Kiran berjalan bersama Fely, dia berfikir Entah mengapa, Ray sering mengajaknya jalan-jalan belakangan ini.
"Fel, Ray itu kenapa ya?" Tanya Kiran
"Emang Ray kenapa?" Jawab Fely
"Dia tuh akhir-akhir ini sering ngajakin gue jalan. Terus, sering antar jemput gue. Sering ngobrol sama nyokap bokap, sama adik juga" jelas Kiran
"Dia itu suka sama Lo, Zanna Kirania Genta" kata Fely sedikit meyakinkan.
"Ck. Gue gak percaya" Kiran menjawab lalu melipatkan tangannya
"Liat aja nanti"
Sampai di kantin, Kiran melihat Ray bersama 3 temannya, Aldo, Niko, dan Vito. Saat Kiran kembali fokus berjalan, tangannya tiba-tiba dicekal seseorang. Dan orang itu menarik tangan Kiran dan mendudukkan Kiran di meja kantin.
Fely ikut duduk di depan Kiran. Satu meja itu bisa menampung 6 orang. Dilihatnya Ray mendudukkan Kiran di sampingnya. Sedangkan di samping Laras ada Aldi, Niko, dan Vito.
"Ih Ray, ngapain gue di dudukin ke sini?" Ketus Kiran
"Duduk disini aja, jangan bawel. Mau pesen apa?" Tanya Ray
"Bakso satu sama jus strawberry"
"Tunggu ya" kata Ray berdiri dari kursi.
"Eitssss, tunggu dulu bro" kata Aldi
"Apaan lagi nyet?" Jawab Ray
"Kita-kita juga pengen pesen. Pesenin dong, sekalian Laras" jawab Niko
"Tau nih, pacarnya doang yang di pesenin" lanjut Vito
Laras menganggukkan kepalanya. Ray memutar bola matanya. Sahabatnya ini telah mengganggu moodnya
"Bodo. Pesan sendiri" kata Ray mendengus kesal
"Udah Ray, pesenin aja" kata Kiran
"Yaudah, mau pesen apa kalian?" Tanya Ray
"Nasi goreng sama es teh" kata Laras
"Samain sama Laras yang gue yak" ujar Niko
"Mie pangsit sama jus mangga" kata Vito
"Bakso sama jus mangga" kata Aldi
"Untung daya inget gue kuat" kata Ray mendengus kesal ke stand tempat belanja.
Tidak lama, Ray membawa 2 mangkok bakso ke tempat duduk. Dia memberikan satu mangkok bakso ke Kiran. Dan satu lagi untuknya.
"Mana yang kita Ray?" Tanya Niko
"Tangan gue cuma ada 2 goblok. Lo pikir gue pelayan di Padang yang bisa bawa piring banyak huh?" Kata Ray emosi
"Selow dong, cuma nanya juga" kata Aldi
"Nanti ada yang bawain dari stand juga" kata Ray.
***
Pulang sekolah, Ray menunggu di depan kelas Kiran. Saat Kiran keluar, Ray sudah di depannya.
"Ke taman kota dulu yuk" Ajak Ray
"Yaudah, ayok" kata Kiran
Sesampainya di parkiran, Ray memasangkan helm Kiran seperti biasanya. Dia harap, Kiran tidak belajar memakai helm agar dia bisa terus memakaikan helm dan mengamati setiap sudut muka cantik itu.
Setelah sampai di taman kota, Ray dan Kiran duduk bersampingan. Kiran berjaga jarak agar dia tidak salah tingkah. Jantungnya sering berdegup kencang jika di dekat Ray, apalagi muka yang senantiasa merah seperti kepiting rebus. Dia akan malu nanti.
Keheningan menghampiri kedua nya. Sampai Ray pergi dan kemudian kembali dengan es krim.
"Makan" kata Ray sembari tersenyum menyodorkan es krim coklat. Ray tau Kiran suka coklat, aroma coklat.
"Makasih" Kata Kiran tersenyum menerima es krim coklat itu
"Pengen banget gue cubit pipi bakpau nya itu!!" Batin Ray
***
Saat sore tiba, Ray mengambil sesuatu dari dalam tas ransel nya. Saat di keluarkannya, Kiran keheranan. Untuk apa bunga itu? Apa dia mau ngasih ke orang? Nembak orang? Pertanyaan demi pertanyaan itu muncul terngiang di kepala Kiran
"Emm, Kir. Gue mau ngomong sama elo" Kata Ray
"Ngomong aja" Kata Kiran
***
Tbc❓
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Gitar?
Fiksi RemajaKedua belah pihak di pertemukan karena sebuah ajang lomba. GITAR. Keduanya suka benda itu. "Jika pusat tata Surya adalah matahari, maka pusat gue adalah Zanna Kirania Genta" -Galen Ray Arion "Cinta tak bisa dipertanyakan dan dipermasalahkan. Aku men...