36.Kocak(2)

74 2 2
                                    

Kiran dan Ray sedang duduk di kantin. Bersama Aldo, Niko, Vito dan Fely. Tentunya. Kiran melahap baksonya dengan rakus tanpa malu. Untuk apa malu? Ray sudah tau yang ini.

"Eh, kemaren ada yang nggak bisa berenang lho!" Kata Kiran menyindir Ray

"Serius?! Siapa?" Tanya Fely

"Yang disamping gue nih!" Kata Kiran

Ray menggerutu kesal. Ia bisa berenang! Bisa! Hanya saja dia panik. Jadi badannya terasa kaku.

"SERIUS LO?! WOI! RAY GAK BISA BE--" Kata Niko terpotong karena Ray mengumpankan kerupuk ke mulut Aldo

"Perasaan gue Lo bisa berenang deh Ray, kok sama Kiran nggak bisa?" Tanya Vito

"Iya sih" kata Niko manggut-manggut

"Postingan baru Lo romantis banget Kir" kata Fely mengalihkan pembicaraan

"Uhukk..uhuk!!" Kiran tersedak. Padahal lagi nikmat-nikmatnya.. Batin Kiran

"BUCIN ah dasar" kata Aldo

***

"Lo udah pr Kir?" Tanya Fely disamping Kiran

Kiran menoleh, membelalakkan matanya "SERIUS LO? WHAT THE ... NYONTEK YA!!" Kata Kiran

"Nih, budayakan nyontek" kata Fely memutar bola matanya

"Selamat siang anak-anak" kata-kata itu.. membuat Kiran hampir pingsan bagaimana ini ya Allah! Batin Kiran

"Kumpulkan pr kalian didepan. Sekarang. Ibu hitung sampai 5 kalau belum terkumpul, nggak ibu terima dan nilai kalian KOSONG" ibu Hana menekankan kata Kosong. Kemudian ia mulai menghitung

"1!!" Semua murid terlonjak kaget lalu gelagapan mencari pr dan mengumpulkan nya di depan

"2!!"

"Gimana ini Fely?" Tanya Kiran

"Mampus Lo" bisik Fely

Kiran menggerutu dan pasrah. Akhirnya ia kumpulkan yang ada saja. Ah, jika ibu itu tahu, ia akan menghukum Kiran berlari keliling lapangan. Kiran tidak suka berlari.

Setelah ibu Hana selesai menghitung, ia menyuruh murid nya mengerjakan tugas selagi ia mengoreksi. Kiran tidak tahu apa jadinya nanti, tapi masabodo.

"Zanna Kirania Genta" panggil Ibu Hana

Mati gue!!!

"I-iya Bu?" Jawab Kiran gugup

"Kenapa yang kamu tulis cuma segini?"

"Anu bu--"

"Lupa ngerjain paling Bu!!" Teriak salah satu murid yang memang suka mengompori guru.

What the...

Kiran menelan Saliva nya. Ah, inilah yang Kiran tidak suka.

"Kamu ibu hukum hormat bendera sampai jam istirahat!" Kata ibu Hana

Semua murid melongo tak percaya. Biasanya ibu Hana akan memberikan hukuman mengelilingi lapangan. Dan sekarang? Hormat bendera?

Kiran melangkah keluar, mulai hormat ke tiang bendera. Jika ia lari, maka hukumannya akan lebih berat. Kenapa ia bisa tidak tahu jika ada pr?

***

"Pelajaran ibu Hana 2 jam, gue dihukum sejak awal pelajaran. 2 jam tiang...." Batin Kiran

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang