Aku masih tak percaya jika tak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri , memang semua ingatan tersebut terasa kembali perlahan - lahan ke dalam otakku tapi perutku terasa mual jika aku kembali mengingat wajahnya yang tersiksa malam itu.
Aku memukulnya sangat keras saat itu , ia menangis saat aku melakukan itu . Aku berbisik padanya agar jangan berani menunjukkan wajahnya sekali lagi padaku , tapi ia tak terima dengan perkataan itu . Ya , aku sudah memaafkannya dan berusaha agar kita berdua dapat melupakan permasalahan selingkuh tersebut secepatnya . Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku , mulutku memang mengatakan kalau aku telah memaafkannya tapi hatiku tidak ! , rasanya sakit sekali saat itu . Mungkin karena seumur hidup aku tak pernah sekecewa ini , tidak ! hatiku tak pernah sesakit ini .
" Jangan Tim , ampunn !! maafin akuu .. maafin aku Tim " , rengek Adel saat itu.
Tapi aku terus menyeretnya ke ruangan tersebut , aku tak peduli jika ia berteriak . Tapi malam itu hujan sangat deras , sehingga teriakan seakan - akan hilang tertutup oleh suara hujan dan petir malam itu . Ya seperti malam ini , sama persis !.
" Diam ! " , ucapku dengan tenang sambil memukulnya dengan gagang sekop yang sedang kupegang.
Ia hanya terus menangis dan terus menangis sepanjang malam itu , saat itu aku merasa semua ini sudah kelewatan tapi aku tak bisa mengontrol tubuhku . Aku hanya ingin memeluknya dan meminta maaf , tapi aku tak bisa melakukan hal itu . Aku malah masuk ke dalam peti dan menggali lubang yang lebih dalam lagi , tunggu dulu , darimana aku tahu ada sebuah peti yang terkubur disini ? bagaimana aku tahu cara masuk ke ruangan ini ? .
Setelah aku menggali cukup dalam , aku naik dari lubang yang hanya muat dimasuki satu orang tersebut . Tapi aku mendapati Adel sedang menyeret tubuhnya keluar dari ruangan ini , tentu saja ia tidak bisa lari dengan mudah , kaki dan tangannya kuikat cukup kencang saat itu . Habislah aku , dia tak akan pernah memaafkan perbuatanku ini . Aku mendekatinya dan menghajar kepalanya dari belakang dengan sekop yang masih kupegang , dan saat itulah ia berhenti menangis .
Aku menarik kakinya kembali sambil menggerutu , aku baringkan ia di samping lubang tersebut hingga dan tiba - tiba aku mengambil senjata tajam . Aku masih mengingat tanganku terasa berat saat mengayunkan benda tersebut , targetku adalah lehernya , tidak ! jangan ! berhenti ! siapapun tolong hentikan aku ! . Aku berani bersumpah kalau aku benar - benar berteriak saat itu , tapi semuanya terlambat saat ayunan pertama mengenai lehernya . Tubuhnya bergetar tidak karuan saat itu , tapi kenapa aku tak bisa berhenti ?! Kenapa tanganku masih mengayunkan benda tajam itu sekali lagi ?!.
Ini pasti mimpi buruk ! Ini hanyalah mimpi buruk ! , sebentar lagi aku akan terbangun dan semuanya akan kembali normal . Aku akan bisa melihat Adel tersenyum lagi , ya ! aku sudah memaafkannya . Aku tidak akan mungkin melakukan hal sekejam ini , mungkin jika aku memejamkan mataku , aku akan terbangun dari mimpi burukku . Tentu saja ! aku akan memejamkan mataku dan melupakan semua mimpi buruk ini.
Tapi itu bukan mimpi , aku melihat semuanya dengan jelas 2 tahun yang lalu . Selama ini aku menganggap hal tersebut adalah mimpi buruk , dan mungkin karena itu aku tak bisa mengingat kejadian tersebut saat polisi menemukan tubuh wanita di peti ini . Itu bukan tubuhnya , aku telah mengubur tubuhnya di salah satu kuburan di pemakaman kecil di dekat hutan.
Sial , mengapa air mataku tidak bisa berhenti keluar . Aku tak bisa mengontrol diriku yang lain , aku hanya terdiam dan menyaksikan kejadian tersebut walaupun aku sudah bertarung dengan diriku yang lain agar ia berhenti melakukannya . Aku kalah dan kini aku hanya bisa menangis menyesali perbuatanku dulu .
Tapi ini hal terakhir yang ingin kupastikan , pintu ruangan tersebut terbuka ! . Aku berjalan mendekati ruangan tersebut , tapi tubuhku terasa lemas dan sesekali menggigil kedinginan karena basah kuyup terkena hujan . Jika semua itu benar , maka kepala Adel tetap terkubur di dalam peti tersebut , diriku yang lain seperti tak ingin memberitahukan di makam yang mana ia menguburkan tubuh Adel . Aku tak punya waktu untuk menggali semua makam !
Di ruangan tersebut aku melihat 2 orang telah membuka peti tersebut , Sam ? Dimas ? apa mereka sudah menemukan kepala Adel disana ?
KAMU SEDANG MEMBACA
11 Menit
Mystery / ThrillerIni adalah cerita tentang seorang mahasiswa bernama Timur yang mengalami sebuah kejadian aneh setelah bermimpi buruk , kejadian aneh yang terjadi seperti hendak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah Timur sadari , hingga mengarah ke sebu...