[9] Bukan aku

258 19 0
                                    

Kembali, senyum yang kau torehkan bukanlah hanya untukku. Tapi untuk semua orang yang ada dihadapanmu.
-ASA-
_________________________

"Nadin,... " ucap  laki-laki itu

"Hay Al, mau ke kantin? " tanya Nadin spontan dengan pipi merah merona diwajahnya.

"Kaga, sendirian aja? " tanyanya.

"Eh pak ketua rohis, misi ya aku ga dianggep ceritanya? " omel Dina.

"Iya. Duluan Nad," ucap Alfan tanpa menggubris Dina. Sampai Dina kesal ditambah temannya yang malah bengong liatin si cowok cuek itu.

"Iyaa Al... Fan, "

"Aaahh, Dinaaaa akuuu ngimpi nih di sapa duluan sama si Doi? Eh ini ngimpi kaga si. Coba deh cubit pipi aku Din cubit. " rengek Nadin

"Plakkk!! "

"Aaduuuh kok malah dipukul sih sakit tau,. " omel Nadin pada Dina yang sedari tadi di sulut emosi.

"Rasain wlee", lanjut Dina yang tengah berjalan meninggalkan Nadin

"Eeeh tunggu Din,"

Sesampainya dikelas, suasana menjadi ricuh dikarenakan Nadin yang sedari tadi berasa mimpi disapa oleh sosok Alfan.

"Ya Allah ini aku ngimpi kali yak. Baper deeh" ucapnya.

"Dasar, cuma disapa aja baper lu" cibir Dina.

"Ussstt, ada apa si? Siapa yang baper?" tungkas Elsa.

"Ini si Nadin ketemu Alfan anak kelas fotografer itu"

"Ooh" Elsa ber oh ria.

"Kembali, senyum yang kau torehkan bukanlah hanya untukku. Tapi untuk semua orang yang ada dihadapanmu, Alfan..."

"Qila, udah baca chat aku?" tanya Nadin,

"Chat?"

"Iya, aku kirimin ss.an chat aku sama Alfan ke kamu. Jam sembilan malem kalo gak salah" ujar Nadin

"Ooh, aku udah tidur keknya."

"Pantes. Ntar di baca yaa. Si Alfan lucu juga" tambah Nadin

"Iya insyaallah, ciee yang ceritanya pendekatan? " timpalku

"Engga kok. Hehee." ucap Nadin

"Eeh, engga eh. Engga salah maksudnya." dukung Elsa dan Dina.

"Sabar ya Qil" ujar Elsa kemudian

"Loh kok jadi aku? " ucapku bingung dengan tingkah laku teman-temannya.

"Eeh, iya sabar ya Qila. Keknya bentar lagi ada cinta segi kerucut nih. Mencengkeram" ledek Dina kemudian

"Apaan sih, kaga bakal"

"Beneran Qil?" ucap Nadin mengeluarkan peletonnya.
* * *

Sesampainya dirumah,...

"Hari ini apaan sih, dikelas mulu tanpa keluar. Ke kantin pun jadi di tunda, gara-gara males ketemu Alfan. Ke mushola untungnya tadi 15 menit lebih awal jadi gak ketemu. Syukurlah kalau gitu. Iiih, laper banget, makan ah...", ucapku seraya aku menuju dapur dan melahap masakan bunda nya.

Menjaga dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang