4 Menit 17 Detik

32 3 0
                                    


" Hah.. ? Si..siapa ? " tanyaku yang masih menangis kepada pria tersebut.

" Masih belum jelas juga maksudnya ? Gw gak nyangka lu seidiot ini "

" Ok ok.. coba lu inget - inget lagi dengan jelas pembicaraan lu dengan Anne kemarin malam "

***


Sebuah pisau kini berada tepat di leherku , wanita ini berbahaya ! pikirku saat itu . Ia berhasil memojokkanku tapi seperti tidak ada niatan untuk membunuhku ,

" Ayo Tim , gw gak punya banyak waktu ! ini gw Anne ! " ucapnya kepadaku , tapi aku hanya terdiam mengangkat kedua tanganku.
" Kalau lu kaya gini terus ! kepala yang lu kubur di hutan itu cepat ato lambat bakal ketahuan ! " , bentaknya lagi kepadaku , kepalaku tiba - tiba terasa pusing , beberapa gambaran seperti melintas dengan cepat di benakku , aku yang berjalan dikelilingi pohon bambu sambil menggenggam kepala seorang wanita , teriakan memohon ampun seseorang yang sangat kukenal , Uggh !! apa ini ?!!
Aku dengan cepat mendorong tangannya yang sedang menodongkan pisau itu dari leherku lalu kujambak rambutnya dan mengunci tangan kanannya ke belakang punggungnya , mengambil pisaunya dan mendorongnya dengan cukup keras kearah tembok , ia terlihat kaget .

" Hoo , lama tidak bertemu Anne " bisikku padanya
" Lepasin gw Tim ! " , pintanya padaku
" Atau apa ?! " , ucapku sambil membenturkan kepalanya sekali lagi ke dinding .
" Bang*sat ! gw cuma mau ngomong ama lu Tim ! " , jawabnya sambil menahan rasa sakit akibat benturan ke dinding tersebut.
" Ya ngomong , masih bisa kan ? " , ucapku lagi.
" Apa maksud lu biarin dia bicara soal Adel ke semua orang ? bahaya tau ! " tanyanya sambil tetap menahan sakit.
" Gw udah bilang kalau gw beda sama lu " , jelasku sambil melepaskannya secara perlahan.
" Trus lu mau biarin gitu aja ? lu mau biarin semuanya kebongkar gitu aja ?!! gw gak pernah sadar lu bisa sebodoh ini Tim " , bentaknya padaku
" Oh ya ?! Apa gw yang keliatan panik sekarang ?!! " , ucapku sambil mendorongnya kembali dan mencekik lehernya hingga Anne kesulitan bernafas atau berbicara lagi padaku.
" Denger baik - baik ! kalau lu gak seenaknya muncul cuma buat ngingetin gw lewat buku 121 itu , keadaan gak bakal ngaco kaya gini ! " , bentakku pada Anne yang semakin kesulitan bernafas , tapi ini memang udah saatnya aku harus membereskan masalah - masalah ini , tapi..

" Tim.. Tim !! Berhenti Tim , jatuhin pisaunya " , ucap Sam yang saat itu mengagetkanku , sial ! aku tak punya pilihan lain.
" Mundur !! atau lu juga bakal mati !! " , bentakku agar ia tetap mundur dan memberikanku ruang untuk lari .

***

" Ahh , itu dia ! sudah tau siapa gw ?! "

" Lu i..ii..itu gw ? " , tanyaku sambil menunjuk kearah wajahnya yang tiba - tiba kini berubah sama persis seperti wajahku . Apa - apaan ini ?!

" Biar gw jelaskan agar gw cepat kembali ke sini " , jawabnya sambil menunjuk - nunjuk dahiku .

" Gw adalah lu dan lu adalah Gw , kita seperti seorang partner dalam otak kita , tugas lu adalah bersosialisasi , belajar dan menjadi orang normal pada umumnya sedangkan tugas gw adalah mengawasi , mempertajam insting dan bertahan . Tugas gw tidak akan pernah maksimal jika gw mendominasi sebagian besar hidup kita , sehingga gw selalu bersembunyi dan hanya muncul jika sesuatu tiba - tiba muncul mengancam atau mengganggu kestabilan tugas lu . Dan Anne adalah orang pertama yang menyadari potensi gw saat kita kecil dulu dan dia adalah orang yang sama seperti kita , punya dua kepribadian yang berbeda tapi cara Anne adalah cara kuno yang tidak efektif . Sisi buruknya lebih menonjol daripada kepolosannya , dia meminta gw untuk melakukan hal yang sama seperti dirinya tapi itu terlalu beresiko menurut gw saat itu . Hingga akhirnya setelah lulus SMA gw dan dia membuat perjanjian kalau akan saling membantu jika kami berdua terlibat dalam masalah dengan syarat gw yang selalu menghubunginya lebih dulu "

" Tapi kenapa gw gak pernah ingat dengan apa yang sudah lu perbuat " tanyaku lagi.

" Seperti yang udah gw bilang , eksistensi gw sangat sedikit dalam hidup kita , mungkin hanya sekitar 4% tingkah laku kita itu gw yang melakukannya walaupun itu adalah hal yang sangat mencolok , tapi itu semua hanya terekam pada ingatan gw sedangkan lu mengingat hampir keseluruhan hidup lu kecuali yang 4% tadi. Itulah mengapa gw lebih cerdas dibandingkan Anne , karena gw selalu mengawasi tingkah laku lu dari belakang dan hanya bergerak jika dibutuhkan , sedangkan lu akan bisa bersikap normal dan tidak mencurigakan sedikitpun setelah tugas gw selesai . Lu gak mungkin percaya bandar narkoba kakap sekelas Arga yang selalu lolos dari kejaran polisi bakal ketakutan cuma gara - gara mahasiswa macam lu kan ? konyol ! , semuanya sudah gw rencanain sebelum Arga berusaha menjebak lu dan salah satunya adalah kepala di dalam kotak itu yang tubuhnya...... "


Aku tiba - tiba seperti mendengar suara seseorang mendekat kearahku , dimana ? pikirku sambil terus mendengarkan langkah yang terdengar hanya beberapa meter dariku . Aku spontan berlari sambil membawa kotak yang kugenggam sangat erat ! karena jika ini terjatuh maka habislah aku . Aku berhenti dibalik sebuah pohon dan mengintip kearah tempatku tadi , walaupun gelap aku masih dapat menangkap bayangan seseorang sedang berdiri disamping tempat aku menggali barusan , siapa itu ?

11 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang