11 Menit

169 Menit 00 Detik

Sewaktu aku kecil , aku termasuk anak yang cengeng apalagi soal keisengan teman - temanku yang selalu menjadikanku target saat masih duduk di bangku SD , tapi aku tak pernah mengadu sedikitpun kepada kedua orang tuaku , aku sudah terbiasa mandiri sejak aku kecil jadi aku hanya akan menangis sekencang - kencangnya di sekolah tapi kembali tenang saat sudah dirumah . Hingga suatu hari aku memutuskan melawan balik keisengan tersebut sayangnya aku cukup kelewatan saat itu hingga hampir mencelakakan mereka , pembalasan itu berbuah buruk bagiku karena aku jadinya dijauhi bahkan ditakuti karena satu kesalahan yang tidak aku sengaja . Hingga saat aku memasuki masa SMP aku memutuskan untuk mencari cara agar para bully tidak menjadikanku target dan cara itu berhasil hingga aku memasuki masalah kuliah .

Tapi kini semuanya terasa kembali secara tiba - tiba , aku tak pernah menyadari kalau aku bisa berpikir sejauh ini tapi itu tak masalah karena instingku saat ini berkata kalau Arga adalah orang yang berbahaya dan itu semua beralasan , diburu atau memburu ! . Kini waktu telah menunjukkan pukul 10 lewat beberapa menit dan aku masih berdiri di dekat jendela kamarku menunggu pria berpakaian serba hitam itu muncul , lampu kamar kumatikan agar aku mudah memantau apa yang pria itu lakukan malam ini dan agar aku dapat melihat sedikit bayangan yang terlihat dari balik pintu kamar ini . Tak lama pria berpakaian serba hitam muncul dan kembali berdiri di posisi yang sama seperti kemarin , mantel hitamnya sesekali berkibar menandakan cukup dinginnya angin malam itu dan ia sesekali memperbaiki posisi topinya hitamnya , aku masih tak bisa melihat wajahnya sama sekali . Ia seperti menunggu sesuatu , perintah dari Arga ? kalau iya pasti Arga telah membiarkan gembok di pagar itu tetap terbuka , terakhir aku lihat wanita penghuni lantai 2 itu pergi bekerja lagi sambil menggunakan payung lagi tapi aku yakin ia tidak membiarkan gembok tersebut terbuka begitu saja .

Setelah cukup lama pria berpakaian tersebut berdiri terdiam kini saatnya aku mengabari pemilik warung soal orang yang mencurigakan didepan kostanku , setidaknya ia akan membawa beberapa warga menangkapnya . Dan benar saja beberapa warga yang sepertinya sudah resah dengan kemunculan pria aneh ini coba mendekati dan menyergapnya , pria tersebut kembali memasuki gang disamping kostanku dan semuanya tak terlihat lagi dari jendela ini , tapi sepertinya warga sekitar tak berhasil menangkapnya atau ia berhasil lolos begitu saja . Ck ! , tidak bisa diandalkan memang , tapi biarlah setidaknya 1 masalah selesai berarti tinggal 1 masalah lagi yaitu Arga .

Aku duduk diatas kursiku sambil memegang pisau di tangan kananku , aku akan terus terjaga hingga pagi hari ,pikirku saat itu . Tidak ada yang lebih buruk seperti disergap saat aku tertidur , dan benar saja hingga pukul 3 pagi suara musiknya yang me*mekakkan telinga itu masih terdengar lalu sesekali aku merasa ada seseorang yang terus mondar mandir di depan kamarku dan sesekali knop pintuku terputar pelan lalu kembali pada posisi semula . Ya ! dia panik , suara beberapa warga didepan kostan tadi juga membuatnya kaget , pasti ! , ayo nekatlah sesekali , pikirku sedikit memohon . Aku tau kalau teman - teman berseragammu tidak akan mau mengotori tangannya lebih jauh lagi namun beda urusan jika soal menjebak , mungkin mereka akan membantu tapi kini itu tidak mungkin .

Matahari pagi pun terbit pagi itu , suara kokok ayam membuatku tersadar dari kesiagaanku malam itu . Aku tau dia telah menyerah sebelum jam 4 tadi , tapi cukup sampai disini dulu , kini saatnya beristirahat dan setidaknya aku telah memberinya kesempatan untuk melakukan langkah pertama malam tadi sekaligus membuktikan kalau instingku tidak salah . Kita akan bermain lagi nanti malam dan kini aku yang akan melangkah .

Aku datang ke kampus cukup pagi saat itu , setelah sarapan akhirnya aku masuk kelas dan duduk paling belakang untuk memejamkan mataku tapi entah kenapa rasanya tidurku yang sesaat itu lebih nyenyak dari biasanya .