28. Back to Thailand

6.1K 973 252
                                    

no vote . no komen. no lanjut.


































——————

Jisoo menatap Lisa yang sudah membereskan koper dan juga segala macam barang yang ada di apartemennya. Gadis itu duduk berdampingan dengan Sunny di sofa.

"Lis, kau serius ingin pulang ke Thailand?" tanya Jisoo.

Lisa menarik kopernya dan mendekati Jisoo.

"Iye eonnie, kepulangan kami sudah tertunda dua kali karena jadwal Bambam yang tiba-tiba berubah. Dan hari ini dia benar-benar kosong, jadi kami harus pulang..." jawab Lisa menatap Jisoo.

"Ahhh tidak bisakah kalian disini saja?" tanya Jisoo.

Lisa menghela nafas. "Eonnie, aku ingin disini dan tinggal bersamamu, tapi mau bagaimana, aku tidak bisa.." kata Lisa.

Jisoo hanya menunduk. Dia sangat sedih karena Sunny dan Lisa akan pergi. Apartemennya akan kembali sepi. Dia tidak akan mendengar suara tawa Sunny lagi. Ah, dia pasti akan sangat merindukan gadis kecil di sampingnya ini.

"Mom, hari ini kita ke rumah grandpa?" tanya Sunny.

Lisa duduk di sebelah Sunny dan mengusap kepala gadis kecilnya itu lembut. "Iya sayang, kita akan pulang ke rumah grandpa.." jawab wanita itu sambil tersenyum.

"Tapi Sunny mau disini."

"Sayang, dengarkan mommy. Kita tidak seharusnya ada disini, kita harus pulang. Kasian grandpa dan grandma kalau kita terlalu lama pergi, mereka pasti sangat merindukan Sunny.." kata Lisa menatap putrinya itu.

"Tapi mom, kalau kita pulang Sunny tidak bisa bermain lagi dengan daddy dan uncle yang lain.." kata Sunny.

Lisa tersenyum simpul. "Dirumah kan Sunny banyak teman, memangnya Sunny tidak merindukan mereka?"

Sunny menunduk, ya jujur saja gadis kecil itu juga merindukan teman-temannya di Thailand.

"Sunny merindukan Ped, Sunny juga rindu Nam, tapi Sunny ingin tetap disini bermain dengan uncle dan daddy.." kata Sunny.

"Hey, jangan sedih begitu sayang. Mommy janji nanti setelah kita sampai di rumah kita akan mengunjungi taman bunga matahari, bagaimana?" tanya Lisa.

Sunny mengangkat kepalanya. "Mommy janji?"

Lisa mengangguk. "Ya, mommy janji,"

Sunny tersenyum dan mengangguk. "Baiklah kalau begitu, Sunny mau pulang..."

Lisa mengangguk dan mengecup puncak kepala Sunny pelan. "Kalau begitu ayo kita keluar, uncle Bam sudah menunggu di luar.." kata Lisa.

Sunny mengangguk dan turun dari sofa.

"Sunny, ini bawa cookiesnya." kata Jisoo yang baru saja dari dapur. Gadis itu membawa toples berisi cookies yang semalam dia buat spesial untuk Sunny.

Sunny menoleh dan langsung menerima cookies itu. "Terima kasih aunty," kata Sunny sambil tersenyum.

Jisoo mengangguk. Gadis itu berjongkok dan memeluk tubuh Sunny. "Aunty pasti akan sangaaaat merindukan Sunny.." kata Jisoo.

"Sunny juga akan merindukan aunty, aunty jangan menangis," kata Sunny.

Jisoo melepas pelukannya dan tertawa kecil, gadis itu menghapus air mata di sudut matanya. "Aunty tidak menangis," ucapnya.

"Bohong," kata Sunny.

"Ya aunty bohong, aunty sedih harus berpisah dengan Sunny.." kata Jisoo menatap Sunny.

"Aunty jangan sedih, mommy dan Sunny akan sering kesini.." kata Sunny. Dia lalu menoleh pada Lisa. "Iya kan mom? Kita akan sering mengunjungi aunty Jisoo kan?"

Uri Sunny | hanlis | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang