:( hargai karya para penulis di wattpad. Cari ide itu gak segampang yang kalian pikirkan.

Btw, ini chapter terpendek Saia😂

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang