171 Menit 00 Detik

41 2 0
                                    

" Gila lu , kenapa harus sampe bunuh cewe lu segala ? " , tanya Anne sambil memperhatikan tubuh wanita pekerja pabrik ini sudah tak bernyawa.
" Gw bisa ngerasain kalau diri gw yang lain tersiksa karena cewe seperti ini dan memang lebih baik kalau dia benar - benar hilang jadi dia tidak menggangu sisi gw yang lain . Lagian gw gak pernah suka sama cewe ini tapi karena udah berani nyakitin hati sisi gw yang lain dan gw udah muak sama perasaan kecewanya " , ucapku santai sambil memasukkan kepala wanita ini dalam sebuah kotak.
" Jadi apa rencana lu ? gak mungkin kan tubuh cewe lu dikubur disini juga " , tanya Anne sambil melempar kunci mobil padaku.
" Tau tempat yang paling aman sembunyiin mayat ? " tanyaku sinis padanya
" Ya lu kubur lah ditempat yang jauh " , jawab Anne polos
" Hoo , bener ! tapi masih ada resiko ketauan juga kan ? " , jawabku yang sebenarnya malas menjelaskan padanya
" Jadi gimana ? " , tanyanya lagi padaku.
" Ya didalam kuburan yang udah ada isinya , tumpuk aja disitu. Gw yakin penghuni kuburannya gak keberatan " , jawabku sambil masuk lalu mengeluarkan tubuh Adel yang sudah terpisah dari kepalanya lalu membungkus tubuh tersebut dengan beberapa plastik hitam besar yang cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Lalu berjalan keluar kostan dengan waspada untuk mengambil mobil yang sudah kusewa hanya untuk mengangkut tubuh Adel dan kepala wanita pekerja pabrik tersebut . Aku memang berencana mengubur tubuh Adel di sebuah kuburan yang telah terisi karena jauh lebih tidak mencurigakan dan kotak berisi kepala tersebut di sebuah tempat lainnya , sederhananya adalah dengan mengubur mereka dengan bagian yang terpisah - pisah agar sulit untuk diselidiki lebih lanjut .

Aku memasuki mobil yang bagian jok belakangnya sudah Anne bungkus plastik sebagai alas , cangkul dan sekop juga sudah ia sediakan . Lalu melajukan mobil ini kembali ke kostanku , setibanya dikostan Anne sudah membersihkan semuanya dengan sangat teliti sehingga ruangan tersebut tidak meninggalkan jejak keberadaan kami sedikitpun . Lalu memasukkan tubuh Adel yang sudah terbungkus rapih dan kotak yang berisi kepala tersebut kedalam mobil.

" Kepala Adel udah sesuai perintah gw kan ? " tanyaku pada Anne memastikan kalau semuanya sesuai dengan rencana.
" Udah , lu yakin gak bakal ketahuan kalo kaya gitu ? " , jawabnya sekaligus bertanya padaku.
" Ya , mereka pasti tidak berpikir kalau ada kepala yang terkubur disitu kok " , jawabku santai
" Yakin bener lu ? " , ucap Anne ragu
" Buat apa repot - repot misahin kepala tapi dikubur di satu tempat yang sama , mereka gak akan menggali tempat yang sama melainkan malah mencari di tempat yang lain karena lebih masuk akal dan tidak beresiko " , jawabku agar Anne tidak terlalu khawatir dengan rencana yang memang beresiko ini , sangat beresiko malahan tapi hanya ini cara terbaik yang ada dipikiranku . Belakangan ini aku merasa sudah muak mengawasi dan harus melakukan tindakan agar semuanya kembali normal seperti biasanya. Aku mengambil sebuah buku yang baru kubeli tadi siang dan memberikannya kepada Anne.

" Ini kunci ruangan tadi dan ini buku . Tidak ada yang tau gw punya kunci ini , karena kunci asli ruangan itu cuma dimiliki penjaga kost . Kasih buku ini ke gw sebagai pengingat untuk gw kalau keadaan mulai berbahaya , gw akan menghubungi lu " , perintahku pada Anne.
" Jangan lupa dengan rencananya , kalau tugas lu sudah selesai ubah gaya rambut lu dan tetaplah seperti itu selama lu menjauh " , ucapku menyelesaikan instruksiku pada Anne.
" Iya Tim " , jawabnya singkat.
" Anggap kita impas soal kelakuan bodoh lu yang bunuh orang tanpa rencana waktu lulus SMA " , jelasku pada Anne.

Wajahnya sempat terlihat kesal saat aku mengingatkannya soal kejadian tersebut , aku mendekati wajahnya dan mencium bibirnya sesaat lalu pergi meninggalkannya untuk menyelesaikan sisa tugasku .

11 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang