18.Gitar(2)

112 4 0
                                    

Kiran dan Ray sampai di sebuah taman. Di sana memang sudah ada gitar. Kiran tau gitar itu. Gitar itu punya Ray.

"Kir?" Ray melihat Kiran

"Hmm?" Kiran juga melihat Ray. Tatapan mereka beradu. Dengan sekuat tenaga dan mengumpulkan keberanian, Kiran tetap menatap Ray.

"Maaf kalo misalnya hang out kita gak kayak orang lain. Maaf juga gue gak bisa seromantis cowok lain. Mungkin gue--" kata-kata Ray terpotong karena jari telunjuk Kiran di tempelkan ke bibir Ray

"Jangan bilang gitu. Walau cuma sederhana, gue tetap bahagia, tetap bersyukur masih diberi hidup oleh tuhan. Karena Tuhan juga, gue bisa ada di samping Lo" Kiran berbicara panjang lebar

Ray memeluk Kiran. Tak ia sangka, disaat semua cewek ingin punya cowok sempurna, tajir, pintar, yang pastinya perfect, itu semua tidak berlaku di Kiran.

Kiran membalas pelukan itu. Merasakan nyaman dan wangi dari seorang Galen Ray Arion. "Pinter gombal nya yah" kata Ray terkekeh di bahu Kiran.

Kiran menjauhkan badan Ray. Dan melipat tangan di dada nya serta berpaling badan dari Ray. "Ngambek nih?" Tanya Ray

Kiran tak kunjung menjawab semua pertanyaan. Saat ia menjahili Kiran pun tak ada reaksi nya. Ia akhirnya memutuskan untuk mengambil gitar di sampingnya dan memulai petikan gitarnya serta bernyanyi lagu Teman bahagia- Jaz.

Kiran menoleh sedikit ke Ray. Cowok itu cepat sadar jika diperhatikan. Ia pun menoleh ke Kiran. Senyum Ray mengembang mengedipkan matanya sebelah.

Kiran yang mood nya membaik mendekati Ray. Dan menyanyi bersama Ray. Ray mendekatkan badan Kiran ke badannya lalu Kiran menyenderkan kepalanya di bahu Ray yang masih memetik gitar serta bernyanyi bersamanya.

Saat lagu selesai, "Tadi ngambek, sekarang enggak. Dasar Cewek!" Kata Ray meledek menjulurkan lidahnya.

"Untung perempuan" kata Kiran mengelus dadanya

"Bodo ah! Bete" kata Ray. Padahal dia yang meledek dan sekarang senjata makan tuan

Kiran tertawa renyah melihat Ray. Senjata makan tuan. "Kalo ngambek, ngambek aja" kata Kiran

"Oh, Lo ngeremehin gue? Oke" kata Ray langsung menggelitik Kiran. Sampai Kiran terjatuh ke rumput

"Udah, geli Hahahaha" kata Kiran terbata-bata karena geli

Ray menghentikan gelitikannya dan mengajak Kiran ke toko boneka. Ray tau Kiran suka boneka. Jangan tanya dari mana.

"Hoooooooo, gue mau yang itu! Eh, enggak! Yang itu deh!! Eh, enggak-enggak, dua-duanya!!!" Kata Kiran melihat boneka-boneka yang sangat lucu

Beberapa penjaga melihat Kiran dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. "Dia memang suka boneka" kata Ray meyakinkan orang disana

Penjaga toko mengerti akan ucapan itu. Ray mengajak Kiran memilih-milih boneka itu. Kiran tampak antusias. Sementara cewek disana tampak memperhatikan Ray. Dan cowok memperhatikan Kiran.

Aduh!! Sama dedek aja bang

Putusin aja ceweknya, buat gue!

Gak papa sekarang mereka pacaran
Gue mah nanti pacaran halal sama ceweknya

Punya Instagram gak sih?!
Kepo gue!

Aduh, masnya ganteng!

"Aduh, Ray. Gue kalo disuruh milih nih ya, gue mau semuanya!!" Kata Kiran kebingungan

"Kalau gue yang milih mau?" Tanya Ray melihat boneka incarannya

"Iya" kata Kiran.

Ray meletakkan tangannya di pinggang, menyisakan celah untuk Kiran menggandeng tangannya. Kiran hanya menuruti. Maksudku, menggandengnya.

Ray memanggil penjaga toko itu dan menyuruhnya membawa ke kasir. Pasalnya boneka itu berukuran besar.

"Besar banget bonekanya" tanya Kiran takjub seperti anak kecil

"Iya, kayak cinta aku ke kamu" kata Ray mencuil hidung Kiran

"Pftttt" Kiran akhirnya tertawa renyah tak kuasa menahannya

"Kenapa? Kok ketawa?" Tanya Ray

"Sejak kapan Lo pake embel-embel aku-kamu?" Tanya Kiran sambil terkekeh

"Sejak kita menjadi cinta" kata Ray

Blush!

Omagat!! Jan nge- blush dong. Plissss! Aduh, malu gue bisa-bisa

Ray membayar boneka itu. Dan menuliskan sesuatu di pita yang agak besar di boneka itu. Lalu memberikannya ke Kiran.

"Kalau lagi rindu, lagi marah, lagi kecewa sama aku, peluk boneka ini. Insyaallah, aku bakal ngerasain hangatnya pelukan kamu dari jauh" Kata Ray penuh makna

Lalu Kiran mengangguk. Dan mengamati boneka besar itu. Terdapat peluk aku jika kamu rindu Ray❤️. Dan dibawah itu terdapat tulisan lagi Kata Ray, dia sayang, dia cinta sama Kiran. Kata-kata sederhana bisa membuat senyum Kiran terukir diwajahnya. Membuat Ray nyengir kuda.

"Makasih" kata Kiran memeluk Ray

"Iya" kata Ray sambil mengelus rambut Kiran.

"Siapa namanya?" Tanya Ray

"Namanyaaaaa..." -Kiran. Ray mengambil boneka itu lalu berfikir.

"Ini aja deh, Boneka galak. Sesuai sama majikannya" kata Ray namun bisa membuat Kiran mencebikkan bibirnya. Lalu Kiran duduk di bangku dekat toko itu

Terlintas di pikiran Ray untuk menghibur Kiran. Dan semoga berhasil. Ray mencolek badan Kiran menggunakan boneka itu "Kiran jangan ngambek lagi. Tadi, Ray bilang sama ZaGa, katanya Kiran itu jelek kalau lagi ngambek" kata Ray

"ZaGa?" Tanya Kiran

"Iya, Zanna Galen" kata Ray

Lalu Kiran memeluk ZaGa. Padahal dia sedang merajuk tadi. Tapi, entahlah moodnya seketika kembali.

Lalu Ray tersenyum melihat tingkah Kiran.

Semoga, kamu gak bakal sedih karena aku

Seharian, Ray mengajak Kiran berjalan berkeliling kota. Menonton pertunjukan musik di dekat panti asuhan, dan akhirnya, Kiran mengajak Ray untuk bernyanyi bersamanya menghibur anak panti. Kebahagiaan selalu datang hari ini.

***

Tbc❤️

Ada Apa Dengan Gitar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang