23. My Fault

6.7K 1K 358
                                    

no komen. no vote. no lanjut.





















—————

Lisa berjalan membawa Sunny keluar dari gedung JYP dan duduk di sebuah bangku panjang disana. Dia menurunkan Sunny yang ada di gendongannya. Wanita itu mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Mommy jangan menangis, daddy sudah pergi," kata Sunny.

Lisa langsung mengusap air matanya dan menoleh pada Sunny. Dia menunduk dan mengecup kening putri kecilnya itu lama.

"Maafkan mommy sayang, mommy sebenarnya juga tidak ingin melarang Sunny bertemu dengan daddy, tapi mommy tidak bisa.." kata Lisa.

Sunny menggeleng pelan dan menghapus air mata di pipi Lisa. "No mommy, tidak apa-apa, aku senang bersama mommy.." kata Sunny.

Lisa mengangguk dan langsung memeluk Sunny. "Maafkan mommy sayang.."

"Mom sudah jangan menangis, kalau mommy menangis nanti Sunny ikut menangis juga," kata Sunny.

Lisa terkekeh pelan dan mengusap wajahnya. "Ne, lihat. Mommy sudah tidak menangis lagi," kata Lisa.

Sunny tersenyum. "Jangan menangis mom, Sunny sedih melihat mommy menangis.."

"Yak, putri mommy tidak boleh sedih, ne. Putri mommy harus selalu tersenyum. Sunny tidak boleh sedih." kata Lisa menangkup wajah Sunny.

"Mommy juga jangan sedih,"

Lisa menggeleng. "Tidak sayang, mommy tidak sedih." sahut Lisa.

Sunny mengangguk pelan menatap Lisa.

"Lis?"

Lisa menoleh, dia tersenyum mendapati Bambam sudah berdiri di sampingnya.
"Bam,"

Bambam menghela nafas dan duduk di samping Lisa. "Kalian jangan sedih lagi. Aku bersama kalian, jangan khawatir.." kata pemuda itu.

Lisa menghela nafas dan menatap  Bambam. "Maafkan aku Bam. Karena aku, kau jadi ikut terlibat dalam masalah ini. Padahal kau tidak tau apa-apa.." kata Lisa.

Bambam menggenggam tangan Lisa dan tersenyum kearah wanita itu. "Hey, apa maksudmu. Kau harus ingat aku akan selalu ada bersamamu dalam menghadapi masalah apapun.." kata Bambam.

Lisa mengangguk dan tersenyum. "Thanks Bam, you such my little brother.."

Bambam menghela nafas. "I hope more than that," ucapnya.

"Bam~"

Bambam tertawa. "Maaf aku hanya bercanda.." kata Bambam.

Lisa berdecak. "Ya sudahlah, terima kasih sudah membelaku. Tapi kau tidak akan mendapat masalah kan karena ini? Maksudku agensimu tidak akan mengeluarkanmu kan?" tanya Lisa.

Bambam tertawa. "Yak, tenang saja. Aku bilang pada mereka kau itu keluargaku. Jadi tenanglah, tidak masalah.." jawabnya.

"Ya baguslah kalau begitu, aku hanya tidak ingin membuatmu masuk dalam masalah kami," kata Lisa.

"Tidak, tenanglah.."

"Ah iya Bam, aku mohon jangan beritahu ayah dan ibuku kalau aku berada disini.." kata Lisa menatap Bambam.

"Kenapa?"

Lisa menghela nafas. "Aku belum siap, aku takut mereka kesini dan sedih melihat semua ini. Ya setidaknya sampai berita ini mereda aku berharap kau tidak memberitahukan keberadaanku pada mereka," jawab wanita itu.

"Ne baiklah." sahut Bambam. "Ah iya bulan depan aku akan pulang, bagaimana kalau kau ikut aku? Ya maksudku daripada kau nantinya pulang sendiri, aku takut orang-orang disini menyakitimu lagi.."

Uri Sunny | hanlis | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang