Aku membuka mataku perlahan tapi aku memejamkannya kembali dan mencoba untuk membuka mataku sekali lagi , lampu di ruangan ini cukup silau pada awalnya tapi hanya butuh beberapa detik saja agar kedua mataku terbiasa dengan cahaya ini . Aku terbangun diatas sebuah tempat tidur tapi aku tak mengenal ruangan ini , perlahan - lahan aku mulai sadar kalau aku tak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali , pandanganku terbatas seperti ada sesuatu yang mencekik leherku . Aku hanya bisa melihat sebuah meja berwarna hijau disudut mataku , diatasnya terdapat sebuah gelas berisikan air putih dan beberapa hal yang tak bisa dengan jelas kulihat hingga sekali lagi aku mencoba tegakkan kepalaku tapi leherku terasa makin sakit . Ya , kini aku dapat melihat sebuah pintu yang tak jauh dari tempat tidur ini dan diatas pintu itu terlihat sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 1.21 , entah dini hari atau siang hari aku tak tahu karena ruangan ini terlihat sangat tertutup dan tidak memiliki jendela sepertinya . Aku coba gerakkan ujung kakiku dan kini aku sadar kalau kedua kaki dan tanganku terikat cukup kencang dan dapat aku pastikan kalau leherku juga terikat oleh sesuatu walau tidak sekencang ikatan pada kaki atau tanganku , aku coba menggerak - gerakkan tubuhku berharap kalau aku bisa lepas dari ikatan ini tapi aku terhenti sejenak saat samar - samar mendengar sebuah suara tawa tak jauh dari kamarku dan tanpa pikir panjang aku berteriak sekencang - kencangnya " TOLONGG!!! " .
Tapi suara tawa tersebut tiba - tiba tak terdengar lagi tapi berganti dengan suara langkah kaki yang bergerak cepat , Sial aku tidak berpikir apapun sebelum berteriak minta tolong , bagaimana kalau orang yang memasukkanku ke ruangan ini dan mengikatku disini adalah orang yang sedang bergerak kemari . " sial ! bodoh banget gw " , ucapku kesal sambil meronta - ronta berharap salah satu dari ikatan ini akan terlepas dengan sendirinya terutama yang terikat pada leherku ini karena cukup longgar daripada ikatan yang lainnya , tapi suara langkah tersebut terdengar semakin dekat hingga berhenti didepan pintu lalu terdengar seseorang sedang memasukkan kunci dan memutar gagang pintu tersebut . Tubuhku terasa lemas secara tiba - tiba dan pandanganku terasa buram saat pintu itu terbuka , hingga saat mataku terpejam semua terasa gelap dan tenang seakan - akan aku tak mendengar suara apapun lagi .
Hingga suara ketukan cukup keras membuatku kembali terjaga , sontak aku langsung menegakkan tubuhku saat terbangun dan melihat sekeliling ruangan yang kini aku kenal karena ini adalah kamar kostku . Yang tadi mimpi ? mimpi yang terasa cukup nyata , pikirku saat itu , "Tim.. Timuurr !!" teriak seseorang dari luar pintu kamarku sambil sesekali mengetuk lagi , aku bergerak dengan keadaan masih setengah sadar dan membukakan pintu lalu terlihat temanku Sam yang sedang berdiri menungguku , " Daritadi dibangunin susah bener , jadi ke kampus bareng ga tim ? " , ucap sam sedikit kesal ,"Sorry sam , baru bisa tidur jam 1an tadi malem , bentar gw cuci muka ama gosok gigi dulu " balasku santai sambil hendak berlalu masuk ke kamar mandi tapi tertahan karena tiba - tiba Sam berkata " Tim , leher lu kenapa ? kok ada bekas merah begitu ? " . Aku yang terdiam sejenak dan tak menjawab pertanyaan Sam lalu melihat kearah cermin , ternyata memang betul terlihat sedikit tanda merah di leherku seperti bekas sebuah ikatan yang membekas , perasaan panik dan merinding tiba - tiba menghampiriku tapi coba kuabaikan untuk saat ini karena merasa memang ada sesuatu yang tak beres tapi aku tak tahu apa itu .
Setelah selesai bersiap - siap akupun beranjak keluar dari kamar tapi saat menutup kamarku mataku tertuju pada jam dinding yang terletak dibagian kepala tempat tidurku , jam itu berhenti di pukul 1 lewat 21 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 Menit
Mystery / ThrillerIni adalah cerita tentang seorang mahasiswa bernama Timur yang mengalami sebuah kejadian aneh setelah bermimpi buruk , kejadian aneh yang terjadi seperti hendak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah Timur sadari , hingga mengarah ke sebu...